Lolwa Al-Khater: Genosida di Palestina Sangat Layak Disebut Pembantaian Anak-Anak


MutiaraUmat.com -- Menteri Hubungan Luar Negeri Qatar, H.E Lolwa Al-Khater menyatakan peristiwa genosida yang terjadi di Palestina sangat layak disebut sebagai tragedy pembantaian anak-anak. 

“Genosida yang Tengah terjadi di Palestina sebenarnya sangat layak disematkan dengan judul Pembantaian Anak-Anak. Informasi yang baru-baru ini beredar, tidak mengetahui dengan jelas kengerian banyaknya jumlah anak-anak yang tewas, “ ungkapnya dalam sebuah video di YouTube The Middle East Eye: H.E Lolwa Al-Khater (Qatar’s Minister of State for Internasional Cooperation), Qatar Minister Lolwa Al-Khater Speaks Out on Gaza, Calls It Children’s Massacre (20/02/2024). 

Dalam video tersebut, ia menyebutkan salah satu peristiwa yang menjadi kenangan menyakitkan terhadap beberapa anak-anak Palestina yang telah syuhuda. Lolwa Al-Khater dalam pidatonya itu menyebutkan beberapa nama anak-anak yang melekat dalam memorinya. 

“Saya ingin menyebut beberapa nama yang masih lekat dalam ingatakan saya dari para korban jiwa anak-anak Palestina. Ada seorang syuhada bernama Luay, kemudian Hind, dan yang lain seperti Reem. Tentu tidak semua dapat saya subutkan dari para syuhada Palestina dalam tragedi perang ini,” ujarnya.  

Menteri Qatar itu juga menceritakan perjuangan seorang anak Palestina yang rela berkorban menolong saudaranya yang lain sementara kondisinya sedang terluka parah. 

“Saya tentu tidak akan pernah melupakan memori Hamza Dahdouh maupun Amr Abu Qassim. Ia ibarat duri yang menusuk tajam dalam hati dan jiwa. Masih jelas melekat diingatan saya tentangnya dan hampir setiap hari rasa kesedihan dan rasa bersalah sendiri terhadapnya,” kenang Lolwa Al-Khatar. 

Ia mengisahkan perjuangan anak muda yang menolong orang lain hingga padahal kondisinya terluka hampir seluruh tubuhnya. Lolwa mengatakan telah mencoba selama tiga minggu berturut-turut untuk mengevakuasinya dari jalur Gaza demi mendapatkan perawatan.

“Kami sampai memohon untuk negara-negara dan organissasi agar bisa mengevakuasinya, tetapi tidak ada seorangpun yang merespon permintaan kami. Semoga Allah swt merahmatinya. Kami memohon ampun kepada Allah dan meminta maaf kepada keluarganya,” pungkasnya dengan rasa penyesalan. []M. Siregar

0 Komentar