Krisis Iman di Usia Dini, Islam Solusi Tuntas


MutiaraUmat.com -- Masalah bunuh diri yang makin meningkat di kalangan pelajar adalah sebuah fenomena yang sangat memprihatinkan. Data terbaru dari KPAI bulan Oktober 2025 tentang bunuh diri pada anak meningkat menunjukkan tren yang memprihatinkan. Menurut laporan, kasus bunuh diri pada anak di Indonesia meningkat sebesar 60% dalam 5 tahun terakhir.

Beberapa kasus bunuh diri pada anak terjadi pada Tiga pelajar di Sukabumi dan Sawahlunto ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat dan pemerintah. Ini menjadi alarm bagi kita semua untuk lebih peduli dengan kesehatan mental anak dan remaja.

Beberapa faktor yang menyebabkan bunuh diri pada anak, antara lain pertama tekanan akademik dimana pelajar seringkali merasa tertekanan untuk mencapai prestasi akademik yang tinggi, kedua masalah keluarga terjadi akibat konflik keluarga, perceraian, atau kurangnya perhatian orang tua . Ketiga kurangnya dukungan emosional pada anak-anak keluarga atau teman-teman. Ke Empat pengaruh media sosial yaitu penggunaan media sosial yang tidak sehat dapat menyebabkan stres dan depresi. 

Rangkaian faktor penyebab diatas merupakan dampak buruk dari penerapan sebuah sistem yang dinamakan Kapitalisme. Kapitalisme dapat memiliki dampak negatif pada anak-anak, membuat mereka merasa tidak puas dengan apa yang mereka miliki dan merasa tidak cukup baik. Hal ini dapat menyebabkan perasaan malu, tidak berharga, dan tidak dicintai. Jika tidak diatasi, perasaan ini dapat berkembang menjadi depresi, anxiety, dan bahkan pikiran bunuh diri.

Pendidikan yang berbasis kapitalistik ini telah gagal membentuk manusia yang sesuai dengan visi dan misi penciptaan. Begitupula dengan unsur keluarga orang tua terlihat lalai untuk secara sunguh-sunguh menanamkan nilai dasar keislaman secara memadai kepada anaknya. Belum lagi lemahnya pengawasan pada anak dan minimnya orang tua yang menjadi suri tauladan bagi anak makin memperparah terjadinya disfungsi rumah tangga. Hal inilah yang akan menyebabkan angka bunuh diri pada anak meningkat.

Dalam Islam, bunuh diri dianggap sebagai dosa besar dan dilarang keras. Al-Qur'an dan Hadis Nabi Muhammad SAW secara jelas menyatakan bahwa bunuh diri adalah tindakan yang tidak diperbolehkan dan akan dihukum di akhirat.

Al-Qur'an Surah Al-Baqarah (2:195) menyatakan: "Dan janganlah kamu membunuh dirimu sendiri, sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu."

Hadis Nabi Muhammad SAW juga menyatakan: "Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan cara apa pun, maka dia akan dikumpulkan di neraka Jahannam." (HR. Bukhari dan Muslim).

Dalam Islam, kehidupan manusia dianggap sebagai amanah dari Allah SWT, dan hanya Allah yang berhak untuk mengambil nyawa manusia. Oleh karena itu, bunuh diri dianggap sebagai tindakan yang melanggar hak Allah dan tidak diperbolehkan.

Islam, menganggap generasi muda sebagai penerus perjuangan dan pembangun peradaban. Mereka diharapkan untuk menjadi pemimpin yang baik, beriman, berilmu, dan berakhlak mulia. Untuk itu berbagai Upaya dilakukan untuk mewujudkan generasai terbaik. 

Khilafah (pemerintahan Islam) memiliki peran penting dalam mencetak generasi terbaik untuk pemimpin masa depan. Pendidikan sebagai upaya mendasar mewujudkan generasi terbaik. Pendidikan akan dirancang untuk membentuk manusia yang berkarakter yakni berkepribadian Islam, menguasai tsaqafah Islam, menguasai ilmu kehidupan (sains dan teknologi dan keahlian) yang memadai. 
Asas pendidikan Islam adalah akidah Islam. Asas ini akan berpengaruh dalam penyusunan kurikulum pendidkan, sistem belajar mengajar, kualifikasi guru dan interaksi antar komponen yang terkait.

Ditambah lagi dengan hadirnya Masyarakat yang menjalankan fungsi utamanya yaitu sebagai amar makruf nahi mungkar. Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Fungsi ini merupakan salah satu prinsip dasar dalam Islam dan merupakan tanggung jawab setiap individu Muslim.

Dengan melaksanakan amar makruf nahi mungkar, masyarakat dapat menciptakan masyarakat yang baik dan sejahtera, serta meningkatkan kesadaran dan keimanan masyarakat. 

Dengan kerja sama antara keluarga, masyarakat, dan negara dapat menimalisir angka bunuh diri pada anak dan membantu mereka tumbuh menjadi individu yang cerdas secara intelektual dan Iman. Wallahu a'lam bishshawab. []


Putri Rahmi DE, SST
Aktivis Muslimah

0 Komentar