Palestina Butuh Bantuan Nyata Bukan Sekadar Kecaman
MutiaraUmat.com -- Serangan oleh entitas Yahudi Zionis terhadap Palestina masih terus digencarkan. Serangan darat maupun udara yang dilakukan Israel laknatullah telah menelan banyak korban, tidak hanya korban jiwa, fasilitas dan infrastruktur banyak yang rusak. Di antara target sasaran zionis adalah pelajar. Menurut laporan Kementrian Pendidikan Palestina pada Selasa (29/10/2024), akibat serangan yang dilakukan zionis, lebih dari 11.825 pelajar meninggal dunia.
Dikutip dari (detik.com 1/11/2024) Kementerian Pendidikan Palestina mengungkapkan bahwa di Gaza, pembunuhan terhadap anak usia sekolah mencapai 11.057 jiwa dan lebih dari 16.897 lainnya terluka. Pada kalangan mahasiswa, sebanyak 681 orang terbunuh dan 1.468 orang lainnya luka-luka, sebagaimana dilansir Anadolu Ajansı, Jumat (1/11/2024).
Imbas dari serangan zionis ini adalah anak-anak Palestina tidak lagi mendapatkan pendidikan, fasilitas dan kurikulum yang layak. Kondisi Gaza yang mencekam, kengerian terlihat nyata di setiap sudut kota, kebrutalan zionis Yahudi benar-benar membuat Palestina porak-poranda yang membuat penderitaan kaum Muslim semakin berat.
Lagi-lagi dunia diam dan menutup mata. Para penguasa negeri Muslim juga masih tatap mati rasa. Tidak tergerak hatinya untuk memobilisasi pasukan militernya untuk berjihad membebaskan negeri Palestina. Tampak jelas pengkhianatan mereka terhadap Muslim Palestina.
Sungguh tak heran bila hal ini terjadi dalam sistem kapitalisme sekularisme, sistem rusak yang telah memangkas rasa kemanusiaan dunia atas penderitaan Kaum Muslim Palestina. Belum lagi sekat-sekat yang ditanamkan sistem ini telah mendarah daging membuat negeri-negeri lain tak dapat berkutik selain hanya melakukan kecaman dan boikot. Darah kaum Muslim dalam sistem ini sangat mudah ditumpahkan.
Berbeda halnya dengan sistem Islam, satu-satunya sistem kehidupan yang menjamin hidup, memberikan penghargaan tertinggi pada darah dan jiwa manusia. Banyak dalil terkait keharaman menumpahkan darah kaum Muslim (membunuh). Sebagai mana firman Allah dalam TQS. Al-Maidah ayat 32, “Siapa saja yang membunuh seseorang bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena dia membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh seluruh manusia.”
Kemudian dalam sebuah hadis, “Andai penduduk langit dan penduduk bumi berkumpul membunuh seorang Muslim, sungguh Allah akan membanting wajah mereka dan melemparkan mereka ke dalam neraka.” (HR Ath-Thabarani).
Begitulah Islam menjaga nyawa manusia, bahkan tatkala kaum Muslim hendak melakukan perang dalam Islam pun diatur, tak boleh melakukan perang secara brutal seperti yang dilakukan zionis Israel laknatullah alaih. Adapun aturan perang dalam Islam mengacu dari berbagai sumber dalil di antaranya larangan untuk membunuh wanita dan anak-anak, orang tua, orang sakit, orang yang tidak ikut berperang, tidak menghancurkan gedung-gedung, tempat peribadatan tidak membunuh binatang, merusak tanaman dan menepati janji sesuai kesepakatan bersama.
Sepanjang sejarah peradaban emas kegemilangan Islam, ketika kaum Muslim hendak berjihad sebagai syariat untuk penaklukan ataupun pembelaan terhadap kaum Muslim yang tertindas, maka peperangan dilakukan sesuai aturan dan tidak melampaui batas, bahkan pelaksanaannya pun jauh dari pemukiman warga untuk menghindari kerusakan dan pertumpahan darah orang-orang yang terlarang untuk dibunuh saat perang.
Islam juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan (qimah insaniyah) tak hanya pada sesama Muslim tetapi juga pada umat lain yang membutuhkan bantuan sebagai bentuk sebuah amal yang bertujuan untuk menyelamatkan manusia dari ketertindasan, tanpa membedakan ras dan agama ataupun pertimbangan lain. Begitulah adilnya Islam dalam melindungi nyawa manusia. Tak hanya Muslim tapi juga non-Muslim, tak ada setetespun darah seorang manusia yang tumpah melainkan ada pembelaan dari negara Islam.
Dari apa yang telah dilakukan zionis Israel kepada Palestina dan sikap dunia yang tetap bungkam, sudah seharusnya kaum Muslim sadar bahwa tidak ada gunanya berharap banyak pada sistem ini. Penjajahan yang terjadi atas kaum Muslim saat ini tidak lebih karena ketiadaannya pelindung yaitu Khilafah Islamiah yang menjadikan kaum Muslim saat ini hidup dalam kelemahan dan ketertindasan. Wallahu a'lam bishshawab. []
Oleh: Nur Octafiab Nalbiah L.S.Tr Gz
(Aktivis Muslimah)
0 Komentar