Kekejaman Zionis Israel Hanya Bisa Dihentikan dengan Khilafah
MutiaraUmat.com -- Genosida yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap penduduk Gaza sampai saat ini masih berlangsung, hingga hari ini menurut data yang dihimpun badan khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), akumulasi jumlah warga Palestina di Jalur Gaza yang tewas akibat serangan Israel sampai 17 September 2025 mencapai 65 ribu orang. (Databoks, 23 September 2025)
Bantuan kemanusiaan pun terus berdatangan dari berbagai negara. Bukan hanya dari jalur darat, udara bahkan saat ini mereka mengirimkan bantuan melalui jalur laut. Sebagai upaya untuk memecah blokade, lahir berbagai misi kemanusiaan untuk berlayar menuju Gaza.
Free Gaza Movement mempelopori gerakan ini pada tahun 2006. Kini, Gerakan Maghreb Sumud Flotilla, Freedom Flotilla Coalition, Global Movement to Gaza, dan Sumud Nusantara telah bersatu dalam naungan Global Sumud Flotilla.
Rombongan Global Sumud Flotilla yang diberangkatkan dari Barcelona, Spanyol (31/8).
Global Sumud Flotilla merupakan armada tanpa kekerasan yang berlayar untuk memecah blokade ilegal Israel di Gaza. Lebih dari 1.000 orang dari 47 negara bergabung dan mengerahkan 80 kapal. (Adararelief.com, 23 September 2025)
Nyatanya berbagai bantuan kemanusiaan yang telah dilakukan tidak serta merta menyelesaikan bencana genosida di Gaza, buktinya sampai saat ini tidak ada itikad baik sedikitpun dari pihak Zionis untuk menghentikan perang disana.
Korban kelaparan masih tetap berguguran, bahkan gelombang masyarakat Gaza menuju ke wilayah Selatan makin bertambah. Belum lagi misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla (GSF) pun tak ayal mendapat serangan dari pesawat nirawak yang dilancarkan Yahudi.
Hanya Dengan Khilafah Kekejaman Zionis Israel Bisa Dihentikan
Serangan Zionis Yahudi ke Gaza sepertinya tidak akan berhenti begitu saja, rencana Israel mengusir penduduk Gaza dari Palestina sebuah keniscayaan. Saat ini penduduk Gaza yang masih bertahan perlahan-lahan meninggalkan Jalur Gaza menuju Selatan Gaza, guna mendapatkan bantuan kemanusiaan.
Dan hal ini sejalan dengan rencana besar Yahudi untuk mengosongkan Jalur Gaza dari penduduknya, untuk dijadikan proyek-proyek masa depan mereka.
Kekejaman Yahudi merupakan tabiat yang tidak bisa dirubah, sejak zaman Nabi Saw, sampai hari ini orang Yahudi dikenal sebagai manusia yang paling buruk akhlaknya, mereka senantiasa mengingkari janji disetiap perjanjian yang telah disepakati.
Begitupun saat ini, kesepakatan diplomasi mengalami kegagalan, tidak ada solusi yang tepat untuk menghentikan serangan Yahudi ke Gaza, alhasil ketegangan dan konflik di Jalur Gaza tambah memanas walaupun hampir seluruh negara di Dunia menentangnya.
Sebagaimana tercantum dalam Al Quran:
“Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: “Hati kami tertutup”. Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka.” (QS. An-Nisa: 155).
Karena Allah sudah menutup hati mereka sehingga tidak ada kebaikan sedikitpun dari mereka, kerasnya hati menjadikan mereka angkuh bahkan terhadap Allah dan RasulNya. Upaya apapun yang dilakukan kaum Muslimin akan selalu mental jika berhadapan dengan Yahudi.
Kebiadabannya terhadap kaum Muslimin di Gaza tidak akan pernah berhenti sampai terwujud sebuah institusi negara yang akan menghentikan kekejaman mereka, sebuah institusi global yaitu Daulah Khilafah Islamiyah yang akan menjaga harta dan darah kaum muslimin dimanapun berada.
"Sesungguhnya imam/khalifah adalah perisai, orang-orang berperang di belakangnya dan menjadikannya pelindung. Jika ia memerintahkan ketakwaan kepada Allah 'Azza wa Jalla dan berlaku adil, baginya terdapat pahala dan jika ia memerintahkan yang selainnya, ia harus bertanggung jawab atasnya.” (HR Muslim).
Walllahu'alam.
Penulis : Haryani, S.Pd.I
Pendidik di Kota Bogor
0 Komentar