Gen Z Makin Menderita
MutiaraUmat.com -- Fakta mengejutkan baru-baru ini mengungkap bahwa Gen Z atau Generasi Z tengah menghadapi krisis paruh baya (midlife crisis) lebih awal dari seharusnya. Studi mengungkapkan bahwa sebanyak 38% dari mereka mengalami krisis paruh baya akibat tekanan finansial yang luar biasa.
“Generasi Z tidak benar-benar dalam kondisi baik, studi kami menunjukkan bahwa kesehatan holistik di semua kelompok usia karyawan mengalami penurunan, tetapi penurunan terbesar terjadi pada Generasi Z,” ujar Vice President MetLife, Todd Katz, dikutip dari Newyork Post, Sabtu (18/1/2025).
Pengertian Gen Z atau generasi z adalah seluruh generasi yang lahir mulai tahun 1996 hingga 2012. Artinya, Gen z adalah generasi setelah milenial. Jadi, pada tahun 2022 ini, anak-anak yang berusia 9-26 tahun termasuk ke dalam gen z. Namun demikian, sejumlah lembaga seperti badan statistik Kanada, agensi Sparks and Honey, Mccrindle Research Centre mengatakan bahwa gen z adalah generasi yang lahir mulai tahun 1995. Gen Z terbiasa denga teknologi dan komunikasi dengan dunia maya.
Adapun krisis paruh baya adalah sebuah transisi identitas dan kepercayaan diri yang dapat terjadi pada manusia paruh baya, biasanya pada usia 45 hingga 64 tahun. Fenomena ini dideskripsikan sebagai sebuah krisis psikologi yang ditimbulkan oleh kejadian yang disebabkan karena usia yang makin tua, kematian yang tidak dapat dihindari, dan bisa juga ditimbulkan oleh kurangnya pencapaian dalam hidup.
Krisis ini dapat menimbulkan depresi berat, penyesalan, dan kegelisahan tinggi, ataupun menimbulkan keinginan untuk kembali ke masa muda atau membuat perubahan drastis pada gaya hidupnya saat ini, maupun timbulnya keinginan untuk mengubah keputusan yang telah dibuat pada masa lalu.
Seiring dengan fakta mengejutkan baru-baru ini terungkap bahwa Generasi Z menghadapi krisis paruh baya (midlife crisis) lebih awal dari seharusnya. Studi itu juga mengungkapkan bahwa sebanyak 38% dari mereka mengalami krisis paruh baya akibat tekanan finansial yang luar biasa. Di sisi lain, banyak fakta menunjukkan bahwa Gen Z banyak bertemu dengan persoalan hidup Krisis ini sangat cepat terjadi di usia mereka, karena banyak tekanan di segala keadaan.
Berbagai persoalan yang dihadapi Gen Z hari ini sejatinya adalah buah busuk penerapan sistem kapitalisme yang rusak, yang tercermin pada sistem ekonomi kapitalistik, sistem politik demokrasi, sistem sosial liberal dan materialistik, sistem pendidikan mahal.
Berbagai persoalan itu menjerat Gen Z akibat sistem rusak ini. Oleh karena itu, Gen Z harus disadarkan akan realita hari ini dan akar masalahnya. Gen Z perlu dibangun pemahamannya akan hakekat kehidupan,sehingga dapat memahami realita kehidupan dengan tepat , juga menyadari potensi dirinya. Mereka harus dibangun kesadarannya akan kewajiban menerapkan aturan Allah secara kaffah. Gen Z juga harus disadarkan akan kemuliaan orang-orang yang berjuang menerapkan kewajiban tersebut sehingga terdorong ikut menjadi bagian barisan pejuang Islam.
Sistem Islam, negara berperan tenting dalam membentuk generasi sehingga generasi bebas dari berbagai krisis.
Harus ada strategi dalam mempersiapkan konsep integrasi pendidikan dalam mencetak generasi unggul. Untuk mewujudkannya, seluruh lembaga negara harus bersinergi secara integratif. Oleh karenanya, harus ada link and match antara visi-misi negara dan SDM yang dibutuhkan untuk mencapai visi-misi tersebut.
Salah satu, negara wajib mencetak generasi unggul yang mampu menciptakan kekuatan yang canggih dan mampu menggetarkan musuh. Kekuatan untuk mengalahkan musuh saat ini bertumpu pada penguasaan ilmu pengetahuan dan kemajuan dalam bidang produksi/industri. (M. Abdul Adhim Zarqani, Manahilil Urfan fi ulumil Qur’an Juz I, bab “Al-Qur’an Menganjurkan Pemanfaatan Alam”).
Allah Swt. berfirman dalam QS Al-Anfal: 60, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu.”
Ayat tersebut mengharuskan bagi pemerintahan Islam untuk mempunyai kekuatan yang mampu menggentarkan musuh. Saat ini, teknologi sudah sedemikian canggih sehingga wajib bagi negara untuk memiliki industri militer yang canggih dan mandiri. Bahan baku dan alat-alat utama, serta SDM-nya tidak tergantung kepada negara lain sehingga tidak mungkin hal ini bisa dipenuhi dengan impor. (Nizham al-Hukmi fi al-Islam).
Departemen Pendidikan wajib menyelenggarakan pendidikan yang mampu menghasilkan para teknokrat dan saintis yang bersyahsiah Islam dan mampu mengelola SDA menjadi senjata-senjata yang canggih, pesawat-pesawat tempur yang modern, dsb. Juga wajib menyelenggarakan pendidikan untuk penguasaan sains dan teknologi, yaitu akademi teknik dan universitas dengan jurusan teknik.
Oleh karena itu, gen Z wajib didorong untuk terus berjuang survive dalam situasi hari ini dengan landasan keimanan, dan dimotivasi agar berperan dalam menyelesaikan persoalan umat dengan menegakkan aturan Allah secara kaffah melalui tegaknya khilafah. Mereka juga perlu dipahamkan pentingnya generasi muda melek politik agar dapat memimpin umat menuju perubahan hakiki sesuai tuntunan Nabi, mengambil peluang menjadi pejuang kemuliaan Islam.
Wallahu a'lam bishshawab. []
Kania Kurniaty
Aktivis Muslimah
0 Komentar