Kapitalisme Sekuler Terbukti Gagal Melahirkan Generasi Emas
MutiaraUmat.com -- Sungguh memprihatinkan, saat ini remaja yang menderita kesehatan mental sangat tinggi mencapai 15,5 juta orang atau setara 34,9% dari total jumlah remaja Indonesia, hal ini disampaikan oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). (Tempo.co, 15 Februari 2025)
Ketua Tim Informasi dan Komunikasi Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Hastuti Wulanningrum mengatakan, diantara penyebab kesehatan mental remaja adalah ketergantungannya dengan media sosial dan terpengaruh dengan konten-konten yang dilihat. (Kompas.com, 13 Februari 2025)
Banyaknya remaja yang menderita kesehatan mental adalah bukti kegagalan negara dalam mencetak generasi emas yang diharapkan tercapai tahun 2045. Akar masalah dari semua ini adalah karena negara menjadikan sekularisme sebagai asas dalam pengaturan kehidupannya.
Termasuk dalam pendidikan, pendidikan yang diharapkan menghasilkan generasi emas justru menghasilkan generasi cemas karena menderita kesehatan mental. Hal ini karena sekularisme memisahkan agama dari kehidupan melahirkan generasi liberal atau bebas, bebas berkeyakinan, bebas berpendapat, bebas bertingkah laku. Hasil pendidikan sekularisme menjadikan generasi gagal memahami jati dirinya dan tidak mampu menyelesaikan masalah dengan benar
Lebih parahnya lagi negara ini, menerapkan ideologi kapitalisme yang menjadikan standart perbuatan dan kesuksesan adalah ukuran angka-angka materi. Padahal target angka-angka sulit diraih oleh generasi muda, akibatnya mereka galau stres bahkan depresi. Suatu hal yang wajar jika generasi menderita kesehatan mental. Oleh karena itu jika negeri ini mengharapkan lahirnya generasi emas maka perlu melakukan evaluasi mendasar pada sistem yang dijadikan asas kurikulum pendidikan.
Islam menjadikan akidah Islam sebagai asas kurikulum pendidikan. Dengan kurikulum Islam, melahirkan generasi yang berkepribadian Islam yakni memiliki pola pikir Islam, dan pola sikap Islam. Ketika memenuhi kebutuhan jasmani dan memenuhi naluri naluri senantiasa berstandar Islam yaitu halal dan haram.
Dengan kepribadian Islam generasi akan mampu menyelesaikan berbagai problematika kehidupan, sekaligus mampu menghadapi tantangan global dunai. Karena ilmu pengetahuan yang diperolehnya akan digunakan untuk membangun peradaban mulia yakni peradaban Islam. Dengan asas akidah Islam akan terbentuk masyarakat Islam yang memiliki pemahaman, standar dan penerimaan terhadap syariah Islam. Masyarakat akan memiliki pemahaman yang sama bahwa tujuan hidupnya adalah untuk meraih ridha Allah. Bukan semata meraih materi.
Masyarakat Islam juga memahami pentingnya saling menasehati diantara anggota masyarakat ketika ada yang melakukan penyimpangan terhadap syariah Islam.
Masyarakat Islam akan memiliki pemahaman yang sama, tujuan pendidikan adalah membentuk generasi yang berkepribadian Islam, memiliki keimanan dan ketaqwaan yang tinggi, dengan sendirinya akan menjauhkan dari penyakit mental.
Mewujudkan masyarakat Islam menjadi tanggung jawab negara, karena tujuan negara adalah mengurusi urusan rakyatnya. Penguasa dan para pejabat semuanya memiliki keyakinan bahwa apa yang dilakukan akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat oleh karena itu pendidikan generasi akan menjadi perhatian yang serius bagi negara. Allahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Dewi Asiya
Aktivis Muslimah
0 Komentar