Sejarah Penggunaan Dinar dan Dirham


MutiaraUmat.com -- Dr. Arim Nasim, SE., M.Si., Ak., CA., mengatakan sejarah penggunaan dinar dan dirham sebagai alat transaksi Internasional. 

"Penggunaan dinar dan dirham dimulai ketika Rasulullah SAW diutus sampai beliau kemudian berhasil menegakkan daulah Islam yang pertama negara Islam Madinah beliau sebagai kepala negara 13 tahun. Kala itu dinar dan dirham sudah digunakan sebagai alat pembayaran namun pada masa itu belum mencetak emas sendiri. Emas yang digunakan berasal dari Persia, dirham dari Romawi," jelasnya di YouTube Channel Syiar Malam, Selasa (16/01/2024).

Ia juga menjelaskan bahwa dari sisi fikih dinar dan dirham menjadi takrir persetujuan bahwa digunakan sebagai alat pembayaran dalam perdagangan. 

"Jika negara mencetak uang, maka uang harus terbuat dari emas dan perak," jelasnya

Kemudian beliau menambahkan bahwa pada masa sahabat Khulafaur Rasyidin pada masa Bani Umayyah, Bani Abbasiyah dan sampai pada Khilafah Utsmani tahun 1924 dinar dan dirham masih digunakan sebagai pembayaran. Walaupun di akhir kekuasaan Utsmani disaat kelemahan sempat mencetak uang kertas yang disebut dengan Lira. 

"Lira Utsmani yang mulai dicetak pada tahun 1884 tetapi walaupun yang kertas masih di backup dengan uang emas, dan standar pembayaran Internasional masih menggunakan emas," tegasnya.

Sejarah Penggunaan Fiat Money 

"Amerika mengalami defisit terutama akibat perang dan kalah dengan Vietnam. Sehingga pada tahun 1971 Amerika memutuskan dollar tidak lagi terikat dengan emas, dan mulailah era baru dominasi dan penjajahan dollar dimana presiden pada saat itu mencabut kesepakatan Breeton Woods sehingga dollar dijadikan alat transaksi internasional dan tidak lagi terikat dengan emas," jelasnya. 

Katanya, pada tahun 1971 penggunaan fiat money, sebelumnya dunia masih menjadikan uang kertas namun masih menjadikan emas sebagai standar pembayaran internasional. 

"Abad 9 sampai 14 itu pernah terjadi dinasti Cina mencetak uang kertas dan kebijakan ini kemudian dijadikan alat untuk menjatuhkan Mongolia. Uang kertas dimainkan untuk menjatuhkan sebuah negara." jelasnya.

Kemudian ia menceritakan ketika Eropa mengalami kebangkitan mulai mengenal uang kertas, uang kertas itu kemudian disebarkan tetapi tidak masif karena pada masa itu masih didominasi emas dan perak. 

"Kemudian pada tahun 1924 Amerika Serikat telah berhasil menghancurkan Khilafah Islamiah dengan bekerjasama dengan Inggris, kemudian terjadi gejolak perang dunia." ujarnya.

Menurut dia kala itu dunia masih menggunakan emas dan perak sebagai transaksi pembayaran internasional walaupun menggunakan subtitusi money.

Ia juga menyampaikan pada tahun 1944 ada uang kertas yang tidak dikaitkan lagi dengan emas, namun setelah peristiwa krisis melanda dunia memaksa negara Amerika dan beberapa negara eropa  untuk kembali menjadikan emas sebagai standar pembayaran. 

"Inilah yang menjadi kesepakatan Breeton Woods yang digagas oleh Inggris dan Amerika dimana pada saat itu kemudian dollar yang digunakan sebagai alat pembayaran internasional dibackup dengan emas maka ditetapkanlah setiap 1 ons emas senilai 35 US dan dollar digunakan sebagai alat pembayaran internasional tetapi menjadi inflasi yang luar biasa," tutupnya. [] Indah Setyorini

0 Komentar