Jangan Mengabaikan Fardhu Kifayah, Dakwah Mengembalikan Kehidupan Islam


MutiaraUmat.com -- Aktivitas amar makruf nahi mungkar dalam rangka mewujudkan penerapan Islam secara sempurna dalam kehidupan adalah fardhu kifayah. Fardhu kifayah kadang-kadang bisa dilakukan oleh sedikit orang, tetapi tidak jarang hanya akan terlaksana dengan sempurna jika dikerjakan oleh banyak orang. Dan jika fardhu kifayah ini belum bisa dilakukan dengan sempurna, maka umat Islam seluruhnya berdosa, hingga fardhu kifayah tersebut dilakukan dengan sempurna.

Pada kondisi fardhu kifayah belum bisa dilakukan, dosa tidak akan dipandang gugur dari umat Islam, kecuali bagi orang-orang yang selalu berusaha mewujudkannya dan senantiasa menghiasi dirinya dengan usaha keras untuk menegakkannya. Ini juga berlaku pada fardhu kifayah atas aktivitas dakwah yang bertujuan untuk mewujudkan penerapan aturan Islam secara sempurna di dalam kehidupan, apalagi fardhu kifayah hanya gugur ketika telah sempurna dilaksanakan, jika belum sempurna maka seluruh kaum Muslim terbebani kewajiban ini. Oleh karena itu, tidak tepat ketika kita mengira bahwa keterlibatan sebagian umat Islam bisa meringankan beban dosa mereka, karena seseorang akan datang pada hari kiamat dengan menanggung dosa perbuatannya sendiri. 

Keterlibatan sebagian Muslim dalam dakwah untuk membangun kembali kehidupan Islam yang pernah dibangun Rasulullah SAW, mungkin sedikit menghibur siapa saja yang tidak mau terlibat dalam dakwah. Tapi mereka tidak paham, bahwa keengganan mereka di dalam berdakwah tidak akan pernah meringankan hisabnya sedikit pun di akhirat. Karenanya, aktivitas amar makruf nahi mungkar untuk melanjutkan kehidupan Islam tidak boleh disepelekan. 

Sebagaimana firman Allah SWT: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung."  (TQS. Ali Imran: 104)

Hendaklah umat Islam segera ikut serta dengan sekuat tenaga dan berusaha untuk menegakkannya. Dengan begitu, dia akan terbebas dari tanggung jawab di hadapan Allah SWT. Tidak ada alasan bagi kaum Muslim, termasuk para pengemban dakwah hari ini untuk tidak serius di dalam mengemban dakwah Islam. Jika kita telah bersikap konsisten untuk terikat dengan segala kewajiban yang diperintahkan Allah SWT, maka tentu aktivitas dakwah akan terus kita kerjakan.

Para pengemban dakwah harus terus mengajak siapa saja untuk memahami pemikiran-pemikiran Islam, hingga umat juga memiliki pemikiran Islam dan menginginkan penerapannya di dalam kehidupan. Para pengemban dakwah harus selalu bersabar, ikhlas dan istiqamah dalam menyampaikan dakwahnya, meskipun cobaan yang silih berganti di depan mata. Insya Allah, dengan upaya ini akan mendekatkan para pengemban dakwah pada pertolongan Allah SWT.  

Rasulullah SAW bersabda: "Sampaikanlah dariku, walau satu ayat, berikanlah kabar gembira dan jangan membuat orang lari darimu, bantulah dan jangan mempersulit dan hidupkanlah Islam walau hanya dengan air mata." (HR. Ahmad)

Wallahu a'lam bishshawab. []


Oleh: Sumariya
(Anggota LISMA Bali)

0 Komentar