Inilah Ukuran Tuntasnya Konflik Palestina

MutiaraUmat.com -- Direktur Forum on Islamic World Studies Farid Wadjdi beberkan ukuran tuntasnya konflik Palestina.

"Ukuran tuntas dari perang ini adalah diusirnya entitas penjajah Yahudi dan kembalinya tanah Palestina kepada kaum Muslim. Inilah ukuran dari tuntasnya persoalan Palestina," bebernya di _Kabar Petang Live: AS Merancang Gencatan Senjata Israel-Hamas?_ Ahad (18/02/2024).

Karena persoalan Palestina, menurut Farid adalah keberadaan entitas penjajah Yahudi itu.

"Maka terkait dengan perang melawan entitas Yahudi ini adalah perang yang harus dituntaskan bukan oleh Hamas tetapi juga oleh seluruh kaum Muslim," terang Farid.

Terkait dengan rencana gencatan senjata yang disuarakan oleh Mesir dan Qatar, Direktur Forum on Islamic World Studies mengungkapkan alasan yang bersumber dari pandangan Islam, dalam perang itu ada strateginya, selama strategi itu tidak melanggar syariat Islam maka strategi itu bisa dilakukan. 

"Gencatan senjata yang dimaksud, untuk strategi perang dalam pengertian bukan menghentikan perang itu. Karena perang ini harus dilakukan terhadap entitas penjajah Yahudi sampai mereka itu terusir. Ya diusir tentaranya dari tanah Palestina yang mereka jajah," jelasnya. 

Terkait dengan proposal yang diusulkan oleh Amerika, Mesir dan Qatar. Farid menilai secara jelas bahwa proposal tersebut untuk kepentingan Amerika Serikat sendiri. Karena posisi Mesir dan Qatar ini secara umum di bawah kontrol Amerika.

"Apapun yang dilakukan oleh Mesir dan Qatar bisa dipastikan untuk kepentingan Amerika. Meskipun di Qatar kita saksikan posisi Inggris juga sangat kuat di sana. Namun secara umum proposal ini dirancang untuk kepentingan Amerika Serikat," tegas dia.

Dia menyebutkan kepentingan Amerika Serikat terkait dengan krisis Palestina, _pertama_ adalah mempertahankan eksistensi penjajah Yahudi, merupakan harga mati bagi Amerika

"Karena itu tawaran apapun yang dilakukan Amerika pasti tetap pada prinsip keberadaan entitas Yahudi ini terus dipertahankan. Sejauh apapun gesekan atau perbedaan pendapat antara elit politik Amerika, antara presiden Amerika dengan perdana menteri Israel. Tetapi prinsipnya entitas penjajah Yahudi ini harus dipertahankan. Itu kepentingan Amerika," jelas dia.

_Kedua,_ ia beberkan kepentingan Amerika sebagaimana yang sudah kita ketahui bahwa Amerika itu sangat menginginkan di tanah Palestina ini ada dua negara. Dikenal dengan istilah _two state solution_ yaitu prinsip dua negara. Artinya ada negara penjajah Yahudi dan ada negara Palestina.

"Jadi semua skenario ini berujung pada dilegalkannya dua negara ini. Inilah kepentingan Amerika," terang Farid.

Adapun kenapa Amerika ingin mempertahankan entitas penjajah Yahudi di tanah Palestina bahkan sebuah harga mati, menurutnya hal ini tidak lain untuk kepentingan penjajahan Amerika di Timur Tengah.

"Dengan keberadaan entitas penjajah Yahudi di Palestina, Timur Tengah akan terus bergejolak. Dan sumbernya antara lain adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh entitas penjajah Yahudi tersebut," ungkapnya.

Farid menegaskan, selama di Timur Tengah bergejolak, maka Amerika punya legitimasi untuk melakukan intervensi di wilayah Timur Tengah juga memiliki legitimasi untuk melakukan berbagai kontak dan hubungan dengan penguasa penguasa di Timur Tengah.

"Dengan kontak ini Amerika memastikan bahwa Timur Tengah tetap dalam _under control_ Amerika melalui penguasa-penguasa yang ada di Timur Tengah. Karena keberadaan penguasa-penguasa di Timur Tengah itu tidak bisa dilepaskan dari kemunculan negara-negara bangsa _(nation state)_ yang lahir dari rahim kolonialisme. Dirancang oleh Amerika Serikat dan Inggris untuk tetap mengendalikan Timur Tengah," tandasnya.[] Heni

0 Komentar