Persoalan Sistem Kesehatan di Negeri Ini Terjadi karena Kapitalisasi dan Komersialisasi

MutiaraUmat.com -- Kanal Media Muslimah Media Center menjelaskan bahhwa persoalan sistem kesehatan yang ada di negeri ini, itu terjadi karena adanya kapitalisasi dan komersialisasi kesehatan. 

"Persoalan kesehatan yang ada di negeri ini terjadi karena kapitalisasi dan komersialisasi kesehatan," tuturnya dalam Serba-serbi MMC; Kelas BPJS Resmi Dihapus, Mampukah Mengurai Persoalan Kesehatan? di kanal YouTube Muslimah Media Center Lovers (MMC), Sabtu (18-5-2024). 

MMC menjelaskan bahwa kapitalisasi sektor kesehatan, sesungguhnya tidak lepas dari sistem kapitalisme yang menjadi pijakan dalam bernegara. Kapitalisme melahirkan liberalisasi yang mencakup berbagai aspek, termasuk kesehatan. Tidak heran upaya liberalisasi sektor jasa termasuk kesehatan terus diperluas. 

"Sejatinya persoalan kesehatan negeri ini bukanlah pada perbedaan tarif iuran BPJS yang berujung pada perbedaan layanan yang didapatkan, tetapi persoalan sesungguhnya adalah komersialisasi bidang kesehatan yang menghilangkan kedudukan kesehatan sebagai layanan yang wajib disediakan negara untuk rakyatnya. Pasalnya, masyarakat diharuskan membayar sejumlah premi atau iuran premi demi mendapatkan layanan," ungkapnya. 

Hal ini menurut MMC, meniscayakan kesehatan diswastanisasi sebagai ladang bisnis, sedangkan negara berlepas tangan dalam mengurus dan menjamin layanan kesehatan gratis dan berkualitas bagi rakyatnya. 

"Negara seolah hanya menjadi mediator bagi rakyat dan korporasi demi kepentingan korporasi," imbuhnya.

Meski pemerintah berupaya mengubah dan memperbaiki fasilitas layanan yang lebih manusiawi melalui Kris, lanjut MMC, tetapi itu tidak mengubah fakta kesehatan sebagai objek komoditas. Faktanya BPJS Kesehatan adalah pihak swasta yang ditunjuk negara untuk memfasilitasi kesehatan masyarakat. 

"Kesehatan telah menjadi bisnis yang menguntungkan pihak swasta, sementara rakyat harus membayar premi yang diwajibkan korporasi kesehatan supaya bisa menikmati jasa layanan kesehatan," pungkasnya.[] Nurmilati

0 Komentar