Mendidik Anak Memang Butuh Keahlian Khusus

MutiaraUmat.com -- Praktisi Parenting Ustazah Yanti Tanjung mengatakan dalam mendidik anak memang butuh keahlian khusus. 

"Mendidik anak itu memang butuh keahlian khusus, ilmu yang memadai, sarana khusus, pencermatan yang teliti pada tumbuh kembang anak, harus detail melihat kecendrungan-kecendrungan anak, dan butuh kesabaran tinggi," tulisnya dalam buku Seri Parenting Ideologis-Menyiapkan Anak Tangguh.

Ia memberi contoh, sebelum orang tua hendak mendidik anak untuk menjalankan kewajiban, salah satunnya salat, maka terlebih dahulu butuh penanaman aqidah, beri tsaqofah Islam, beri keteladanan dan beri kalimat motivasi agar tertanam kokoh dalam benak anak, sehingga menjalankan kewajiban atau perintah Allah dengan penuh kesadaran dan senang hati. 

"Bagaikan intan, proses mendidik itu membutuhkan waktu, suhu yang tinggi untuk memanaskan aqidah Islamiyah dalam benak anak, butuh gergaji yang pas untuk bisa membentuk pola berpikir dan pola jiwa anak, agar anak itu kokoh dan tampak berkilau di setiap sudut mata memandang. Juga butuh tekanan yang keras berupa masalah-masalah yang dihadapi agar anak makin tertempa dalam mencari solusi. Temperatur yang tinggi dan tekanan yang keras justru dapat mengubah karbon menjadi intan," jelasnya. 

Seperti itulah ia menganalogikan tentang proses panjang mendidik anak bagaikan proses pembentukan intan yang bernilai tinggi dan mahal harganya. Namun, akan berbeda hasilnya ketika mendidik anak melalui proses yang instan, bagaikan pembentukan arang, akan rapuh dan mudah hancur, bernilai rendah dan murah harganya. 

"Misal ketika anak dididik untuk berpuasa di bulan Ramadan dengan ancaman dan paksaan, mengeluarkan kata-kata yang membuat anak takut, "Kalau nanti tidak puasa, awas ya, tidak boleh ikut abi jalan-jalan,". Dan masih banyak lagi proses menghasilkan arang yang dilakukan orang tua dalam mendidik. Jelas saja kepribadian Islamnya tidak kunjung terbentuk," ungkapnya. 

Oleh karena itu, ia berpesan kepada para orang tua, khususnya ibu untuk senantiasa memperindah kesabaran dan terus belajar dalam menjalani proses mendidik anak dan yakinlah Allah akan menunjukkan hasil terbaik ketika ibu sungguh-sungguh mendidik anak layaknya intan bukan sekadar barang yang instan atau bahkan menjadi arang yang murahan. 

"Tidak salah kata ulama, sabar itu adalah kunci keberhasilan, sabar itu mendekatkan diri bersama Allah, sabar itu terasa pahit, tetapi berbuah manis, sabar itu pahalanya tanpa batas, maka saling nasihat-menasihatilah dalm kebenaran dan kesabaran," pungkasnya. []Tenira

0 Komentar