Palestina dan Solidaritas Manusia, Gejolak Respons Dunia Barat dan Lesunya Dunia Islam

MutiaraUmat.com -- FDMPB—Gejolak di Palestina belum usai. Dunia pun masih berpikir untuk memberikan solusi. Demo besar-besaran terjadi di kampus Amerika Serikat dan Eropa. Suatu kondisi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tak tertinggal, Forum Doktor Muslim Peduli Bangsa hadir mengangkat tema “Palestina dan Solidaritas Manusia, Mengurai Masalah Keumatan”, Rabu (1/5/2024). 

Forum Doktor ke-42 menghadirkan narasumber: Prof. Dr. Fahmi Amhar (Pemerhati Sejarah Palestina), Assoc. Prof. Dr. Fahmi Lukman, M.Hum. (Direktur INQIAD), Prof. Dr. Mispansyah, S.H, M.H. (Ahli Hukum), Dr. Riyan, M.Ag. (Analis Politik), dan Dr. Ahmad Sastra, MM (Ketua FDMPB).

Prof Fahmi Amhar mengungkapkan gelora kampus Amerika Serikat yang mahasiswa dan professornya turut mendemo Israel. Pendemo sampai ditangkapi dan dipukuli oleh polisi.

“Nah, kita di negeri Muslim ini kok malah diam saja. Ini ada apa?”tanyanya retoris

Prof Amhar menguraikan sejarah Palestina terkait tanah yang dijanjikan. Sejarah Nabi Ibrahim hingga Musa menjadi saksi dari Palestina hari ini.

“Kapan sih bangsa Israel dijanjikan tanah Palestina itu? Zaman Moses (nabi Musa)!  Moses hidup sekitar 1391 BC - 1271 BC. Saat itu bangsa Israel dibebaskan dari perbudakan di Mesir.  Terus dibawa ke tanah yang dijanjikan,”paparnya dalam presentasi.

“Ketika pasukan Umar bin Khattab (berkuasa 634-644 AD) mengusir penjajah Romawi dari Palestina, yang dihadapi adalah Patriarch Sophronius, yang menyerahkan kunci kota ke Umar dan membuat perjanjian Umariyah,” lanjutnya.

Prof Amhar menambahkan, Umar berjanji akan menjamin kebebasan beragama kaum Nasrani. Bahkan kaum Yahudi pun diberi kebebasan berziarah.  

Pesan penting Prof Amhar, “Palestina itu urusan kita kaum Muslimin! Dia adalah wakaf para syuhada Muslim, dari zaman Umar sampai Saladin. Yang menjadikannya jadi urusan Arab saja, lalu jadi urusan Palestina saja, dan kini jadi urusan Hamas saja, Hanyalah pengkhianat umat!”

“Mengapa persoalan Palestina mendapatkan respons luar biasa?” terang Dr Fahmi Lukman. 

Beliau memperhatikan kebangkitan dari berbagai perguruan tinggi Eropa dan Amerika. Merespons persoalan Gaza tidak bisa diringkas dengan peranan sains dan teknologi yang hari ini lompatan luar biasa. Terutama dalam teknologi informasi jika dibandingkan dengan era 70-am jogga 2000-an awal.

“Oleh karena itu, cepatnya informasi yang dibantu dengan teknologi menyebabkan informasi terkait Gaza mendapatkan perhatian yang cukup besar. Sebagian kalangan menyebutnya terjadi genosida dan perang oleh zionisme Yahudi betul-betul merobek kemanusiaan manusia,” tandasnya.

Adanya kesadaran baru yang mengoyak Nurani menjadikan dosen, mahasiswa, hingga professor turun protes. Solidaritas ini lintas bangsa dan lintas agama.

“Solidaritas terhadap Palestina merupakan satu perlawanan dalam tindakan tegas untuk menghalangi negara mereka, baik Amerika, Australia, Perancis, dan negara Eropa lainnya memberikan dukungan genosida yang dilakukan zionisme Yahudi,” ungkapnya dalam.

Terkait kondisi di dunia Islam, Dr Fahmi Lukman menyerukan jika seharusnya ikatan aqidah Islam lebih kuat dan besar dibandingkan dengan kawan-kawan intelektual di Amerika, Eropa, dan Australia. 

“Solusi untuk Palestina adalah hentikan dukungan terhadap Israel yang dilakukan oleh negara adikuasa dan negara-negara Arab di kawasan,” paparnya.

Acara ini mendapat atensi luar biasa secara live streaming. Apresiasi terbaik untuk intelektual Muslim Indonesia yang masih peduli dengan persoalan Palestina.

0 Komentar