Satu-satunya PPDS yang Steril dari Stressor Hanya dalam Islam

MutiaraUmat.com -- Menanggapi hasil skrining kesehatan jiwa program pendidikan dokter spesialis (PPDS) yang menyebutkan sebanyak 2.716 calon dokter spesialis mengalami gejala depresi, Pengamat Politik Kesehatan Dr. Rini Syafri menilai bahwa sistem pendidikan kedokteran dalam Islam-lah satu-satunya yang steril dari stressor. 

"Sistem pendidikan kedokteran-PPDS dalam Islam adalah satu-satunya yang steril dari stressor atau tekanan yang membahayakan kesehatan mental. Sebaliknya, ia diliputi kebahagiaan dan kesejahteraan," tuturnya dalam Live Discussion: Gangguan Mental Calon Dokter Spesialis, Problem Sistem Kesehatan dan Pendidikan di Fanpage Muslimah News Com, Jumat (26/4/2024). 

Hal itu karena menurut Rini, sistem pendidikan yang merupakan unsur dari peradaban Islam dibangun berdasarkan aqidah Islam. Sehingga begitu mumpuni menghadirkan nilai-nilai yang dibutuhkan insan secara serasi, berupa nilai materi, nilai kemanusiaan, nilai spritual, dan nilai moral. Di samping itu, sistem pendidikan kedokteran dalam Islam merupakan bagian integral dari sistem pendidikan Islam yang berbasis aqidah Islam dan sekumpulan hukum syarak beserta berbagai peraturan administrasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan pendidikan formal.  

Ia menjelaskan, Islam memandang pendidikan bukan hanya untuk mencerdaskan akal pikiran, tetapi juga merawat kesehatan mental. "Tujuan pendidikan secara umum berupa terwujudnya peserta didik yang beridentitas keislaman yang kuat, tidak saja mencerdaskan akal pikiran, tetapi juga membuat terawat kesehatan mental mereka," terangnya. 

Karena itu, jelasnya, pendidikan tinggi, termasuk pendidikan kedokteran dan PPDS, bertujuan menghasilkan dokter dan dokter spesialis yang ahli dan bermental yang sehat. Dalam hal ini pendidikan kedokteran dan PPDS adalah dihasilkan para dokter dan dokter spesialis yang ahli di bindangnya, di samping tentu saja bermental yang sehat. Sehingga, benar-benar siap sebagai ujung tombak bagi terlaksanaya fungsi negara. Dalam hal ini melakukan pelayanan di masyarakat. 

Lebih lanjut ia menerangkan Islam berpandangan bahwa ilmu ibarat air dalam kehidupan. Sementara kesehatan adalah kebutuhan pokok publik yang harus dijamin negara secara langsung pemenuhannya melalui keberadaan dengan fungsi negara sebagai raa’in (pelayan) dan junnah atau perisai. Karena itu industrialisasi pendidikan dan kesehatan adalah perkara yang harus dijauhkan.  

"Di saat bersamaan negara hadir bagi tercapainya tujuan-tujuan keberadaan masyarakat Islam, termasuk menjamin pemenuhan kebutuhan, baik bersifat fisik maupun nonfisik melalui keberadaannnnya sebagai pelaksana  syariat secara kaffah dalam bingkai negara khilafah," imbuhnya. 

Dengan begitu, lanjutnya, suasana bahagia dan sejahtera akan terwujud. "Suasana bahagia dan sejahtera juga datang dari keberadaan peradaban Islam secara keseluruhan, buah manis yang dirasakan ketika aktivitas kehidupan insan terikat dengan hukum syarak karena dorongan ketakwaan," pungkasnya.[] Saptaningtyas

0 Komentar