Tak Perlu Aksi, dalam Islam Perempuan Pasti Terlindungi
Mutiaraumat.com -- Internasional Women Day (IWD) yang diperingati setiap tanggal 8 Maret di seluruh dunia senantiasa dijadikan ajang aksi untuk semakin mengokohkan tuntutan perempuan. Berbagai tuntutan kaum perempuan yang dianggap krusial kembali digencarkan. Termasuk di Indonesia.
Sejumlah massa dari berbagai organisasi perempuan melakukan aksi unjuk rasa memperingati IWD di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jumat 8 Maret 2024. Dalam aksinya mereka meminta pemerintah untuk mewujudkan kebijakan yang mendukung penghapusan kekerasan dan melindungi perempuan (Republika.co.id 8/4/2024).
Fakta adanya kekerasan terhadap perempuan di Indonesia memang benar adanya. Bahkan semakin hari kasus yang terjadi semakin meningkat. Mulai dari penganiayaan hingga penghilangan nyawa.
Perlindungan terhadap perempuan pun kurang di negeri ini. Banyak perempuan berstatus ibu dan istri yang harus ikut berjuang menafkahi keluarga. Mereka menjalankan peran ganda yang rentan membuat mereka tertekan.
Masalahnya, bisakah perempuan terlindungi dalam sistem kapitalis ini?
Tidak Menyentuh Akar Masalah
Berbagai persoalan terhadap perempuan saat ini sebenarnya adalah akibat dari penerapan sistem sekuler kapitalis yang diterapkan di Indonesia, bahkan juga di seluruh dunia. Sistem yang memisahkan aturan agama Islam dari kehidupan, termasuk segala aturan terkait perempuan, akhirnya menimbulkan banyak masalah. Kekerasan terhadap perempuan, pelecehan hingga nyawa melayang adalah hal yang wajar terjadi.
Sistem kapitalis yang mengagungkan materi, menjadikan materi sebagai tujuan utama kehidupan akan melakukan apa saja, termasuk mengeksploitasi perempuan untuk mencapai tujuannya. Sistem ini meniscayakan perempuan untuk keluar dari rumahnya demi materi. Akibatnya perempuan rentan menjadi korban kekerasan di dunia sekuler kapitalis yang kejam ini.
Dan masalah ini tidak akan pernah hilang meski dibuat beragam aturan dan perundangan untuk melindungi perempuan. Selama penyebab utamanya yaitu penerapan sistem sekuler kapitalis tetap ada, maka masalah terhadap perempuan pun akan tetap dan terus terjadi. Apakah kita akan mempertahankan sistem bobrok ini?
Islam Solusi Hakiki
Jika ternyata terbukti sistem sekuler kapitalis telah menyengsarakan perempuan dan umat pada umumnya, maka kembali kepada Islam adalah solusinya.
Allah SWT telah berfirman:
وَمَا كَا نَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗۤ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًا
"Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata."
(QS. Al-Ahzab 33: Ayat 36)
Islam adalah agama sempurna yang mempunyai seperangkat aturan lengkap untuk mengatur seluruh urusan manusia, termasuk perempuan/muslimah. Islam sangat memuliakan perempuan dengan menjadikannya sebagai pencetak generasi masa depan umat.
الأم مدرسة
"Ibu adalah madrasah"
Islam juga sangat menjaga keamanan dan menjamin kehidupannya dengan hukum pernafkahan sehingga seorang ibu/ istri tidak perlu keluar rumah untuk bekerja dan bisa fokus menjalankan perannya sebagai seorang istri dan pengatur rumah tangga.
Demikianlah, sistem sekuler kapitalis yang merusak ini harus diganti jika tak ingin perempuan terus terdzalimi. Sistem Islam yang akan menerapkan syariat Islam kaffah harus diterapkan untuk melindungi dan memuliakan perempuan. Tak perlu banyak aksi-aksi, cukup Islam kaffah sebagai solusi. Wallahu'alam bishshowwab.[]
Oleh: Salma
(Aktivis Muslimah)
0 Komentar