Abainya Pemerintah terhadap Pendidikan
MutiaraUmat.com -- Pendidikan menjadi faktor penting dalam keberlangsungan suatu negara. Karena pendidikan masyarakat menjadi penentu kemajuan peradaban. Kualitas sumber daya manusia menjadi harta yang paling berharga dalam sebuah peradaban. Di Indonesia sendiri, pendidikan masyarakat masih tergolong rendah. Banyak sekali daerah-daerah terpencil yang tidak tersentuh oleh pendidikan. Bagi meraka yang ingin menempuh pendidikan dan bersekolah harus mau belajar di bawah atap bocor dan alas tanpa keramik. Sudah 79 tahun Indonesia merdeka, masih banyak sekolah-sekolah yang tidak memiliki bangunan yang layak untuk keberlangsungan KBM. Dan ini menjadi PR besar bagi pemerintah.
Rencananya, presiden Prabowo akan mengalokasikan dana sebesar Rp 17,15 triliun pada tahun 2025 untuk rehabilitasi dan renovasi 10.440 sekolah, baik negri maupun swasta. Anggaran tersebut menjadi anggaran pendidikan paling besar dalam sejarah. Dana tersebut akan disalurkan langsung ke sekolah dalam bentuk transfer tunai untuk mendukung swakelola. Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan layanan pendidikan yang bermutu dan merata di Indonesia. Presiden Prabowo menegaskan pentingnya sekolah yang bersih, baik dan memiliki fasilitas yang memadai, serta berkomitmen memperbaiki lebih dari 330.000 sekolah di seluruh penjuru Indonesia. (Kompas.com, 29/11/2024)
Ada setidaknya 10 ribu sekolah yang tidak memiliki sarana dan prasarana yang memadai untuk keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM). Bangunan yang tidak layak serta kurangnya tenaga kerja pendidikan telah menghambat negara ini untuk menggapai sumber daya manusia yang berkualitas. Hal ini juga menjadi bukti bainya negara dalam mendidik generasi. dengan sarana yang kurang layak akan mengganggu kenyamanan siswa selama proses KBM, sehingga siswa tidak fokus dalam belajar. Yang lebih parah, dapat mengancam keselamatan siswa jika bangunan tidak kokoh dan terancam hancur.
Proses belajar mengajar adalah proses yang sangat penting dalam dunia pendidikan. Proses ini akan berlangsung baik jika kondisi aman dan nyaman, termasuk bangunan yang memadai. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi negara untuk memenuh kebutuhan tersebut. Sebab, pendidikan menjadi faktor penting penentu kemajuan.namun, bagi penguasa yang tidak peduli terhadap pendidikan generasinya akan abai dalam permasalahan ini. karena meraka jauh dari pemahaman ra’awiyyah (mengurus rakyat) yang seharusnya menjadi tugas mereka. Inilah watak penguasa dalam dunia kapitalisme. Negara hanya bertugas sebagai pengawas bukan pengurus.
Paradigma sistem kapitalisme dalam mengelola sistem pendidikan menjadikan pendidikan sebagai barang dagangan. Di sisi lain, tujuan pendidikan tidak lagi memiliki visi untuk membentuk manusia yang unggul dan berkualitas. Pendidikan kini diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pasar. Alhasil bersekolah hanya didasari pada kebutuhan ijazah agar bisa kerja. padahal, sekolah adalah tempat generasi menimba ilmu bukan tempat untuk mencari ijazah. Oleh karena itu, sudah sepatutnya negara menyediakan segala fasilitas dan layanan pendidikan yang memadai di setiap sekolah. Penyediaan sarana dan prasarana sekolah adalah tugas negara dalam menjamin hak pendidikan generasi. tempat memnag penting untuk menunjang pendidikan. Namun, untuk terwujudnya pendidikan berkualitas ada banyak faktor yang mempengaruhi, seperti kurikulum, bahan ajar dan guru yang professional.
Dalam Islam, negara berkewajiban mengatur segala aspek yang berkenaan dengan sistem pendidikan. Sepanjang sejarah, sistem pendidikan islam berlangsung gemilang dan berhasil mencetak berbagai ilmuwan hebat. Bahkan, menjadi mercusuar dunia kala itu. Dalam mendukung lahirnya generasi berkualitas, negara Islam akan memenuhi sarana dan prasarana yang dapat menunjang pendidikan. Negara memiliki kewajiban penuh untuk menyediakan bangunan yang kokoh, aman, dan nyaman bagi keberlangsungan KBM. Penguasa dalam Islam adalah pengurus yang mengurusi urusan rakyatnya.
Negara akan menjamin pendidikan bagi semua warga yang tentunya disertai dengan fasilitas yang berkualitas pula. Semua itu dibiayai oleh negara. Negara memiliki sumber daya besar yang mampu memenuhi semua kebutuhan pendidikan. Pengelolaan SDA melimpah akan mampu menjadikan negara memiliki kekayaan yang besar yang mampu menyediakan bangunan sekolah yang memadai. Tentunya, pengelolaan SDA tersebut dijalankan sesuai dengan syariat Islam.
Posisi penguasa dalam Islam adalah sebagai raa’in. penguasa wajib menjamin seluruh kebutuhan rakyatnya, termasuk pendidikan. Dengan pendidikan yang berkualitas lahirlah generasi-generasi emas dan para ilmuwan berbakat. Oleh karena itu, sudah semestinya negara menyediakan pendidikan sesuai dengan syariat Islam. Sebab, hanya Islam-lah yang dapat mencetak generasi berkualitas pemimpin masa depan. Mereka tidak hanya pintar dalam soal akademik, tetapi juga memiliki syakhsiyah islamiah. Sistem pendidikan Islam tidak mungkin dapat dijalan jika masih berada dalam sistem kapitalis ini. harus ada wadah yang mampu untuk mewadahinya, yakni negara islam yang bernama khilafah. Di dalam naungan khilafah, terbukti berhasil mencetak ribuan ilmuwan dan menjadi pusat peradaban. Wallahu a'lam bishshawab. []
Hasna Syarofah
Aktivis Muslimah
0 Komentar