Aksi Protes Mahasiswa di Kampus-Kampus AS, Omar Suleiman: Momen yang Menginspirasi Ibarat Sebuah Mata Air dalam Sejarah Amerika


MutiaraUmat.com -- Muslim Intelektual asal Amerika, Omar Suleiman mengatakan, aksi protes yang dilakukan oleh para mahasiswa dari berbagai kampus di AS, adalah momen yang menginspirasi, ibarat sebuah mata air dalam sejarah Amerika. 

“Ini adalah momen yang menginspirasi ibarat sebuah mata air dalam sejarah Amerika. Tentu menjadi contoh yang bagus untuk semua orang, apalagi khususnya bagi generasi muda bahwa ada keberanian yang ditunjukkan untuk membuat barisan di sepanjang jalan,“ ujarnya kepada YouTube TRT World, Sabtu (27/04/2024). 

Menurutnya, aksi protes tersebut telah menjadi pembuka sejarah di kalangan aktivis pelajar Amerika. Karena sebelumnya, aksi protes demikian tidak pernah menjadi langkah yang popular di kalangan pelajar dan aktivis muda untuk berani turun ke jalan akibat tingginya tekanan dari para politisi dan media-media mainstream.

Serta  semua  perguruan tinggi selalu terdaftar dalam institusi negara, sehigga tidak jarang terlibat secara tidak langsung, atau berinvestasi pada agenda penjajahan Amerika. 

Omar meyakini bahwa aksi protes yang dilakukan oleh para mahasiswa kali ini berangkat dari kesadaran dan layak untuk dicontoh. Mereka lebih mampu memahami situasi yang terjadi dibandingkan dengan kelompok yang telah tercuci otaknya dengan berbagai propaganda mainstream, dan sayangnya, justru membebek pada narasi-narasi yang dihembuskan oleh IDF (Isr4el Defense Force). 
 
“Saya pikir ini adalah sebuah contoh untuk kita semua. Para demonstran telah menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk memhami situasi yang jauh lebih baik dari kebanyakan mahasiswa yang sebagian telah tercuci otaknya dengan propaganda-propoganda mainstream. Sayangnya, malah membebek pada narasi-narasi IDF dan tentu saja tidak berani protes. Sementara para demosntran ini, mereka berani, lalu mengajak lintas kampus,” beber Omar. 

Di sisi lain kata Omar, ada dua hal yang tampak begitu jelas dalam aksi mahasiswa yang terjadi. Pertama, telah menunjukkan kejelasan kaum hipokrit, yaitu kalangan yang selalu mengeklaim kebebasan berpendapat, tetapi kini bungkam dan beralasan sedang mengalami tekanan. 
Namun ironisnya, kalangan tersebut justru menjadi barisan terdepan dalam menekan hak-hak berpendapat para demonstran. 

Kedua, kelompok yang mengeklaim akan memenangkan hak-hak moniritas, dan tidak popular seperti sayap kiri, tiba-tiba telah lenyap dalam banyak situasi. Sama halnya dengan partai Republik dan Demokrat, yang sesungguhnya hanya mengumbar retorika ketika bicara persoalan Palestina. 

Omar juga menyatakan, jika isu Palestina telah redup maka tidak akan ada lagi aksi demikian. Oleh karena itu, ia berpesan kepada para aktivis mahasiswa tidak hanya yang ada di lokasi demo, bahkan kepada seluruh kampus-kampus di dunia agar bersama menyuarakan solidaritas terhadap warga Palestina. 

“Sangat penting untuk masyarakat dunia bisa mengambil alih kampus dan univeritas. Kita semua tidak  boleh hanya berdiam diri dengan urusan bisnis seperti yang biasa dilakukan di AS, dan belahan dunia lainnya, tetapi pada saat yang sama, genosida tengah berlangsung. Harapan saya, aksi solidaritas ini mampu mencapai tujuannya,“ pungkasnya. []M. Siregar

0 Komentar