Malapetaka Remaja: Siswa SMP Pemakai Narkoba
MutiaraUmat.com -- Sungguh memprihatinkan kondisi generasi muda saat ini. Berbagai gempuran kerusakan mengintai mereka dan siap menjadikannya sebagai mangsa dan tentu tujuan akhir adalah untuk menghancurkannya sehingga mental remaja harapan bangsa menjadi rusak.
Salah satu fakta yang membuat kita miris yaitu ketika sebanyak 15 anak SMP di Surabaya dinyatakan positif mengonsumsi narkoba. Di mana sebelumnya BNNP Jatim melakukan tes urine kepada 50 siswa SMP dan SMA di kawasan Jalan Kunti, Surabaya dan hasilnya 15 pelajar SMP positif narkoba. (m.kumparan.com, 14/11/2025)
Jalan Kunti memang dijuluki sebagai Kampung Narkoba di Surabaya. Di sana berjajar bedeng-bedeng kecil yang terbuat dari kayu beratapkan terpal sering untuk transaksi narkoba dan pesta sabu. Dan jika kampung narkoba dibiarkan, tentu akan menjadi malapetaka bagi remaja.
Sungguh kondisi yang memprihatinkan, ketika cita-cita negeri ini untuk menjadikan remaja saat ini sebagai generasi emas.
Tentu saja kita tidak hanya sekedar prihatin tetapi harus mencari akar masalahnya dari maraknya peredaran narkoba. Dan kalau kita perhatikan, remaja saat ini telah kehilangan keimanan dan kebahagiaan hakiki sehingga mudah terjerumus narkoba. Bahkan tidak sekedar narkoba saja tetapi pergaulan bebas, tindak kriminal, perundungan dan tindakan lain yang melanggar hukum dan agama banyak dilakukan oleh remaja.
Tentu kita juga paham memang peredaran narkoba sangat sistematis dan merajalela dan seolah tidak pernah ditemukan gembong narkobanya oleh kepolisian karena yang ditangkap hanyalah kelas pemakai saja. Jadi wajar pemakai narkoba semakin menggurita.
Lantas, bagaimana kita sebagai muslim mengatasi masalah ini? Karena kita juga paham bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Islam tidak hanya sekedar agama tetapi juga mempunyai seperangkat aturan kehidupan.
Remaja butuh dikuatkan nilai keimanannya dan disadarkan makna kebahagiaan hakiki. Dan dalam hal ini peran sangat penting dalam keluarga dan dunia pendidikan untuk memahamkannya.
Keluarga harus menanamkan akidah yang kuat dan mengarahkan agar remaja dalam melakukan seluruh perbuatan harus selalu terikat dengan syariat Islam. Dan juga harus disadarkan bahwa setiap amal perbuatan yang kita lakukan kelak di akhirat akan diminta pertanggungjawaban. Sehingga dengan menyadari bahwa dalam setiap langkah akan dimintai pertanggungjawaban maka remaja akan selalu berhati-hati dalam melakukan perbuatan. Dan mereka juga akan sadar bahwa kebahagiaan hakiki ketika mampu meraih ridha Allah SWT dengan cara menjalankan semua yang diperintahkan dan meninggalkan yang dilarang-Nya.
Sistem pendidikan yang ada saat ini tentu juga perlu dirubah karena telah nyata tidak mampu menguatkan karakter remaja menjadi pribadi yang baik. Pendidikan saat ini yang berbasis sekuler telah memisahkan nilai agama dari kehidupan. Kurikulum yang ada hanya ditujukan untuk kepentingan para kapital jadi wajar dimasifkan hanya dari sisi keahlian siswa tapi tidak memperhatikan penguatan karakternya.
Di dalam Islam sistem pendidikan harus berasaskan pada akidah Islam dan tujuan kurikulum yang dibuat adalah untuk membentuk siswa berkepribadian Islam. Dengan siswa yang mempunyai pola pikir islami dan pola sikap islami akan menjadikan siswa menjadi manusia yang unggul dan mempunyai karakter yang kuat sesuai dengan syariat Islam
Negara juga mempunyai kewajiban melindungi remaja dari bahaya narkoba dan segala hal yang membahayakan generasi. Dengan menindak tegas memberikan hukuman yang jera terhadap para gembong, pengedar dan juga pemakai narkoba.
Namun memang langkah-langkah seperti di atas tidak bisa diterapkan saat ini ketika kita hidup dibawah aturan sekuler kapitalisme karena justru aturan yang berbasis sekuler yang menjadikan remaja rusak.
Jadi sudah saatnya kita terapkan Islam secara sempurna di bawah naungan khilafah sehingga berbagai permasalahan negeri ini tidak hanya masalah narkoba saja bisa diatasi.
Wallahu a'lam.[]
Oleh: Zulia Adi K., S.E.
Pemerhati Remaja
0 Komentar