Tiga Catatan Penting soal Palestina

MutiaraUmat.com -- Kepedulian netizen terhadap kondisi di Rafah patut diacungi jempol. Mereka beramai-ramai menaikkan tagar #AllEyesOnRafah adalah bentuk solidaritas mereka terhadap yang terjadi di Rafah. Mungkinkah viralnya tagar mampu mengubah kondisi yang ada di Palestina? Mampu, jika viralnya tagar tersebut disertai edukasi terkait solusi hakiki terhadap permasalahan yang ada di Palestina insyaallah akan menggetarkan dunia dan memaksa seluruh lapisan masyarakat dunia untuk mengupayakan kembalinya Khilafah Islamiah. Hanya dengan Khilafah Islamiah, entitas Yahudi laknatullah yang membantai Muslim Palestina bisa diusir dari Masjidilaqsa.

Berikut catatan terkait batu uji tagar #AllEyesOnRafah dalam menyatukan umat Islam untuk menghentikan genosida di Palestina. Pertama, bicara soal persatuan, umat Islam harus memahami, persatuan kaum Muslim akan kuat jika dibangun berdasarkan akidah Islam. Persatuan umat tidak akan kuat jika dorongan yang memicunya hanya sebatas ikatan kesukuan, bangsa, bahkan kepentingan dunia.

Justru jangan sampai umat Islam bersatu di atas dorongan ashabiyah (kesukuan, kebangsaan, atau warna kulit), karena ini ikatan yang lemah yang akan menghancurkan mereka suatu saat nanti, jika tidak sejalan kepentingan dunia yang mereka inginkan. Oleh karena itu, tagar tersebut viral harus disertai ajakan agar umat muslim di seluruh dunia bersatu menanggalkan ego dan hanya memusat memikirkan pembebasan Palestina.

Kedua, ajakan semua mata tertuju pada Rafah, harus disertai dengan pencerdasan umat akan solusi hakiki terhadap masalah Palestina. Solusi hakiki terhadap Palestina adalah tegaknya Khilafah Islamiah. Mengapa harus sistem pemerintahan Khilafah Islam yang mampu menolong Palestina? Karena memang tidak ada satu pun negara di dunia ini yang menerapkan sistem sekuler demokrasi peduli dengan Palestina hingga mengirimkan pasukan perang untuk mengusir penjajah zionis Israel laknatullah dari Palestina.

Memperjuangkan kembalinya Khilafah Islam memang tidak semudah yang membalikkan telapak tangan, tetapi memang dibutuhkan keberanian dan kekonsistenan dalam memegang Islam sebagai jalan hidup. Jangan sampai terbawa opini Barat penjajah yang membenci Khilafah dan membentuk propaganda negatif terhadap gagasan Khilafah Islam.

Ketiga, jika tagar #AllEyesOnRafah hanya sekadar menyampaikan kondisi yang ada di Rafah tanpa disertai edukasi akan solusi hakiki masalah Palestina, maka tagar itu hanya mengetuk perasaan kaum Muslim di dunia maya. Sedangkan yang dibutuhkan kaum muslim hari ini adalah kesadaran pemikiran akan pentingnya persatuan umat mendobrak dinding nasionalisme, sehingga bersatu padu membebaskan Palestina dari kebrutalan zionis Israel laknatullah.

Inilah PR besar kaum muslim untuk mengedukasi umat, mencerdaskan pemikiran umat, dan menyeru akan solusi hakiki terhadap permasalahan Palestina. Ingat, setelah Yahudi laknatullah menguasai Palestina tidak akan pernah puas, mereka akan berusaha memporak-porandakan Timur Tengah di bawah kaki mereka. Oleh karena itu, tidak ada pilih lain kecuali kita semua ikut andil dalam perjuangan mengembalikan Khilafah Islam agar umat bisa bersatu bersama membebaskan Palestina.

Oleh. Ika Mawarningtyas
Direktur Mutiara Umat Institute

Sumber tulisan: TintaSiyasi.id

0 Komentar