Malapetaka Remaja karena Narkoba


MutiaraUmat.com -- Remaja kembali menjadi pusat keprihatinan di negeri ini dengan dinyatakannya 15 siswa SMP di Jalan Kunti Surabaya positif narkoba bulan ini. Bak petir menyambar, tentu banyak pihak yang kaget mengetahui hal ini. Siswa SMP, yang secara usia masih dekat dengan usia siswa SD, tenyata sudah mengenal narkoba. Demikian mudahnyakah barang haram itu mendekati mereka? Melansir dari rri.co.id sosiolog Universitas Muhammadiyah Surabaya, M. Febriyanto menyatakan peristiwa ini bukan sekedar kenakalan remaja, melainkan tanda kerusakan struktur sosial yang serius.

Para ahli perkembangan remaja menyatakan bahwa remaja SMP (usia 12-15 tahun) adalah masa di mana seorang anak ingin diakui teman, ingin dianggap dewasa, dan mudah penasaran. Sementara itu, nuansa kehidupan saat ini, sangat nyata jauh dari agama sehingga manusia hidup dengan gaya yang bervariasi, sesuai dengan life style yang mereka pilih. Hukum memang ada di negeri ini, tetapi tak selalu berhasil menjadikan pelaku kejahatan jera. Maka, tak bisa dipungkiri jika hal negatif, seperti mudahnya narkoba beredar, bahkan sampai ke siswa SMP, terjadi di negeri ini.

Situasi semakin buruk karena kondisi perekonomian masyarakat cenderung rendah. Kehidupan kapitalis sekuler menjadikan kekayaan hanya beredar pada segelintir manusia sehingga mayoritas masyarakat hidup dalam kondisi kekurangan. Tekanan ekonomi menjadikan para orang tua sibuk mengais rizki untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini menjadikan mereka kurang memperhatikan anak termasuk pergaulannya.

Penanganan Belum Komprehensif

Kasus terjeratnya remaja dalam dunia narkoba sejatinya telah ditangani dengan berbagai cara oleh pihak yang berwenang. Tes urine adalah langkah awal yang dilakukan terhadap 50 sampling remaja dari sekolah-sekolah yang berlokasi di Jalan Kunti Surabaya karena wilayah itu dikenal sebagai “kampung narkoba”. Rehabilitasi bagi siswa yang positif narkoba juga dilakukan untuk menindaklanjuti kasus ini. Rehabilitasi dilakukan sebagai upaya penyembuhan yang akan menjadikan para siswa kembali ke jalur yang positif. Hal lain yang dilakukan adalah himbauan kepada orang tua untuk memperhatikan pergaulan anak, juga penguatan lingkungan agar aman dari narkoba.

Upaya tersebut merupakan wujud pengurusan negara terhadap masyararakatnya. Kita tahu, upaya kuratif/pengobatan untuk kasus remaja dan narkoba serta upaya preventif/pencegahahan telah dilakukan tetapi penyakit masyarakat berupa jeratan narkoba ternyata masing eksis di negeri ini. Beberapa alasan yang mendorong remaja untuk berdekatan dengan narkoba memang berasal dari banyak arah. Keluarga, lingkungan sosial, ketegasan hukum yang belum optimal memungkinkan remaja mudah terjangkit virus narkoba. Maka, upaya efektif dan komprehensif sangat diperlukan untuk penuntasan masalah narkoba. Negara harus melakukan upaya di seluruh aspek yang menjadi sumber masalah sehingga remaja ataupun masyarakat secara umum akan terbebas dari narkoba. Kebijakan parsial akan sangat jauh dari penyelesaian yang paripurna untuk masalah ini.

Islam Solusinya

Islam diturunkan oleh Allah SWT kepada Rasulullah Muhammad SAW tak hanya untuk mengatur bagaimana manusia beribadah. Islam mempunyai seperangkat aturan yang seharusnya menjadi landasan manusia untuk menjalankan kehidupan ini. Islam pun, mempunyai ketentuan bagaimana seharusnya negara mengurus rakyat sehingga mereka hidup dengan aman, nyaman, dan sejahtera. Imam Al-Māwardī dalam Al-Aḥkām As-Sulṭāniyyah menegaskan bahwa tujuan utama kepemimpinan negara adalah: “ḥirāsatud-dīn wa siyāsatud-dunyā”
“Menjaga agama dan mengatur urusan dunia dengannya.”

Artinya, keberadaan negara adalah untuk menjamin terpenuhinya semua urusan agama dan urusan dunia masyarakatnya. Negara membuat kebijakan untuk menjadikan masyarakat beragama dengan tepat dan memastikan urusan dunia semua anggota masyarakat terpenuhi. Negara membuat regulasi yang mengkondisikan setiap masyarakat untuk patuh tehadap syari’at secara sadar dan ikhlas. Keimanan individu yang terbentuk dengan pengkondisisn itu, akan menjadikan mereka jauh dari kemaksiatan. Dengan begitu pengaruh narkoba dan kemaksiatan yang lain akan bisa diminimalisir. 

Keimanan individu yang sudah tebentuk, perlu dikuatkan dengan lingkungan masyarakat yang kondusif dengan syariat dan peran negara dalam menjamin keamanan masyarakat. Dengan Islam, negara akan menutup semua pintu hingga narkoba takakan bisa menembus pagar yang melingkupi masyarakat. Hukuman akan diberikan secara tegas bagi pengedar, pengguna, atau siapapun yang terlibat dalam kasus narkoba tersebut. Dalam Islam, hukuman dari negara diberikan kepada pelaku kejahatan dengan 2 fungsi, yaitu zawajir (pencegah) dan jawabir (penyuci dan penebus dosa). 

Terkait dengan ekonomi, Islam menjadikan negara sebagai penjamin pemenuhan kebutuhan dasar. Hal ini temasuk tugas negara dalam mengatur urusan dunia rakyatnya. Sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan merupakan kebutuhan sangat dibutuhkan oleh rakyat. Ketika negara menjamin pemenuhan akan kebutuhan tersebut, tentu sangat meringankan beban rakyat dalam hidupnya. Dengan mekanisme ini, para kepala keluarga dituntut mampu bekerjasama dengan anggota keluaraga untuk mewujudkan keharmonisan keluarga karena tenaga dan fikirannya tidak habis untuk mengais rizki guna memberi penghidupan bagi keluarganya. Keharmonisan keluarga tentu menjadi bekal penting bagi anak untuk berada di jalan kebaikan dan kesuksesan. Meskipun negara menjamin kebutuhan dasar rakyatnya, negara tetap mewajibkan seluruh laki-laki baligh untuk bekerja. Pengkondisian ini menjadikan setiap laki-laki bertanggung jawab terhadap orang-orang yang berada di bawah tanggung jawabnya. Maka, semangat akan menjadi karakter setiap anggota masyarakat hingga tak ada istilah malas dalam hidupnya.

Demikianlah, ketika negara mampu memberlakukan aturan Ilahi dalam kehidupan masyarakat yang dipimpinnya, maka kehidupan yang aman dan sejahtera pasti akan terwujud. Rahmat Allah SWT juga akan ditambahkan dalam kehidupan kita. 

Dan sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi. Tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan apa yang telah mereka kerjakan.” (TQS. Al-A’raf: 96). []


Oleh: Dewi Susanti
Aktivis Muslimah

0 Komentar