Muslimah Dakwah Politik karena Kewajiban

MutiaraUmat.com -- Pemerhati Politik Islam Endiyah Puji Tristanti, S.Si. dalam Majalah Al Wa'ie edisi Rajab, 1-29 Februari 2024/1445 H menyatakan Muslimah harus terjun dakwah politik karena itu kewajiban.

"Muslimah harus terjun dalam dakwah politik, tentu karena kewajiban," tegasnya.

Ia menjelaskan, kesadaran akan kewajiban dakwah politik Islam dapat memberikan energi besar dan mampu melumpuhkan narasi kesetaraan gender yang telah dimainkan rezim global selama ini. Jika para Muslimah meninggalkan aktivitas dakwah politik, maka, akan berakibat dua bahaya. 

"Pertama", datangnya laknat Allah SWT karena para Muslimah menyepelekan, bahkan meninggalkan kewajiban dakwah politik. Kedua, Muslimah akan menjadi korban arus besar narasi kesetaraan gender sekaligus menjadi 'tentara' penjajah yang berdiri tegak melawan dakwah Islam," jelasnya.

Maka dari itu, tambahnya, dalam menapaki jalan perubahan sistem ini harus dilakukan dengan dakwah politik Islam. Muslimah harus berada di bawah bimbingan ideologi Islam dan mengikuti perjuangan Rasulullah SAW.

"Contoh paling agung perubahan sistem tanpa kekerasan adalah perubahan sistem jahiliyah Arab menuju sistem Islam di Yatsrib (Madinah). Perubahan ini langsung dicontohkan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabat beliau, dibandingkan dengan perubahan sistem sekuler yang dilakukan oleh Mustafa Kamal at-Taturk di Turki. Penuh intrik makar dan kudeta. Ribuan penduduknya dipenjara karena menolak sistem sekuler. Para Muslimahnya dipaksa meninggalkan jilbab," jelasnya.

Oleh karena itu, untuk perubahan sistem terbaik hanya ada dengan sistem Islam. Mengadopsi metode dakwah Rasulullah SAW yang ditetapkan oleh wahyu.

"Umat akan mengulang keberhasilan yang sama sebagaimana kali pertama metode dakwah Rasulullah SAW dijalankan. Akan datang masa kekhilafahan kedua yang mengikuti manhaj kenabian," pungkasnya. [] Istiqamah

0 Komentar