Sean King: Keimanan Kaum Muslim di Palestina Telah Menyentuh Hatiku

MutiaraUmat.com -- Aktivis sekaligus jurnalis Amerika, Sean King, memutuskan untuk memeluk Islam tepat pada awal Ramdhan tahun ini, yang dilatarbelakangi oleh kekagumannya terhadap keimanan kaum Muslim yang ada di Palestina. 

“Saya hanya melihat ada keimanan yang begitu setia dalam diri warga Palestina. Sehingga itulah yang menyentuh hatiku,” ujarnya dalam Video yang diunggah oleh 5pillarsuk.com, Senin 
(25/03/2024). 

Ia adalah jurnalis yang selalu bicara tentang kondisi Palestina di dunia maya sebelumnya. Namun, justru membuat King Sean akhirnya berani untuk bersyahadat bersama istrinya. Teman-teman sekelilingnya yang Muslim adalah pendukung keputusannya untuk masuk Islam. Sebab, keputusan masuk Islam akan menjadi berita mendunia dan juga sudah ia pikirkan bertahun-tahun.

"Walaupun malapetaka terjadi di dunia Islam saat ini, tetapi jumlah orang-orang yang belajar tentang Islam terus meningkat. Dan itulah salah satu hikmah yang didatangkan dari sisi Allah SWT termasuk dalam dirinya sendiri yang menurutnya Allah telah bekerja secara misterius hingga memutuskan masuk Islam," tuturnya.

Hal yang sangat indah ingin dikatakannya adalah bahwa ia telah banyak melihat orang-orang mempelajari tentang Islam, walaupun sebuah malapetaka sedang terjadi. Tetapi ada hikmah dibaliknya datang dari sisi Allah. Betapa pun para pembenci Islam dan kaum Muslim yang menindas, menyerang di berbagai belahan dunia Islam, mereka hakikatnya tidak akan menang. Dan secara literal disebutkan demikian. 

“Dan saya pikir bahwa tidak menjadi persoalan bagaimana mereka menindas atau menyerang kita di mana pun di dunia Islam. Karena mereka tidak akan menang, dan secara literal juga menyebutkan mereka tidak akan pernah menang,” imbuhnya.

Fakta tersebut katanya, terbukti dengan fenomena pertumbuhan jumlah kaum Muslim, dan banyak yang bukan Muslim sekalipun membuka hatinya untuk Islam, seperti sebagian masyarakat di Barat. Salah satu alasan meningkatnya islamophobia adalah karena tidak paham dengan Islam. 

“Saya pikir salah satu alasan kenapa islamophobia meningkat, karena tidak memahami Islam. Kenapa Islam harus mempertahankan kemenangan dari dasarnya, kenapa begini dan begitu dalam Islam. Hanya tidak paham saja. Dan ini kebenarannya," tegasnya.

Namun menurut pandangan Sean King, persoalan dasar yang menjadi inti di dunia Islam adalah ketiadaan kepemimpinan yang mampu memimpin secara politik dan agama.  Apalagi di Barat, meskipun ada penguasa  atau politisi berlatar belakang Muslim, tetapi justru tidak memberikan dukungan penuh terhadap Islam. 

"Di sini, atau di  UK, kita merasa buruk. Katakanlah kadang-kadang kita merasa ibarat sedang dipimpin oleh para tikus. Pahamlah  semua maksud saya, yaitu mereka yang sangat menentang tradisi Islam karena Islam betul-betul memiliki konsep kepemimpinan yang kuat, yang tidak mereka sukai,“ tambahnya.

Dengan demikian menurutnya, konsep kemepimpian yang kuat dalam Islam merupakan salah satu hal yang menguntungkan bagi umat Islam. Sejak masa kenabian sampai dengan sekarang, karakter kepemimpian yang kuat itu tetap dimiliki umat Islam. Tidak hanya itu, tidak dimungkiri bahwa kaum Muslim kini sedang berada di bawa tekanan kebijakan politik oleh para politisi Barat, tetapi baginya, penolakan terhadap Islam seharusnya dilakukan dengan cara yang lebih damai.

"Serta yang paling penting lagi adalah mengajak orang lain ke dalam Islam dengan menunjukkan sikap yang sesuai dengan tuntutan Islam yang tinggi, khususnya di tengah-tengah kehidupan budaya Barat yang tidak memiliki aturan. Bahkan, jika ingin melakukan perubahan sistem hari ini yang memang tidak berdamai dengan ajaran-ajaran Islam, maka kita harus melakukan perlawanan tanpa kekerasan," jelasnya.

Paling penting ia katakan adalah mengajak orang ke dalam Islam dengan cara yang menunjukkan ketinggian Islam di negara yang tidak bermoral seperti di Barat ini.

"Jadi, jika ingin melakukan perubahan sistem yang memang tidak berdamai dengan ajaran Islam hari ini, dapat dilakukan dengan  perlawanan tanpa keekarasan,” tandasnya []M. Siregar

0 Komentar