Ngeri, Utang Membuat Kita Gantung!

MutiaraUmat.com -- Direktur Siyasah Institute Ustaz Iwan Januar mengingatkan utang membuat kita tergantung di pintu surga.

“Justru utang itu kan membuat kita nanti tergantung di pintu surga. Enggak bisa masuk karena ada utang, seperti itu kan ngeri. Sedih kita kan lihat orang sudah masuk surga, tetapi masih gantung di pintu surga, itu yang repot,” jelasnya dalam Channel Youtube Sultan: Menghapus Dosa pada Teman yang Sudah Susah Ditemui, Apa Cukup Hanya dengan Istighfar? Sabtu (6/4/2024).

“Nah gimana caranya? Maka yang bisa kita lakukan pertama, kalau kita sudah ikhtiar mencari, kita tanya keluarganya, misalnya teman-teman dekatnya atau di medos kita searching, misalkan di Google gitu kan. Nama Si Fulan ternyata yang luar biasa  banyak namanya. Kita enggak tahu yang mana nih mukanya, gitu. Kan sudah berpisah selama 30 tahun bulan purnama. Misalkan begitu kan,” terangnya.

Ia menganjurkan, agar minta kepada Allah karena pernah berbuat dosa zalim kepada Si Fulan dan membaca istighfar sebanyak-banyaknya. Berbeda kalau masalah utang. Suatu ketika bisa jadi entah mungkin dianya atau mungkin ahli warisnya itu datang bertemu, kita ingat kita kembalikan.

“Dalam kitab Riyadhus Shalihin itu ada kisah  ada seseorang yang dia punya seorang pekerja. Nah ketika sudah bekerja, kan harus gajian. Begitu tanggal gajian, pekerja ini pergi lalu dicari. Zaman dulu ya enggak ada medsos ya kan engak ada macam-macam gimana bingung carinya,” bebernya.

Ia menceritakan, akhirnya uang itu dipegang si majikan. Dia pegang dan kemudian dia belikan ternak. Dia ternakkan dan berkembang biak ternak itu jadi banyak. Nah, sudah bertahun-tahun kemudian datang karyawan itu dan nagih. Dia Ingat masih punya gaji yang belum dibayarkan oleh majikannya. “Engkau menagih gaji yang belum aku bayarkan kepadamu,” katanya.

“Nah, inilah semua gajimu.” Dia Tunjukkan semua hewan ternak itu yang sudah berkembang. Nah dia ini kan kaget, dengan mengatakan, “apakah engkau bermain-main dengananku?”  “Enggak ini memang uangmu.” Gitu. Jadi, diceritakan bahwa uang gaji itu dibelikan ternak, diternakkan dan berkembang. Masyaallah,” pujinya.

Ia menyampaikan, makanya Allah dan nabi itu mengingatkan, jangan sampai berbuat dosa. Karena khawatir  ketika ingin minta maaf atau ingin memaafkan orang itu sudah tidak ada. 
“Kalau misalkan posisi kita sebagai korban orang yang pernah dizalimi oleh orang lain. Maka sebetulnya bagi kita itu lebih mudah, kita cukup dengan memaafkan, memutihkan sudah selesai. Kita panjatkan doa,” Ya Allah ampuni dosa sahabatku ya Allah, Si Fulan. Ya Allah ampuni dosa kawanku Si Fulan Ya Allah. Aku anggap lunas utang saudaraku Si Fulan. Nah seperti itu selesai,” tambahnya.

“Sebaliknya kalau posisi kita sebagai orang yang menjadi korban atau ada orang yang  berutang kepada kita. Kita memberikan piutang, tetapi dia enggak bayar-bayar. Udah kita Rida saja. “Ya Allah aku ridakan ya Allah semua utang yang aku berikan pada dia, aku anggap lunas,” tegasnya.

Sebaliknya, posisinya yang repot, kalau punya dosa sama orang lain atau punya utang pada orang lain. “Yang mau kita cari orang itu, kita mau minta maaf, kita mau bayar orangnya enggak ada. Ini nah, jangan kemudian kita mau bayar utang orangnya enggak ada. Alhamdulillah ya Allah, mudah-mudah lenyap selamanya gitu, jangan! Jadi hati-hati kalau kita punya utang kita tahan dulu uang ini. Jangan sampai kita kemudian pakai karena godaan orang punya utang itu begitu punya uang penginnya jajan gitu kan. Nah maka hati-hati,” pungkasnya []Sri Nova Sagita

0 Komentar