Makan Bergizi Gratis Menguntungkan Siapa?


MutiaraUmat.com -- Makan Bergizi Gratis seolah program pemerintah yang menguntungkan rakyat, dengan adanya klaim perbaikan gizi anak sekolah dan pembentukan generasi yang sehat. Disinyalir program Makan Bergizi Gratis (MBG), hanya akan menguntungkan pihak tertentu saja.

Program Makan Bergizi Gratis andalan presiden Prabowo-Gibran akan memperbolehkan pihak swasta terlibat dalam lewat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Dengan dalih memberdayakan Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang akan menyerap banyak tenaga kerja, yang diharapkan akan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat dan meningkatkan pendapatan negara. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memperkirakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat memberikan sumbangan ke produk domestik bruto (PDB) 2025 sampai Rp4.510 triliun atau setara 34,2 persen dari PDB nasional. (tirto.id, 24 Oktober 2024)

Namun sejatinya yang mendapatkan keuntungan adalah perusahaan besar sebagai pemasok bahan baku, seperti PT. Astra Agro Lestari Tbk, PT. Indofood Sukses Makmur Tbk,
PT. Garudafood Putra Putri Jaya Tbk, PT. Ultra Jaya Milk Industry & Trading Tbk.

Ini akan menguntungkan perusahaan tersebut. Pada akhirnya mendongkrak kinerja masing-masing perusahaan dengan kenaikan sahamnya dalam bursa saham. (cnbcindonesia.com, 14 Oktober 2024 )

Upah tenaga kerja tentu saja mengikuti keumumam ketentuan upah dalam sistem ekonomi kapitalisme.  

Proyek berdana besar ini juga memiliki potensi untuk membuka pintu korupsi. Anggaran yang dialokasikan untuk program MBG ini berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)yang bersimber dari pajak yang dipungut dari rakyat. Pelibatan swasta sangat memungkinkan diintervensinya pelaksanaan program ini oleh 'bandit' pihak yang hanya mengambil untung. (tirto.id, 18 Oktober 2024)

Program MBG ini memang program tambal sulam kapitalisme dalam menyelesaikan problem generasi khususnya dalam bidang pemenuhan kecukupan gizi dan kesehatan.

Dalam program ini yang akan diuntungkan tetaplah korporasi, perusahaan besar yang dekat dengan Presiden Prabowo.

Dalam Islam tidak perlu program khusus seperti MBG, karena kebijakan negara memang harus menjamin kesejahteraan seluruh rakyat, tidak hanya anak sekolah saja. Hal ini karena negara bersifat ra'in (pemimpin) dan junnah (perisai).

Penerapan Sistem ekonomi islam akan menjamin terwujudnya kesejahteraan melalui tercapainya ketahanan pangan dan kedaulatan pangan. Apalagi negara memiliki sumber pemasukan berbagai macam, mulai dari SDA dan kekayaan negara yang akan menjadikan negara mampu menjamin kesejahteraan rakyat. Dan dengan pejabat yang amanah sebagai buah keimanan yang kuat, akan mencegah adanya korupsi dan penyalahgunaan wewenang lainnya termasuk memperkaya pribadi.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: dr. Bina Srimaharani
(Praktisi Kesehatan)

0 Komentar