Ada Problem Besar dalam Dunia Pendidikan


MutiaraUmat.com -- Merespons viralnya pelajar perempuan mabuk-mabukan di Kebupaten Blitar, Direktur Siyasih Institute Iwan Januar menilai ada problem besar dalam dunia pendidikan. 

"Ada problem besar dalam dunia pendidikan menyangkut filosofi, norma yang ditanamkan, dan tujuan pendidikan. Pendidikan hari ini seperti terpisah dari pembentukan karakter positif, apalagi kepribadian Islam. Inilah bentuk pendidikan yang sekuleristik. Etika makin dimarjinalkan, apalagi ajaran agama," ungkapnya kepada MutiaraUmat.com, Senin (7/5/2024).

Fakta remaja, baik lelaki ataupun perempuan konsumsi miras ini menurutnya harus menjadi keprihatinan bersama karena sudah menunjukkan makin merebaknya budaya hedonisme di kalangan anak muda. "Akhirnya, banyak remaja yang menganggap miras itu sebagai bagian gaya hidup yang dipandang normal. Bahkan bisa dipandang keren atau juga bisa untuk pelarian dari masalah," ujarnya.

Ia menilai pendidikan yang sekuleristik ini absurd, guru dan anak diarahkan untuk menghasilkan output pendidikan yang baik, tapi batasan baik dan buruknya malah dari sekularisme yang memuja hedonisme dan kebebasan. Sementara orang tua sendiri, imbuhnya, tidak sedikit yang berfilosofi sekuler, sehingga output pendidikan pun tidak jelas. 

"Malah kalangan pelajar, orang tua dan guru, justru ditakut-takuti dengan isu Islam radikal. Dulu, di sekolah-sekolah kegiatan rohis semarak, namun setelah kebijakan deradikalisasi muncul, kegiatan kerohanian Islam mandek. Apalagi dulu dibuat opini rohis adalah sarang teroris. Beginilah hasilnya," cetusnya.

Di samping itu, Iwan mempersoalkan standar pengertian anak yang baik dalam pendidikan sekuler. "Pengertian anak yang baik itu standarnya itu diserahkan pada norma sekulerisme. Anak baik boleh pacaran, dugem, keluar malam, asalkan ibadah rajin, nurut sama orang tua, dan akademik bagus," sesalnya.

Padahal, menurutnya, standar baik buruk adalah halal haram. Karena itu, lanjutnya, harus ada pemahaman holistik terhadap sistem pendidikan Islam karena hanya dengan pendidikan Islam secara holistik, anak didik akan menjadi baik. 

"Orang tua dan tenaga pengajar harus paham bahwa anak didik akan menjadi baik hanya dengan pendidikan Islam secara holistik. Bukan hanya bisa salat, baca dan menghafal Al-Qur'an, tapi yang paling esensial adalah menjadikan Islam sebagai panduan dalam hidup dan tujuan hidup. Paham baik dan buruk adalah halal dan haram. Serta ada semangat untuk berdakwah mensyiarkan ajaran islam," pungkasnya.[] Witri Osman

0 Komentar