Dampak Narasi Radikal, UIY: Justru Angka Dukungan terhadap Penerapan Syariat Cukup Tinggi



MutiaraUmat.com -- Mencermati hasil survei soal dampak penyebaran narasi radikalisme, Cendekiawan Muslim Ustaz Ismail Yusanto mengatakan, justru angka dukungan terhadap penerapan syariat cukup tinggi. “Di balik dampak dari serangan dengan framing radikal, ternyata angka dukungan terhadap diterapkannya syariah cukup tinggi,” ujarnya dalam YouTube UIY Official: Mayoritas Muslim RI Ingin Hukum Syariah Diterapkan, Rabu, 24 Januari 2024.

”Artinya apa? Bahwa serangan-serangan itu tidak untuk menghapus pikiran atau menghapus keyakinan Syariah, tetaplah bagi mereka syariah itu lebih baik daripada hukum sekuler. Nah, berarti ini tidak bisa lepaskan dari masalah keimanan," katanya.

Menariknya UIY mengungkapkan lagi, bagaimana penerapan hukum Islam ini, karena yang datang dari umat itu yang religius juga mereka yang tidak menjalankan salat sehari-hari? "Begini, pasti mereka itu punya dua konsen yang pertama yaitu konsen terkait dengan kehidupan dia pribadi dan kedua kehidupan masyarakat. Antara dua konsen ini pasti terkait pada hal-hal yang esensial pada dirinya. Ia menyebutkan hal esensial pada dirinya itu adalah yang menyangkut masalah sandang, pangan, papan. Kalau ini sudah tercukupi maka kemudian dia berpikir tentang keamanan. Tentang safety tentang security," jelasnya.

"Nah kenapa? Karena apa yang dia rasakan ketika dia tercukupi semuanya itu, tetapi di sisi lain, dia merasa hidup terancam? Meskipun mereka tidak menjalankan salat? Ya pasti membutuhkan rasa keamanan, ketertiban, juga terhadap keinginan terbentuknya sebuah masyarakat yang baik," katanya.

“Dari sini membuat mereka berpikir bahwa perlu dukungan adanya syariah yang diyakini bisa mewujudkan keamanan. Dan keinginan terhadap syariah ini tetap tinggi. Meski dikatakan religiusnya rendah,” bebernya.

“Artinya Islam itu memang tidak bisa dicabut dari sanubari umat Islam itu sendiri, bahkan sekarang ini juga muncul keyakinan dari orang-orang non muslim itu. Mestinya Islam yang berkuasa sekarang ini, mengapa? Karena hanya Islam saja yang bisa membangun sebuah peradaban yang tertib tidak seperti sekarang ini," ujarnya.

“Itu sampai mereka ngomong begitu itu, padahal mereka itu non-muslim, Ya itu kan, menunjukkan bahwa kebutuhan manusia itu sebenarnya sama universal, ketertiban, kedamaian, ketenteraman, keamanan kesucian, keadilan, dan sebagainya,” tutupnya. [] Titin Hanggasari

0 Komentar