Akankah Indonesia Gelap Mampu Bersinar? Seperti Jahiliah yang Menemukan Cahayanya
TintaSiyasi.id -- Tagar Indonesia gelap merupakan salah satu bentuk protes rakyat terhadap kebijakan yang dibuat oleh pemerintah. Sebab, kebijakan yang dibuat sangat gelap untuk kehidupan masyarakat dari seluruh lini kehidupan. Banyak kebijakan yang tidak berpihak pada rakyat, bahkan kebijakan yang secara nyata memang merugikan masyarakatnya. Namun, hingga kini tidak ada solusi yang mampu mengubah Indonesia Gelap. Harusnya kita mencontoh Rasulullah Saw. yang mampu mengubah masa kegelapan (jahiliah) ke masa yang terang benderang.
Pada kamis 20 Februari 2025, Mahasiswa dari berbagai universitas berjumlah ribuan orang memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta, untuk menggelar demonstrasi lanjutan dalam aksi yang bertajuk "Indonesia Gelap" (cnnindonesia.com, 20/2/2025).
Lagi dan lagi mahasiswa melakukan aksi demontrasi dari berbagai universitas dan bersatu padu untuk menyampaikan orasinya serta kritik terhadap pemerintah sekarang, salah satu permasalahan yang dibahas dalam aksi tersebut adalah masalah efisiensi anggaran terhadap dunia pendidikan.Tak hanya itu, para mahasiswa juga menyampaikan tuntutannya atas keadaan hari ini, namun tampaknya tuntutan yang ada sejatinya tidak akan menyelesaikan permasalahan hingga ke akarnya.
Bukan hanya tidak menyelesaikan permasalahan hingga akarnya, ada pula yang menawarkan bahwa solusi lainnya ialah dengan kembali kepada demokrasi kerakyatan. Padahal, untuk permasalahan yang ada saat ini muncul akibat penerapan sistem demokrasi yang merupakan anak dari paham sekularisme, yang memisahkan agama dari kehidupan dunia. Hingga akhirnya banyak orang yang membebek dengan sistem tersebut, berharap apabila tidak menggunakan agama dalam kehidupan maka hidup akan lebih maju dan sejahtera.
Padahal, bisa kita lihat potret masyarakat yang tidak menggunakan agama dalam kehidupan dan bernegara, potretnya dapat kita lihat dengan keadaan saat ini bukti nyata dari penerapan sekuler demokrasi. Di mana masyarakat semakin merasa terhimpit dengan biaya pendidikan yang semakin mahal dan kebutuhan pokok yang semakin meroket, keadaan ekonomi masyarakat sedang tidak baik-baik saja. Apakah potret buram ini masih bisa dipertahankan atau diperbaiki? Harapan apa lagi yang diletakkan pada sistem yang terbukti sudah rusak ini.
Pasalnya, setiap pergantian pemimpin, masyarakat masih menaruh harapan kepada pemimpin yang baru, tapi siapa pun dia yang menjadi pemimpin tidak pernah mampu memperbaiki keadaan yang ada. Lagi dan lagi fakta yang membuktikan sesungguhnya kerusakan itu tidak pada orang yang memimpin, tapi kerusakan ini akibat dari sistem yang digunakan sistem sekuler demokrasi. Akibatnya siapa pun yang memimpin apabila masih dengan sistem yang sama, maka kerusakan akan terus muncul di segala lini kehidupan.
Mahasiswa memang sudah seharusnya untuk melek politik dan kritis dengan sistem yang ada. Tak hanya itu, mahasiswa harusnya mengusulkan solusi yang mampu menjadi penyelesaian masalah yang ada. Dan harus kita pahami bahwa solusi yang mampu menyelesaikan permasalahan yang ada hanyalah Islam. Mahasiswa harusnya mampu menjadi agen perubahan dengan melakukan amar makruf nahi mungkar, karena hanya dengan Islam lah niscaya masa kegelapan akan menjadi terang benderang.
Seperti apa yang telah dilakukan oleh Rasulullah Saw., bahwa beliau berhasil mengubah masyarakat dari era kegelapan menjadi era cahaya yang terang benderang. Kota Makkah yang penuh dengan kesyirikan, kecurangan, ketidakadilan mampu ditaklukkan oleh Islam, kemudian diterapkannya hukum syariat Islam menjadikan umat yang hidup di bawah naungannya merasakan kesejahteraan. Hingga terwujudlah peradaban Islam yang mulia dan melahirkan banyak ilmuwan serta ilmu pengetahuan yang dibawanya menjadi pencetus era modern saat ini.
Hal ini bisa terwujud karena kaum Muslim paham bahwa Allah SWT sebagai Al-Khaliq (pencipta) sekaligus al-mudabbir (pengatur). Maka dari itu, kita harus menggunakan aturan dari Allah SWT sebagai sang pencipta, sebab hanya sang penciptalah yang paling mengetahui segala sesuatu mengenai yang diciptakan oleh nya. Umat Islam hidup tanpa menggunakan sistem aturan Islam ibaratkan ikan air tawar yang hidup di dalam air asin yang hanya akan menimbulkan kesengsaraan bagi sang ikan tersebut.
Sudah seharusnya para mahasiswa dan pemuda bergabung bersama kelompok dakwah Ideologis agar dapat menjadi agent of change serta terus menerus mengawal perubahan seperti apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah Saw.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ÙˆَÙ…َاۤ اَرْسَÙ„ْÙ†ٰÙƒَ اِÙ„َّا رَØْÙ…َØ©ً Ù„ِّـلْعٰÙ„َÙ…ِÙŠْÙ†َ
"Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi seluruh alam." (QS. Al-Anbiya 21: Ayat 107)
Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Sindi Laras Wari, S.K.M.
(Aktivis Muslimah)
0 Komentar