Pidato Syekh Atha' bin Khalil Abu ar-Rasytah Pada Momen Idul Fitri 1Syawal 1445 H

Mutiaraumat.com -- Pidato Amir Hizbut Tahrir al-‘Alim al-Jalil Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah Untuk Para Pengunjung Laman Beliau Pada Momen Datangnya Idul Fithri yang Penuh Berkah Tahun 1445 H-2024 M

Assalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

Segala pujian hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau serta siapa saja yang loyal mengikuti beliau. Wa ba’du.

Kepada Ummat Islam sebaik-baik umat yang telah dikeluarkan untuk umat manusia:

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللهِ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah” (TQS Ali Imran [3]: 110). 

Kepada para pengemban dakwah yang bersih dan bertakwa, “dan kami tidak menyucikan seorang pun terhadap Allah”, yang mengatakan perkataan yang baik dan melakukan amal saleh, sehingga Allah memuji orang yang memiliki sifat ini:

وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِين...

“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” (TQS Fushshilat [41]: 33). 

Kepada para pengunjung laman yang dimuliakan yang menyambut seruannya dengan benar dan jujur, yang berusaha meraih kebaikan yang dikandungnya, semoga Allah memberi mereka balasan yang lebih baik.

Saya ucapakan selamat Idul Fithri yang penuh berkah kepada Anda semua... Dan semoga Allah SWT menerima segala ketaatan ... dan Allah melindungi orang-orang yang saleh.

Saudara-saudara yang dimuliakan,
Hari Raya ini datang sementara negara Yahudi monster melakukan berbagai kejahatan terhadap manusia, bebatuan dan pepohonan di Gaza dan seluruh Palestina. Dia melakukan hal itu dengan dukungan dari Amerika yang memasoknya dengan meriam, rudal dan pesawat. 

Meski tidaklah anek entitas Yahudi itu melakukan semua itu dengan dukungan dari Amerika itu. Sebab mereka adalah musuh Islam dan kaum Muslim. Tetapi yang aneh adalah, tidak seorang pun dari para penguasa di negeri-negeri kaum muslim khususnya yang bertetangga dengan Palestina, yang bersegera menggerakkan pasukan untuk menolong Gaza dan warganya serta al-Aqsha dan sekitarnya, dan menghilangkan entitas Yahudi dari akarnya, dan berikutnya mengembalikan Palestina secara keseluruhannya kepada warganya.... Bukankah orang yang menduduki tanah Palestina dan mengusir warganya dari sana layak untuk dipernagi oleh pasukan kaum Muslim dan diusir dari sana sebagaimana dia telah mengusir warganya? 

وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ ثَقِفْتُمُوهُمْ وَأَخْرِجُوهُمْ مِنْ حَيْثُ أَخْرَجُوكُمْ

“Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu” (TQS al-Baqarah [2]: 191).

Lalu bagaimana para penguasa itu tidak memahami hal itu?! Namun kesengsaraan mereka telah menguasai mereka, karena mereka patuh berada di bawah kekuasaan kaum kafir penjajah, terutama Amerika. Mereka tidak menolak permintaan kaum kafir penjajah itu untuk mempertahankan kursi mereka yang doyong.

قَاتَلَهُمُ اللهُ أَنَّى يُؤْفَكُون

“Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?” (TQS al-Munafiqun [63]: 4)....

Wahai suadara-saudara, sungguh, perang ini telah menyingkap dua perkara penting;

Pertama, kelemahan dan kehinaan Yahudi sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT di dalam Kitab-Nya:

ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِنَ اللهِ وَحَبْلٍ مِنَ النَّاسِ

“Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia” (TQS Ali Imran [3]: 112).

Dan mereka telah memutus tali Allah setelah para nabi mereka dan tidak tersisa untuk mereka kecuali tali manusia, Amerika dan para pengikutnya. Kaum yang seperti ini kondisinya maka mereka bukan pihak yang layak mendapat kemenangan di dalam perang.

Lebih dari enam bulan telah berlalu atas agresi brutal mereka terhadap warga Gaza tanpa mereka meraih tujuan-tujuan mereka, padahal mereka memerangi kelompok yang lebih kecil jumlah dan perlengkapannya.

Kedua, pengkhianatan para penguasa di negeri kaum Muslim. Mereka tidak menggerakkan pasukan untuk menolong Gaza dan warganya. Seakan perkara tersebut tidak penting bagi mereka! Atau mereka bersikap netral bahkan lebih dekat kepada musuh.

Mereka memonitor apa yang terjadi, dan jalan mereka yang paling baik adalah orang yang menghitung syuhada dan korban terluka.

صُمٌّ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُون

“Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar)” (TQS al-Baqarah [2]: 18).

Kedua hal ini seharusnya mendorong orang-orang yang mukhlis dari kalangan para pemilik kekuatan (ahlul quwwah) di dalam pasukan kaum Muslim untuk mendeklarasikan mobilisasi umum guna menunaikan kewajiban dari Allah dengan memerangi orang-orang Yahudi yang menduduki Palestina.

وَلَا تَهِنُوا فِي ابْتِغَاءِ الْقَوْمِ إِنْ تَكُونُوا تَأْلَمُونَ فَإِنَّهُمْ يَأْلَمُونَ كَمَا تَأْلَمُونَ وَتَرْجُونَ مِنَ اللهِ مَا لَا يَرْجُونَ

“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan” (TQS an-Nisa’ [4]: 104). 

Begitulah anda lenyapkan entitas mereka karena mereka lebih rendah bagi Allah daripada mereka meraih kemenangan di dalam perang. Dan berikutnya terealisir janji Allah:

فَإِذَا جَاءَ وَعْدُ الْآخِرَةِ لِيَسُوءُوا وُجُوهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوهُ أَوَّلَ مَرَّةٍ وَلِيُتَبِّرُوا مَا عَلَوْا تَتْبِيرًا

“Dan apabila datang saat hukuman bagi (kejahatan) yang kedua, (Kami datangkan orang-orang lain) untuk menyuramkan muka-muka kamu dan mereka masuk ke dalam mesjid, sebagaimana musuh-musuhmu memasukinya pada kali pertama dan untuk membinasakan sehabis-habisnya apa saja yang mereka kuasai” (TQS al-Isra’ [17]: 7).

Maka marilah wahai tentara kaum Muslim bersegera menolong saudara-saudara Anda di Gaza. Dan jika rezim-rezim penguasa diktator yang eksis di negeri kaum Muslim menghalangi Anda maka tindaklah mereka dengan segala tindakan ... Dan dirikanlah hukum pemerintahan Allah pada tempatnya, al-Khilafah yang mengikuti manhaj kenabian, sebagai perealisasian kabar gembira Rasulullah saw:

ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُونَ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا، ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ، ثُمَّ سَكَتَ» مسند

“Kemudian akan ada kekuasaan diktator dan akan ada sesuai kehendak Allah. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian”, kemudian beliau diam” (Musnad Imam Ahmad).

Dan ketika itu Khalifah, para mu’awinnya dan tentara Islam dari pangkat paling tinggi hingga paling rendah akan berpindah dari satu kemenangan ke kemenangan lainnya, mereka melantangkan takbir dan Ummat bertakbir bersama mereka, mereka kuat dengan Rabb mereka dan mulia dengan agama mereka, sehingga musuh tidak berani untuk memiliki entitas di tanah Islam.

وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُونَ * بِنَصْرِ اللهِ يَنْصُرُ مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ الْعَزِيزُ الرَّحِيمُ

“Dan pada hari itu bergembiralah orang-orang Mukmin karena pertolongan Allah. Dia menolong siapa yang Dia kehendaki dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Penyayang” (TQS ar-Rum [30]: 4-5).

Di penutup, wahai saudara, saya memohonkan keberkahan untuk Anda dengan datangnya Idul Fithri, seraya memohon kepada Allah SWT agar kita telah menunaikan puasa bulan yang mulia ini dan qiyamnya dalam bentuk yang membuat Allah dan Rasul-Nya ridha... Sebagaimana saya memohon kepada Allah SWT agar Hari Raya ini menjadi pembuka kebaikan, keberkahan dan kemuliaan untuk Islam dan kaum Muslim.

وَاللهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُون

“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya” (TQS Yusuf [12]: 21).

Wassalamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuhu.

1 Syawal 1445 H-10 April 2024 M

Oleh: Saudaramu Atha’ bin Khalil Abu ar-Rasytah


0 Komentar