Umat Islam Harus Memahami Konstelasi Politik Lokal Maupun Internasional

MutiaraUmat.com -- Merespons serangan drone yang dilakukan Iran terhadap Zionis Israel, Pengamat Hubungan Internasional Budi Mulyana menuturkan bahwa umat Islam harus memahami konstelasi politik, baik lokal maupun internasional. 

"Dalam menilai serangan drone Iran terhadap Israel, umat Islam harus memahami konstelasi politik, baik lokal maupun internasional," tuturnya dalam Fokus To The Point bertema Serangan Iran ke Israel, Nyata Atau Drama? Di kanal YouTube UIY Official, Ahad (21/4/2024). 

Ia mengatakan, umat Islam akan berinteraksi dengan umat lain di seluruh dunia. Sehingga, pemahaman tentang konstelasi politik internasional itu menjadi suatu hal yang mutlak harus diketahui oleh umat. Kemudian, jika melihat peristiwa seperti beberapa waktu lalu Iran akan mengirimkan serangan drone ke Israel, dan terlihat ada respons balik dari Israel terhadap Iran. Sebenarnya, dalam etika hubungan Internasional, seolah-olah pemberitahuan informasi penyerangan itu menghormati etika dalam sebuah peperangan. 

"Hanya saja masalahnya, apakah informasi ini prolog atau pembuka terhadap peperangan besar atau memang hanya sekadar respons Israel terhadap kedutaan Iran di Damaskus," imbuhnya. 

Sebelumnya, lanjut Budi, Iran memberikan informasi, salah satunya ke Amerika Serikat bahwa ia akan melakukan serangan drone secara masif. Dari sini sebenarnya umat Islam harus mengetahui seperti apa hubungan yang seharusnya diketahui, misalnya antara Iran dengan Amerika dan juga dengan Israel agar umat Muslim kemudian tidak kegeeran. Karena memang pasca serangan Iran saat itu, ada yang kegeeran dengan mengatakan bahwa Israel sudah habis diserang Iran. 

"Nah, supaya tak salah sangka atau tidak over expectation sama negara-negara yang ada sekarang. Alih-alih untuk menyerang dan menghancurkan Zionis, padahal demi kepentingan pribadinya. Kemudian, bagaimana hubungan yang harus diketahui masyarakat umum terhadap Iran, khususnya di kasaus ini," lugasnya. 

Menurut Budi, umat Islam harus tahu, mana negara-negara yang berpengaruh dalam konteks global, yaitu negara-negara adidaya. Kemudian, umat Islam juga harus tahu bagaimana posisi relasi negara adidaya itu dengan negara-negara lain yang mereka saling bersaing untuk memperebutkan hegemoni Internasional seperti itu. 

"Termasuk umat Islam juga harus tahu bagaimana negeri-negeri Muslim terutama yang sekarang ini ada. Relasi antara negeri-negeri di Timur Tengah, baik secara historis, misalkan dulu dengan negara imperial di sana seperti Inggris, Perancis, termasuk juga pasca hadirnya Amerika Serikat setelah perang dunia kedua dan kemudian menjadi negara adidaya. Umat Islam juga harus tahu bagaimana relasi negeri-negeri Muslim di Timur Tengah itu dengan Amerika Serikat termasuk Iran, Turki, Arab Saudi, UEA, Yordan dan lainnya," terangnya. 

Sehingga, lanjutnya, dari pemetaan ini, umat Islam akan mempunyai mapping. Sebetulnya, tindakan-tindakan suatu negara yang sifatnya faktual, seperti serangan drone Iran terhadap Israel kemarin, juga misalkan, kenapa Iran merespons terhadap serangan Israel ke Gaza itu sedemikian lambat dan dia baru merespons setelah ada serangan terhadap konsulatnya. Bagaimana realitas dari konstelasi tersebut. Sehingga dengan begitu umat Islam itu tidak overestimate dan kemudian juga tidak terlalu berharap banyak ketika sebenarnya negara-negara itu sudah kita bisa mapping relasinya antara satu negara dengan negara lain. 

"Termasuk tadi, Iran dengan Amerika seperti apa, Iran dengan Israel bagaimana, termasuk juga negara-negara lain yang ada di Timur Tengah. Ini yang sangat penting yang harus dimiliki oleh umat Islam, yaitu mempunyai kesadaran politik, tidak hanya kesadaran politik lokal, tetapi juga kesadaran politik global, yakni Internasional. 

Hal itu ia katakan, karena memang hal-hal tersebut terjadi di dalam kepentingan umat Islam. Posisioning umat Islam secara global itu harusnya seperti itu. Dengan begitu diketahui sebenarnya dengan apa yang diduga dan diprediksi. Misalnya apakah akan terjadi perang dunia ketiga? Apakah Iran akan betul-betul membela Palestina dengan menyerang Israel? Hal itu bisa dibaca dan diukur. 

"Prinsipnya begini, Amerika Serikat itu kan sekarang menjadi negara yang dalam posisi status quo negara adidaya di berbagai kawasan, tidak ada rival yang sepadan dengan Amerika Serikat. Sehingga, bagaimana dia harus mengatur stabilitas Internasional agar senantiasa berada dalam genggamanya. Maka dengan begitu, Amerika Serikat akan mencegah kejadian-kejadian yang akan mengubah instabilitas atau mengubah situasi Internasional dimana hal itu bisa mengancam posisi Amerika Serikat sebagai negara adidaya," tandasnya. [] Nurmilati

0 Komentar