Buang Kapitalisme dalam Masalah Palestina


MutiaraUmat.com -- Solidaritas yang besar ditunjukkan oleh para demonstran akhir-akhir ini terhadap warga Palestina yang menjadi sasaran keji penjajah zionis Israel diberbagai belahan bumi, mulai Eropa, Amerika Serikat sampai wilayah Asia. Sebagian besar mereka adalah para akademisi, dengan berani dan lantang menyerukan untuk kebebasan Palestina.

Termasuk yang disuarakan oleh para demonstran yang sebagian besar dari akademisi tersebut adalah menuntut agar dunia segera membuka mata dan segera menghentikan genosida yang terjadi di Gaza dan sekarang telah meluas ke Rafah. Seruan juga ditujukan kepada perguruan tinggi agar segera melakukan divestasi dari perusahaan yang bekerjasama dengan Israel.

Kondisi warga Palestina yang semakin memburuk dari mulai krisis air bersih, makanan, obat-obatan, tempat tinggal sampai fasilitas kesehatan inilah yang mendorong para demonstran melakukan aksi tersebut, mengingat kejadian yang hampir sembilan bulan terjadi di Gaza Palestina belum juga selesai, dan nampak bahwasannya kejadian di Pestina itu adalah sebuah pembataian atau genosida dilihat dari bagaimana brutalnya Israel menyerang siapapun tanpa ampun, dari mulai dewasa sampai anak-anak yang semuanya warga sipil, dan menghancurkan semua fasilitas warga, mulai pabrik makanan, tempat pengungsian bahkan rumah-rumah sakit.

Tercatat sebanyak 37.347 orang telah meninggal dunia, sementara korban yang luka-luka tercatat 83.372, diambil dari sumber Kementrian Kesehatan di Gaza yang telah merilis jumlah korban yang terus meningkat sampai saat ini.
Dari keseluruhan korban hampir 74% adalah wanita dan anak-anak. (CNBCIndonesia.com, 17/06/2024)

Berbagai aksi yang dilakukan oleh berbagai eleman masyarakat diseluruh dunia adalah karena mereka telah melihat secara nyata dan ikut merasakan penderitaan panjang warga Gaza dan Rafah Palestina, sementara para pemimpin-pemimpin dunia hanya diam tidak bergeming untuk melakukan tindakan nyata. Yang dilakukan hanya sebatas kecaman-kecaman terhadap zionis Israel dan itu ibarat bualan yang tidak akan pernah bisa menyelamatkan nasib Palestina.

Adalah Zionis Israel telah merampas tanah Palestina dari kaum muslimin sejak ditetapkan Deklarasi Balfour tahun 1948 oleh Inggris dan didukung kuat oleh negeri-negeri lainnya, sistem kapitalisme ini telah memuluskan jalannya deklarasi tersebut dan selanjutnya zionis menggunakan kekutan militer dalam memperluas wilayahnya.

Sungguh hanya jihad atau peranglah yang akan dapat menghentikan kebrutalan zionis Israel.
Namun sayang seribu kali sayang jihad tersebut hanya dilakukan oleh tentara Hamas Palestina yang tidak memiliki kekutan seimbang dengan musuhnya, serta persenjataan yang kurang sehingga tidak mampu mengusir penjajah dari negeri mereka.

Palestina membutuhkan bantuan besar dari saudara-saudara muslim sekitar untuk segera mengirimkan pasukan militer yang dilengkapi dengan persenjataan dan segera bebaskan Palestina dari Penjajahan. Namun, jika tetap menggunakan sistem kapitalis, hal ini tidak akan pernah terjadi, karena para pemimpin negeri-negeri muslim di sistem kapitalis telah diracuni ide-ide busuk nasionalisme sehingga mereka tersekat-sekat dalam batas negara-bangsa.

Tak ayal lagi solusi paripurna untuk masalah Palestina adalah dengan mengganti sistem kapitalis yang rusak dan merusak ini dengan sistem islam kaffah dalam bentuk institusi khilafah karena dalam sistem Islam seorang pemimpin itu ibarat junnah atau perisai umatnya dari segala macam ganguan dan ancaman, sebagaimana yang tertera dalam hadis Mutafaqun 'Alayh.

"Sesungguhnya al-imam (khalifah) itu perisai yang (orang-orang) akan berperang mendukungnya dan berlindung (dari musuh) dengan (kekuasaan)-nya.” (Muttafaqun 'Alayh)

Dalam masalah Palestina ini seorang Kholifah akan bertindak tegas dengan segera mengirimkan pasukan-pasukan terbaik umat untuk berjihad melawan zionis Israel sampai mereka angkat kaki dari Palestina atau mereka binasa.

Oleh sebab itu tunggu apalagi, ayo segera bergabung dengan kelompok dakwah ideologis yang memperjuangkan tegaknya Islam kaffah dimuka bumi, sehingga negeri Palestina dapat dibebaskan dan negeri Palestina kembali menjadi milik kaum Muslim seutuhnya.

Wallahu a'lam bishshawab. []


Dewi Khoirul
Aktivis Muslimah

0 Komentar