Kelaparan Melanda Palestina, Ke Mana para Pejuang HAM?

Mutiaraumat.com -- Saat umat muslim di seluruh belahan dunia  memulai Ramadhan dengan suka cita dan disambut dengan ragam makanan kuliner, berbeda halnya dengan  saudara kita di Palestina, mereka memulai Ramadhan dengan tidak adanya makanan di saat sahur dan berbuka.

Sedih dan sakit rasanya hati ini menyaksikan saudara kita di Palestina dalam keadaan terancam kelaparan dan kehausan seperti itu, terlebih kita hanya bisa menangis dan berdoa untuk keselamatan saudara kita di Palestina tanpa bisa berbuat apa-apa.

Keadaan seperti ini ternyata memang sengaja dilakukan oleh Israel yang melakukan pembatasan pada stok makanan yang masuk ke Palestina karena ingin mempercepat laju kelaparan. Mereka ingin membunuh warga Palestina secara perlahan dengan cara menyiksanya.

Dilansir dari sindonews.com (13/03/24), Juru bicara Kementerian Kesehatan  Palestina Ashraf al-Qudra di Gaza memperingatkan lembaga-lembaga internasional agar segera bergerak cepat untuk membantu rakyat Palestina karena Kelaparan akan melanda seluruh penduduk Gaza utara.

Menghadapi kondisi yang begitu darurat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Program Pangan Dunia (WFP), Unicef, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, CARE International, dan Doctors Without Borders seluruhnya menyatakan belum memiliki rencana jangka panjang dan konkret yang berkecukupan untuk isu kesehatan masyarakat di Gaza. Beberapa lainnya malah belum memberi jawab apapun (Tempo.co,18/03/24).

Sungguh miris menyaksikan darurat kemanusiaan di Palestina tersebut, tetapi yang lebih aneh lagi para pengusung HAM yang diprakarsai oleh lembaga internasional alias PBB, nyaris tak terdengar suaranya. Lembaga internasional sekelas PBB pun tak mampu berbuat apa-apa. 

Mereka lebih disibukkan dengan perundingan demi perundingan tentang Palestina tapi tak satupun  solusi tuntas yang bisa mereka berikan untuk menyelesaikan permasalahan di Palestina.

Mereka hanya meminta agar Israel melakukan gencatan senjata saat Ramadhan bukan menghentikan peperangan dan menghentikan semua kebiadaban Israel. Sungguh, tidak ada artinya lembaga internasional yang menaungi semua bangsa di dunia tapi tak satu pun permasalahan dunia bisa dipecahkan.

Dan yang lebih mengherankan lagi para pengusung HAM mereka begitu lantang melakukan pembelaan ketika terjadi penindasan atau penghinaan terhadap kaum melambai alias LGBT tapi tidak nyaring suaranya ketika terjadi genoside di Palestina.

Sungguh, semua yang mereka lakukan hanya omong kosong belaka. Mereka hakikatnya hanya menjadikan masalah Palestina sebagai masalah yang tidak penting dan hanya peperangan biasa.

Lebih miris lagi, para penguasa negeri muslim yang mengelilingi Palestina sama sekali tidak tergerak hatinya untuk menolong saudaranya, mereka malah membuat benteng di perbatasan Palestina dan mengancam siapapun yang membela Palestina.

Lalu, aturan internasional macam apa yang membolehkan genosida berlangsung begitu lama dan tak ada tindakan apapun yang bisa menolong Palestina. Mengapa kita lebih percaya pada lembaga internasional yang jelas-jelas tak memiliki kekuatan apapun untuk menolong Palestina.

Begitu pula para penguasa negeri arab hanya diam membisu seperti kerbau dicocok hidung, mereka tak berdaya karena terkukung oleh nasionalisme padahal mereka dengan rakyat Palestina bersaudara secara akidah dan ikatan akidah lebih kuat daripada ikatan darah dan ikatan nasionalisme.

Fenomena yang sangat janggal ini nampak secara kasat mata di depan masyarakat dunia tapi tak ada satupun yang bisa mengakhiri kepedihan dan derita rakyat Palestina.

Sudah saatnya umat Islam tidak lagi menyandarkan harapannya pada lembaga internasional alias PBB karena mereka pun hakikatnya hanyalah lembaga bentukan para sekutu zionis yahudi yang memang tak menginginkan umat Islam berkuasa dan memimpin dunia.

Karena  para zionis yahudi itu tahu jika umat Islam memimpin dan menerapkan hukumnya maka merekalah kelompok pertama yang akan mendapatkan balasan atas kekejaman dan kekejiannya terhadap umat Islam.

Maka, satu-satunya solusi untuk menyelamatkan Palestina hanya satu cara yaitu dengan bersatunya kaum muslimin dibawah kepemimpinan Islam yaitu khilafah Islam agar umat Islam tidak terkotak-kotak dalam batas nasionalisme.

Dan kembali menerapkan Islam hingga Islam menjadi rahmat untuk seluruh alam. Tidakkah kaum muslimin merindukan masa itu? Jika iya, mulailah berjuang mewujudkannya sekarang dan yakinlah pertolongan Allah sangat dekat.

Oleh: Emmy Emmalya
(Analis Mutiara Umat Institute)


0 Komentar