Islam Solusi Hakiki, Kembalikan Naluri Ibu Sejati

Mutiaraumat.com-- Kasus perdagangan bayi yang terungkap baru-baru ini oleh Polres Metro Jakarta Barat, dimana terdapat lima bayi yang diamankan merupakan fenomena gunung es.  Banyak kasus serupa yang belum terungkap oleh aparat kepolisisan.

Demikianlah Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi menyebutnya. Ia juga menyatakan bahwa perlu adanya kerja sama masyarakat mulai dari level tetangga untuk peduli terhadap keberadaan dan hak anak di sekitar lingkungan tempat tinggal (Republika.co.id,24/02/2024).

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan dan Perlindungan Anak (PPPA) menyebutkan, bagaimana profil para ibu dan modus yg disampaikan pelaku yang menjual anak atau bayinya umumnya berasal dari kelompok rentan secara ekonomi.

hal tersebut sejalan dengan pernyataan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi bahwa salah satu tersangka, yakni pelaku utama berinisial EM bergerak aktif mencari ibu-ibu dengan ekonomi lemah sebagai korban melalui grup-grup media sosial (https://www.antaranews.com/berita/3979974/).

Sungguh ironis melihat fakta  yang terjadi pada kasus perdagangan bayi tersebut. Entah kemana hilangnya naluri keibuan para perempuan hari ini. Sehingga tega menjual darah dagingnya sendiri demi uang yang tak seberapa. Mereka lupa bahwa anak adalah aset terbesar yang menjadi amal jariyah kelak ketika telah meninggalkan dunia ini.

Sebagaimana sabda Rasul SAW;

“Jika seorang anak Adam mati, maka terputuslah semua amalnya kecuali tiga, yaitu sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak saleh yang berdoa untuknya.” (HR Muslim).

Kondisi yang miris ini tidak lain adalah buah penerapan sekulerisme dan sistem ekonomi kapitalisme. Dimana segala cara akan dilakukan demi meraih keuntungan materi semata. Bahkan, kemiskinan kerap menjadi korban kejahatan yang paling rentan.

Apapun alasannya, perdagangan bayi adalah tindakan kriminal yang merupakan dosa besar. Apalagi dilakukan oleh ibu kandungnya sendiri. Hal itu tentu tidak dibenarkan. Allah berfirman,

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut kemiskinan, Kami akan memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka.” (QS Al An’am [6]: 151).

Oleh karena itu, diperlukan solusi hakiki untuk menyelesaikan permasalahan ini secara tuntas. Solusi Islam adalah yang paling sempurna bagi segala problematika kehidupan manusia karena berasal dari sang Pencipta yaitu Allah SWT.

Dalam Islam negara wajib mewujudkan kesejahteraan individu per individu dengan sistem ekonomi Islam yang memiliki berbagai mekanisme untuk menjamin kehidupan yang Sejahtera. 

Pemenuhan nafkah bagi ibu dan anak-anak merupakan kewajiban seorang ayah. Jika seorang ayah tidak mampu memberikan nafkah karena tidak memiliki pekerjaan yang memadai sehingga penghasilannya kurang maka kewajiban negara untuk menyediakan lapangan pekerjaan dengan upah yang layak.

Selain itu, Islam juga memiliki sistem Pendidikan yang mencetak individu yang beriman dan bertakwa. Sehingga menghasilakan individu yang senantiasa sabar dalam menghadapi ujian hidup dan penuh kasih sayang terhadap sesama terlebih anak-anak yang dilahirkannya.

Tidak khawatir terhadap rizki yang Allah berikan karena jiwanya penuh keimanan yang kokoh.
Jika terjadi tindak kejahatan, maka Islam juga memiliki system sanksi yang berfungsi sebagai zawajir (pencegah) dan jawabir (penebus). 

Artinya, sanksi tersebut memiliki efek jera bagi dirinya serta menebus dosa atas kejahatannya, sekaligus mencegah orang lain melakukan kejahatan yang sama. Demikianlah jika Islam diterapkan di bumi ini, maka akan tercipta kehidupan yang rahmatan lil’alamin. Wallahu’alam bishshawwab.[]

Oleh: Dewi Ratih
(Aktivis Muslimah)

0 Komentar