Nasionalisme Penghalang Negeri-Negeri Islam Membela Palestina

MutiaraUmat.com -- Mata dunia tertuju pada kekejaman Israel yang hingga saat ini terus membombardir Gaza. Atas nama kemanusiaan dunia mulai memberikan kepeduliannya pada penderitaan Palestina. Tanggal 15 Juni menjadi puncak aksi global march to Gaza.  Ribuan aktifis lintas etnis dan dunia berhimpun melakukan aksi ini dengan memulai langkah bersama dari Al Arish, Kairo Mesir menuju gerbang Rafah. Mereka tidak mendapat mandat resmi dari negara masing-masing. Mereka hanyalah membawa semangat bahwa isu kemanusiaan di Palestina tidak bisa ditunda.(Republika.co.id , 14/06/2025)

Di indonesia pun dilakukan aksi dukungan terhadap aksi global march to Gaza, di bundaran HI pada tanggal 15 juni 2025, yang diikuti oleh sejumlah peserta. 

Aksi global march to Gaza merupakn aksi jalan kaki internasional kurang kebih 50 km dari kairo mesir menuju gerbang Rafah untuk menyerukan dibukanya akses kemanusiaan ke Gaza. (liputan6, 15/06/2025)

Namun sungguh sangat disayangkan Mesir melakukan deportasi kepada puluhan aktifis yang akan mengikuti aksi, karena pemerintah Mesir memiliki hubungan ekonom dan politik dengan Israel. Mesir ingin menjaga hubungan dengan Israel kendati masyarakat dunia  besimpati kepada Palestina. (Kairo, Kompas TV , 12/06/2025)

Apa yang dilakukan oleh pemerintah Mesir menunjukkan kepada kita bahwa gerakan kemanusiaan apapun tidak akan pernah bisa menyolusikan masalah Gaza atau Palestina, karena ada pintu penghalang terbesar yang dibangun oleh penjajah di negeri-negeri kaum muslimin yaitu nasionalisme dan konsep negara bangsa.

Nasionalisme telah menutup nurani pemimpin-pemimpin negeri kaum muslimin untuk tega tidak menolong saudaranya sesama muslim yang dibantai oleh penjajah, demi mendapatkan restu dari tuannya yaitu negara adidaya AS. Bahkan mereka rela menjaga kepentingan penjajah yang  telah nyata nyata membantai saudarnya.

Allah swt telah menegaskan dalam surat Al Hujurat ayat 10 yang artinya: "sesungguhnya orang orang mukmin bersaudara".

Juga dalam hadist Rasulullah, "sungguh indah memberikan perumpamaan persaudaraan orang-orang beriman bagaikan satu tubuh, apabila salah satu anggota tubuh sakit maka seluruh tubuhnya ikut merasakan sakitnya." (HR Bukhari dan Muslim)

Dari ayat dan hadits tersebut seharusnya kaum muslimin turut merasakan penderitaan saudaranya di Palestina. Dan melakukan perlawanan terhadap penjajah Israel laknatullah.
Israel adalah penjajahan dengan perang fisik, maka untuk membebaskannya adalah juga dengan perang yaitu menurunkan pasukan pasukan militer. Yakni dengan jihad dan jihad saat ini tidak bisa dilakukan karena adanya negara adidaya amerika, maka jihad membutuhkan adanya negara adidaya juga yaitu khilafah. 

Kaum muslimin mestinya menyadari bahwa ide  nasionalisme inilah yang telah digunakan oleh barat dalam mengerat-ngerat kesatuan Islam hingga  menghancurkan negara adidaya Islam yakni  khilafah yang menyatukan dunia Islam dan melindungi kaum muslimin dari serangan penjajah. 

Disinilah pentingnya memahamkan umat Islam bahwa satu-satunya solusi yang bisa membebaskan Palestina dari kekejaman penjajah Israel adalah melakukan aktifitas politik,  menghilangkan sekat-sekat nasionalisme dengan mewujudkan tegaknya khilafah.

Upaya ini hanya bisa dilakukan oleh partai politik ideologis dan bergabung dalam partai tersebut  untuk memperjuangkan penegakkan khilafah. Wallahu a'lam bish showab

Oleh: Dewi Asiya
Aktivis Muslimah

0 Komentar