Mazhar Khan: Konstitusi Umat Islam Bukan Britania atau Eropa, tetapi Syariat Islam


MutiaraUmat.com -- Muslim Intelektual Inggris, Mazhar Khan, dengan tegas menyatakan bahwa  Konstitusi umat Islam bukanlah konstitusi buatan Britania maupun Eropa, melainkan konstitusi yang diturunkan sebagai rahmatan lil’alamin, yaitu syariat Islam. 

“Kontistusi kita sebagai Muslim bukanlah Britania atau Eropa. Konstitusi kita umat Islam di dunia adalah konstitusi yang datang sebagai rahmatan lil’alamin. Dan kita harus memandang seluruh dunia sebagai wilayah dakwah kita dan harus melakukan perubahan di dunia Islam,” ujarnya dalam dalam Video YouTube Let’s Take A Look, dengan judul Gaza Sends the UK Parliament into a Muddle, Senin (25/03/2024).

Ia mengatakan, jika dakwah dalam rangka  menegakkan Islam secara menyeluruh di dunia Islam adalah mahkota kewajiban. Kemudian akan membawa perubahan itu ke seluruh dunia seperti yang telah dilakukan oleh Rasulullah SAW.

“Menegakkan Islam di dunia Islam adalah mahkota kewajiban dan kelak akan menjadi satu contoh untuk selruh manusia. Sehingga membawa perubahan  ke seluruh dunia. Begitulah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Beliau harus meninggalkan Mekah dan menegakkan Islam di suatu tempat, lalu kembali menaklukan Mekah,” terang Mazhar. 

Sehingga katanya, umat Islam  yang ada di Barat khususnya di Britania, para aktivis politiknya harus melakukan dan mencontoh metode Nabi SAW dalam melakukan dakwah dan perubahan. Para aktivis politik Islam tersebut harus berada di luar institusi-institusi parlemen Barat, dan juga partai-partainya. Sebab, suara-suara kaum Muslim hakikatnya tidak akan pernah didengar oleh parlemen Barat. 

“Suara kita harus independen dan menjadikan Nabi SAW sebagai contoh. Nabi SAW menjauhkan dirinya dari perkara dharar seperti tempat yang menjadi argumentasi melalui parlemen di Mekah saat itu. Nabi Muhammad SAW suaranya independent di luar parlemen masyarakat jahiliyah Mekah. Beliau secara langsung menghadapi orang-orang dan memberikan pengaruh dan tidak melibatkan dirinya berbaur dengan kebiasaan masyarakat setempat," terangnya.

Menurut Mazhar, pemerintahan demokrasi atau yang disebut oleh Barat sebagai institusi demokratis yang dipakai dunia hari ini hakikatnya ibarat lapisan di belakang  ideologi bernama kapitalisme atau kolonialis Barat. Dan peristiwa Gaza telah membuktikan  cara kerja kapitalisme  dan kolonialisme Barat secara alami. 

Ia menenkankan di akhir video bahwa  konstutusi umat Islam juga tidak dibagi berdasarkan sekat-sekat nasionalisme seperti model Barat. Islam dan politik Islam bukan untuk sebuah politik etnis tertentu atau kelompok bangsa tertent, tetapi untuk seluruh manusia.

“Konstutusi kita tidak dibagi berdasarkan sekat-sekat nasionalisme. Politik kita tidak dibagi oleh aturan mereka. Islam dan politik Islam bukan untuk sebuah politik etnis tertentu atau kelompok bangsa tertentu. Tetapi untuk seluruh manusia,” pungkasnya. []M. Siregar

0 Komentar