TintaSiyasi.id -- Para nabi diutus untuk membimbing setiap umatnya. Selalu ada nabi pengganti setelah wafatnya nabi yang sebelumnya. Akan tetapi bimbingan para nabi itu berakhir pada masa Rasulullah sebagai nabi terakhir.
Maka kemudian berpindahlah kewajiban membimbing itu kepada para sahabat, yaitu pada masa Khulafaur Rasyidin. Hingga masa sahabat berakhir, maka penyimpangan mulai terjadi, yaitu ketika Muawwiyah mengangkat anaknya sebagai putra mahkota. Itulah awal penyimpangan pada pembaiatan khalifah. Sehingga muncullah dinasti dalam kekuasaan.
Akan tetapi walaupun itu menyimpang mereka tetap melaksanakan hukun Allah sebagai dasar kehidupan bernegara. Sehingga umat masih terjaga dalam persatuan dan akidah mereka. Mereka tetap patuh dan taat saat pemimpin mereka melaksanakan yang hukum Allah secara sempurna.
Kemudian sampailah pada masa ketika kekuasaan dinasti tersebut berakhir, yaitu dinasti Utsmaniyah. Ketika sistem kekhilafahan berakhir maka hilanglah pemimpin umat tersebut. Karena sesungguhnya seorang khilafah adalah junnah yang melindungi dan membimbing rakyatnya.
Hingga pada masa sekarang umat terombang ambing tanpa ada pembimbing. Mereka tak tau arah jalan keluar mereka. Sehingga banyak dari mereka yang justru tersesat.
Ironisnya lagi, pembimbing mereka justru terpecah belah. Ulama sebagai pewaris para nabi hari ini justru dari mereka ada yang jalannya bengkok bahkan salah. Tidak sedikit dari mereka justru memiliki pendapat yang melenceng dari syariat.
Lebih parah lagi, tidak sedikit dari mereka yang justru berani berada di gerbang penguasa hari ini. Bahkan dari mereka ada yang justru menyamakan presiden hari ini dengan Umar bin Khattab hanya karena blusukan. Padahal itu jelas berbeda karena sesungguhnya mereka menginjak injak hukum Islam.
Belum lagi mereka yang menerima sistem demokrasi bahkan mereka membangga banggakan Pancasila. Padahal seharusnya mereka bersedih karena syariat Islam benar-benar tak bermartabat.
Inilah kenyataan umat hari ini. Ulama sebagai pembimbing umat justru tesesat. Membuat seluruh umat tak tau kebenaran. Jumlah ulama yang masih lurus pun begitu sedikit. Lantas bagaimana umat hari ini bisa tersadarkan? Jika ulamanya saja sudah tersesat.
Maka tak ayal jika remaja hingga penguasa mengalami berbagai problematika kehidupan. Karena sesungguhnya mereka lah sumber kerusakannya. Sebagai mana perkataan imam al ghazali Tidaklah terjadi kerusakan rakyat itu kecuali dengan kerusakan penguasa, dan tidaklah rusak para penguasa kecuali dengan kerusakan para ulama.
Karena itulah dibutuhkan ulama garis lurus yang mampu membimbing umat kejalan yang benar. Sehingga umat tersadarkan. Akan tetapi perjuangan mereka tentu berat.karena jumlah mereka yang sedikit.
Kehadiran mereka tentu juga harus disokong oleh umat. Karena sesungguhnya peran ulama seperti itu tidak akan didukung oleh negara kapitalis. Karena sesungguhnya mereka menginginkan kekuasaan dengan menghadirkan ulama mereng. Sehingga mereka mampu melanggengkan kekuasaan mereka.
Maka inilah sistem kapitalis yang menyesatkan dan menyengsarakan umat. Sehingga perjuangan mereka harus lebih kuat lagi.[]
Azzaky Ali
Santri Kelas XI IBS Al-Amri
0 Komentar