Dampak Media Sosial terhadap Kesehatan Mental Remaja


Mutiaraumat.com -- Di era digital ini, remaja paling banyak menggunakan media sosial mulai dari Instagram, tiktok, x (Twitter). Mereka biasanya menggunakan media sosial untuk membagikan kehidupan sehari-hari, sebagai sarana mengikuti tren, alat komunikasi atau hanya sebuah hiburan semata.

Selain itu, dari media sosial kita juga bisa mendapatkan berbagai informasi yang tidak diketahui. Namun apa sih dampak dari media sosial ini bagi kalangan remaja?
Nyatanya di balik kebermanfaatan media sosial ada sebuah resiko yang perlu di waspadai, mengapa begitu?

Karena di dalam media sosial ada yang namanya jejak digital dimana semua aktivitas kita akan terekam dan akan menjadi tekanan sosial bagi penggunanya.

Ditambah lagi ada fenomena fomo ( fear of missing out) masalah ini bisa berdampak pada kesehatan mental remaja, karena akan mengiring remaja pada kehidupan yang serba sempurna sehingga membuat diri remaja merasa tertekan dan mulai membandingkan dirinya dengan orang lain.

Perasaan ini akan menimbulkan rasa tidak percaya diri pada remaja bahkan dalam beberapa kasus banyak remaja yang terbawa oleh fomo, memaksakan diri untuk membeli suatu barang yang ia tidak mampu untuk membelinya.

Di sisi lain , penyebaran informasi juga sangat berisiko atas informasi yang mereka dapatkan karena tidak semua remaja sudah dibekali kemampuan literasi digital untuk membedakan informasi yang benar-benar fakta atau sekadar gosip yang dapat mempengaruhi opini atau perilaku mereka terhadap informasi yang salah.

Kebanyakan remaja akan banyak terbawa oleh informasi berita palsu dan malah membenarkan hal itu.
Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan efek dari media sosial bahwa lebih dari 19 juta penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta di antaranya menderita depresi.

Angka ini menunjukkan betapa seriusnya permasalahan kesehatan mental yang mengancam generasi muda akibat pengaruh media sosial (Disway.id, 16-02-2025).

Banyak sekali para remaja yang terpapar pengaruh negatif dari banyaknya konten yang tidak bermanfaat contohnya mengosipkan artis-artis yang seharusnya kita tak perlu tahu soal itu justru malah akan menjerumuskan pada perbuatan dosa.

Tidak dipungkiri media sosial juga punya nilai positifnya seperti mendapatkan informasi yang luas dan bisa di jadikan sebuah ladang dakwah di sana tetapi perbandingan konten yang positif dengan negatif lebih dominan yang negatif.

Dan lebih mirisnya konten yang negatif ini lebih banyak diminati remaja saat ini sehingga remaja bisa menggunakan media sosial dalam kurun waktu 4 – 7 jam perhari. Tentu ini akan berdampak pada kesehatan mentalnya?

Tentu hal itu harus disadari baik oleh individu, masyarakat maupun negara. Terlebih lagi negara yang bisa membuat regulasi dengan memfilter konten-konten yang bisa diakses oleh rakyatnya dan membuat peraturan yang tegas terkait hal ini.

Jika dampak media sosial ini tidak segera diselesaikan oleh peraturan yang tegas maka akan merusak kesehatan mental pada remaja yang berimbas pada masa depannya.

Lalu, bagaimana sih pandangan Islam terhadap fenomena ini?

Dalam pandangan Islam media sosial adalah bagian dari alat komunikasi yang boleh digunakan tentu untuk hal-hal yang berguna misalnya untuk memperluas pengetahuan, pertemanan dan bisa juga untuk membangun sebuah jaringan ekonomi dan banyak hal positif lainnya.

Adapun sikap remaja dalam menghadapi dampak negatif dari penggunaan media sosial, maka Islam memiliki standar untuk mensikapi hal tersebut.

Karena remaja adalah sosok yang sudah baligh maka Islam mewajibkan remaja untuk memahami aqidahnya dengan benar sehingga dengan bekal pemahaman itu remaja akan memiliki prinsip ketika berperilaku di masyarakat termasuk ketika menggunakan media sosial.

Remaja yang sudah menyadari untuk apa dia hidup, mau apa dia hidup dan akan kemana setelah hidup, maka dia akan memiliki jawaban terhadap semua kegalauan yang terjadi di dunia remaja.

Remaja yang telah tertanam aqidah yang benar, dia akan memiliki petunjuk dalam menghadapi segala permasalahan yang dia hadapi termasuk ketika dia berinteraksi dengan media sosial.

Dengan demikian dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental remaja akan secara otomatis berkurang. Tentu untuk menghilangkan dampak negatif ini tidak hanya berhenti pada individu remaja saja tetapi juga butuh masyarakat yang juga memiliki pemahaman yang sama sehingga menjadi kontrol antar sesama.

Selain itu, adanya peran negara yang membuat sebuah regulasi yang benar bisa melindungi kesehatan mental remaja dari dampak negatif media sosial ini.

Oleh: Hanin Muthaminnatul Qolbi 
(Siswi SMA Surau Academy )

0 Komentar