MutiaraUmat.com -- Virus islamophobia masih subur terpelihara di sebagian belahan dunia, salah satunya serangan di bumi palestina. Rakyat palestina hari-harinya penuh dengan penindasan dan kesulitan. Pasokan makanan dan air bersih yang kian sulit sebab dihalangi jalurnya oleh para musuh islam, serta hari-harinya yang pilu sebab dihiasi dengan hujan bom dan kabar syahid.
Data dari
United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA), selama 7 Oktober 2023—21 Februari 2024, warga Jalur Gaza tewas akibat serangan Israel mencapai 29.313 jiwa, dan korban luka sebanyak 69.333 orang. (
Databoks, 22/02/2024).
Seperti yang kita ketahui hingga kini, Zionis masih terus memborbardir rakyat Palestina. Meski begitu, serangan tersebut ternyata belum bisa mengetuk naluri kemanusiaan sebagian orang. Seperti yang disampaikan oleh Koordinator komisi Uni Eropa untuk mencegah kebencian anti-Muslim, Marion Lalisse, bahwa konflik Israel dan Palestina yang tengah berlangsung ini, mirisnya justru berdampak terhadap meningkatnya kasus Islamofobia dan antisemitisme di Eropa.
Kabar lain, sebuah masjid di ibu kota Swedia, Stockholm, menjadi sasaran serangan Islamphobia selama lebih dari setahun. Bahkan yang terbaru, kasus vandalisme dilakukan pada 21 Februari 2024, yang bertuliskan “Bunuh Muslim” disertai simbol Swastika.
Islamophobia merupakan salah satu serangan terhadap Islam karena kebencian orang-orang kafir, berupa serangan fisik maupun pemikiran. Islamophobia bahkan terus digaungkan saat umat Islam menjadi korban kezaliman zionis. Dunia bahkan negeri-negeri muslim tak mampu bertindak apa-apa Ketika umat Islam lainnya dijadikan sasaran, meski PBB sudah menetapkan hari anti Islamophobia.
Pemikiran islamophobia ini juga meracuni pikiran kaum muslim saat ini. Jika kita telusuri penyebab dari peristiwa ini, kita akan dapatkan garis besarnya. Yaitu kurangnya pemahaman akidah Islam di dalam benak masyarakat. Paham Kapitalisme-Sekulerisme telah memanjakan hawa nafsu sehingga menjadikan sebagian masyarakat kurang kritis dan peduli dengan peristiwa yang ada di sekitar, bahkan ada yang tega berbuat zalim terhadap saudara sesama muslim.
Dalam sistem pemerintahan islam, segala pemahaman yang dapat melemahkan akidah dan kekuatan kaum muslim akan dicegah masuk kedalam negara. Negara juga berupaya sekuat tenaga untuk melindungi seluruh jiwa kaum Muslim. Masyarakat yang cerdas dan maju, baik secara kemampuan fisik maupun pemikiran akan lahir dari sistem yang mampu menaati perintah Tuhannya, serta menjadikan aturan islam sebagai dasar keputusan. Dengan aturanNya, Islam mampu menjaga dan melindungi seluruh umat dan memberi hukuman yang pantas bagi orang dzalim yang ingin menjatuhkan martabat kaum muslim, sebab islam merupakan Rahmatan lil 'alamin (rahmat bagi seluruh alam). Wallahu 'alam Bishowab
Oleh: Nasywa santosa
Aktivis Mahasiswa Muslimah
0 Komentar