Dari Kegelapan Menuju Cahaya Hanya dengan Penerapan Islam Kaffah


MutiaraUmat.com -- Peringatan darurat telah mewarnai jagad maya dengan logo garuda berlatar hitam. Logo ini menunjukkan bahwa Indonesia sedang suram yakni tidak baik-baik saja dan kekhawatiran publik terhadap tanah air semakin membuncah. (Tirto.id, 18 februari 2025)

Aliansi dan Badan Eksekutif Mahasiswa seluruh Indonesia (BEM SI) mengelar aksi demo di berbagai daerah bertajuk "Indonesia gelap" pada 17/2/2025. (Berita satu 17 februari 2025)

Aksi ini dimaksudkan untuk merespon berbagai keputusan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat dan mengancam masa depan generasi muda. Diantaranya dengan adanya pemotongan anggaran di sejumlah sektor (BBC Indonesia 21 februari 2025)

Aksi demo ini menuntut beberapa tuntutan kepada pemerintah. Poin tuntutan antara lain, mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan RUU yang pro rakyat, RUU perampasan Aset, hingga RUU perlindungan pekerja rumah tangga, mereka juga menolak UU minerba hingga tata tertib DPR. (BBC news Indonesia 21 februari 2025)

Aksi mahasiswa ini menunjukkan bahwa mahasiswa sebagai generasi muda agen perubahan telah menunjukkan kepeduliannya dan kritis pada kondisi negeri ini, namun sayangnya tuntutan ini belum menyelesaikan masalah hingga ke akarnya. Pasalnya aksi ini hanya menuntut untuk dikembalikan penerapan demokrasi yang merakyat, padahal demokrasi sebenarnya adalah akar masalah kerusakan dunia termasuk negeri ini.

Bukan rahasia lagi bahwa demokrasi berbiaya mahal , Setiap penguasa atau pejabat yang mencalonkan diri butuh dana besar, dana biasanya diperoleh dari para pemodal, ketika telah berkuasa mereka sibuk memikirkan bagaiman mengembalikan modal atau balas jasa pada pemodal, melahirkan politik transaksional. 

Sehingga penguasa dan pejabat hanya memikirkan kepentingan pemilik modal yang telah mendanainya, secara otomatis tidak lagi memikirkan bagaimana supaya rakyat sejahtera. 

Mahasiswa memang seharusnya melek politik dan kritis terhadap kondisi negara, namun tidak cukup dengan itu, mahasiswa juga harus melek politik Islam, memahami ideologi Islam, bisa memberikan tawaran solusi yang benar, dan solusi yang benar itu hanyalah dari Islam.

Oleh karena itu, mahasiswa seharusnya menjadi agen perubahan dalam rangka menerapkan risalah Islam. Koreksi mereka terhadap kebijakan penguasa hari ini haruslah mengandung spirit amar makruf nahi munkar.

Serta memberikan tawaran penerapan syariah Islam kaffah, karena hanya dengan penerapan syariah Islam kaffah kegelapan akan berubah menjadi cahaya, kegelapan akan sirna hingga memberikan harapan pada masa depan yang cemerlang.

Untuk itu perlu dan sangat penting bagi mahasiswa untuk bergabung dalam kelompok ideologis. Dalam kelompok ideologis ini mahasiswa akan dibina dengan penguatan akidah Islam hingga mereka mengetahui jati dirinya sebagai hamba Allah, terbentuk kepribadian Islam, yaitu memiliki pola pikir dan pola sikap Islam, setiap aktivitas yang dilakukannya bersandar pada hukum halal dan haram, bertujuan untuk mendapatkan ridho Allah swt. 

Dengan pembinaan ini pula mahasiswa akan mampu menyelesaikan problematika kehidupan, mampu menghadapi tantangan global dunia, hingga mereka mampu berjuang mengembalikan kehidupan Islam. Kembalinya kehidupan Islam hanya dalam Negera yang menerapkan Islam kaffah yaitu khilafah
Allahu a'lam bishshowwab.[]

Oleh: Dewi Asiya
(Aktivis Muslimah) 

0 Komentar