"Gerak Bersama, Sehat Bersama," Jangan Jadi Jarkon JKN Saja


MutiaraUmat.com -- Pada tanggal 12 November 2024 diperingati sebagai Hari Kesehatan Nasional yang ke 60 tahun. Pada peringatan kali ini mengambil tema "gerak bersama, sehat bersama" diharapkan hubungan berkesinambungan antara masyarakat, tenaga kesehatan dan pemerintah demi mewujudkan kesehatan yang optimal. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam PHBS (pola hidup bersih sehat). PHBS sendiri bertujuan menciptakan masyarakat yang sehat dan produktif, serta memberikan dampak positif untuk semua elemen kehidupan. 

Sungguh apabila jargon tersebut diimplementasikan secara nyata akan membuat masyarakat Indonesia sehat. Di kutip dari sehatnegeriku.kemenkes 24 April 2025, Indonesia masih mempunyai PR stunting yang meski mengalami lonjakan penurunan cukup signifikan yakni dari 37% kasus Stunting di Indonesia 10 tahun lalu menjadi 21,5% di Desember 2023 kemarin tapi seharusnya kita mencapai 14% .  

Persoalan lain yang menjadi masalah adalah tingginya angka kematian oleh penyakit tidak menular (PTM). Di Indonesia PTM yang menyumbang angka kematian tertinggi yaitu stroke sebesar 330 ribuan kasus kematian, jantung sekitar 300 ribu kematian dan kanker juga mencapai 300 ribu kasus kematian
(sehatnegeriku.kemenkes, 24-04-2024). 

Sangat disayangkan sampai saat ini masih banyak di wilayah terpencil sangat minim akses pelayanan kesehatan atau bahkan tidak ada. Di kota-kota besar pun yang sudah banyak layanan kesehatan masih ada beberapa masyarakat yang sulit mendapatkan layanan tersebut. 

Kurangnya fasilitas kesehatan di daerah terpencil dikarenakan beberapa faktor:
Pertama. Aksesibilitas (memiliki akses jalan yang buruk, sehingga sulit bagi masyarakat untuk mengakses fasilitas kesehatan). 
Kedua. Tenaga kesehatan (jumlah tenaga kesehatan di daerah terpencil tidak sebanding dengan jumlah penduduk dan luas daerah. Tenaga kesehatan yang ada sering terpusat di kota-kota besar). 
Ketiga. Anggaran (pemerintah terkadang mengalokasikan anggaran yang tidak memadai untuk pembangunan fasilitas kesehatan di desa).  
Keempat. Kondisi ekonomi (penghasilan yang rendah dan terbatasnya peluang kerja membuat masyarakat pedesaan kesulitan membayar biaya obat-obatan dan transportasi).

Kurangnya akses ke layanan kesehatan di daerah terpencil dapat berakibat: tingginya angka kematian ibu dan anak, penyebaran penyakit menular, kualitas hidup menurun dan penyakit yang seharusnya dapat diatasi dengan perawatan yang tepat menjadi momok bagi masyarakat pedesaan. Dimana seharusnya peran pemerintah memberikan layanan kesehatan secara gratis kepada setiap warga baik itu kaya atau miskin semuanya mendapatkan hak yang sama.

Dalam Islam, pelayanan kesehatan bagian dari kemaslahatan dan fasilitas publik yang harus dinikmati dan bisa dijangkau setiap unsur elemen masyarakat. Layanan kesehatan dalam Islam menjamin ketersediaannya dan berkualitas. Fasilitas pelayanan kesehatan harus sudah merata terhadap seluruh golongan tanpa membedakan ras, suku, maupun tingkatan ekonomi. Karena kesehatan adalah salah satu unsur penting untuk mencetak generasi yang unggul. 

Generasi yang sehat adalah generasi yang kuat, produktif dan memperkuat negara. Kesehatan dilakukan secara preventif (pencegahan), bukan cuma kuratif (pengobatan). Negara harus menjamin semua warganya memperoleh layanan kesehatan yang optimal. Nabi SAW bersabda:

اإلِÙ…َامُ رَاعٍ ÙˆَÙ…َسْؤُÙˆْÙ„ٌ عَÙ†ْ رَعِÙŠَّتِÙ‡ 

Imam (pemimpin) itu pengurus rakyat dan akan dimintai pertanggungjawaban atas rakyat yang dia urus” (HR. al-Bukhari dan Ahmad). 

Pada masa kejayaan Islam periode pemerintahan Daulah Umayyah dan Daulah Abbasiyah semua rumah sakit di dunia Islam dilengkapi dengan tes-tes kompetensi bagi tenaga kesehatan, aturan kemurnian obat, kebersihan dan kesegaran udara, sampai pemisahan pasien penyakit-penyakit tertentu. 

Rumah Sakit di masa kejayaan Islam ini menjadi favorit para turis yang ingin menikmati sedikit kemewahan tanpa biaya, karena semua RS di Daulah Khilafah bebas biaya. Dana operasional pelayanan kesehatan dalam Daulah Khilafah diambil dari Baitul Mal. Negara juga memfasilitasi dengan membentuk lembaga wakaf (charitable trust) yang menjadikan makin banyak madrasah dan fasilitas kesehatan bebas biaya.

Tapi sangat disayangkan Islam saat ini belum menjadi "way of life" bagi kehidupan manusia. Karena agama hanya dianggap sebagai aspek spiritual saja bukan suatu sistem kehidupan yang harus diterapkan di dunia ini. Mari kita bersama-sama bersinergi mewujudkan Indonesia sehat, menyelamatkan generasi umat tentunya dengan melaksanakan islam kaffah dan senantiasa mengharap ridha Allah SWT, amin.

Wallahu a’lam bishshawab. []


Maya
Aktivis Muslimah

0 Komentar