Di Mana Peran Sebuah Negara di Saat Pendidikan Sedang Membutuhkan?

Tintasiyasi.id.com -- Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Sejak Kamis, 2 Oktober 2025, Tim SAR gabungan bersama BNPB telah mengerahkan alat berat untuk mempercepat pembersihan puing-puing akibat runtuhnya bangunan Pondok Pesantren. 

Letjen Suharyanto selaku Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut bahwa masih ada 48 korban yang masih belum ditemukan. Data tersebut diterima berdasarkan dari laporan para wali santri.

Letjen Suharyanto memastikan penggunaan alat berat ini tidak dilakukan secara sembarangan agar tidak menimbulkan resiko terhadap korban yang masih tertimbun.

Suharyanto juga memastikan seluruh korban yang masih hilang tengah diupayakan pencariannya, harapannya seluruh proses evakuasi dapat segera membuahkan hasil dalam waktu dekat (metrotvnews.com, 04/10/2025).

Kejadian runtuhnya salah satu bangunan Ponpes di Buduran, Sidoarjo Jawa Timur pun tidak dapat dihindari, gedung 4 lantai Ponpes Al Khoziny runtuh, dan menimpa para santri yang sedang melaksanakan sholat Ashar di lantai 2.

Runtuhnya bangunan itu pun disinyalir tidak kokoh, dan tidak kuat karena dibangun bukan dengan Tim Ahli Bangunan Gedung (TABG), tetapi dibangun dengan tenaga para santri, dan donatur dari para wali santri dengan dana yang terbatas, sehingga bangunan tersebut hanya dibangun sebagaimana fungsinya, demi untuk bisa mendidik para santri yang seharusnya pembangunan gedung bukan sepenuhnya dibebankan kepada para santri atau wali santri, tetapi lebih dibebankan kepada pemerintah setempat.

Sebab, seharusnya pemerintah setempat lebih memperhatikan aspek-aspek dari pembangunan gedung seperti perencanaan design, lokasi, material yang berkualitas, struktur sebuah bangunan, tata letak sampai finishingnya yang memenuhi standar kelayakan sebuah gedung itu berdiri agar bisa digunakan sebaik mungkin.

Sebelum akan memulai membangun sebuah bangunan, hal pertama yang harus dilakukan biasanya adalah mengecek studi kelayakan tanah, apakah terbebas dari banjir dan tanah longsor, serta biasanya menggunakan konsultan untuk menganalisis kekuatan tanah guna memastikan keamanan dan kekuatan fondasi sebuah bangunan, sertakan juga komunikasi dengan arsitektur guna memastikan design sesuai dengan kebutuhan bangunan.

Hal utama yang tidak kalah pentingnya adalah adanya Izin Mendirikan Bangunan (IMB), sebab dengan adanya hal itu bisa menjamin keamanan, dan kelayakan bangunan yang dibangun secara standar teknis, memberikan perlindungan hukum bagi sang pemilik, dan mendukung penataan ruang yang teratur demi keselamatan publik.

Miris, dengan masih berjalannya sistem kehidupan saat ini, dan terlihat sangat abainya negara dalam mengurus pendidikan hari ini maka kejadian seperti ini bisa terus terulang tanpa adanya perubahan sistem yang benar.

Kejadian semacam ini seharusnya bisa lebih diminimalisir jika negara turut andil dalam hal pembangunan, demi sistem pendidikan yang lebih baik, bukan malah dibebankan kepada para pengajar atau pun para siswa agar mereka bisa memfasilitasi kegiatan belajar mereka sendiri.

Negaralah yang seharusnya memfasilitasi dari mulai menyediakan kurikulum dan guru yang sudah terlatih, menyediakan buku, dan sumber belajar lainnya untuk mendukung proses belajar mengajar, dan transportasi sekolah yang aman dan nyaman untuk para siswa pergi dan pulang sekolah.

Itu semua tidak luput dari pentingnya sebuah negara untuk bisa memfasilitasi proses kegiatan belajar agar bisa terwujudnya generasi muda yang akan menjadikan generasi yang berkualitas sehingga negara bisa mencapai kemajuan yang lebih cepat.

Di dalam konsep Daulah Islam sendiri pendidikan menjadi hal yang sangat krusial untuk dibahas serta dikupas tuntas permasalahannya. Karena pendidikan sangat memiliki peran penting dalam membentuk kepribadian Islami untuk menjadikan sebuah karakter yang berakhlak mulia.

Islam juga sudah memberikan beberapa solusi tuntas yang bisa diterapkan. Beberapa diantaranya ialah pendidikan yang berbasis al-Qur’an dan Sunnah yang bertujuan untuk membentuk individu yang beriman, berilmu dan mempunyai akhlak yang mulia.

Islam dalam memandang pendidikan sejatinya bukan hanya sebuah sistem pengajaran, melainkan memiliki misi peradaban untuk menuntun manusia menuju keseimbangan antara ilmu, iman dan amal.

Di dalam pendidikan Islam juga mampu melahirkan insan yang bersyakhsiyah Islam, menguasai ilmu teknologi yang akan berkontribusi pada kehidupan serta juga akan memiliki jiwa kepemimpinan.

Pendidikan di dalam Islam akan sangat bisa diterapkan jika ada sinergi yang baik antara pendidik, orangtua, masyarakat dan terutama negara yang mempunyai peran paling strategis dalam penerapan sistem pendidikan.

Jika semua elemen tersebut itu bersinergi dengan baik di bawah sistem Daulah Islam maka akan sangat mudah menyiapkan anak didik menjadi generasi dengan pemikiran yang cemerlang.
Wallahu a’lam bishshawwab.[]

Oleh: Yuni Aldina
(Aktivis Dakwah)

0 Komentar