CJ Werlemen: Bicara Genosida Isr*el Tidak Lengkap Tanpa India


MutiaraUmat.com -- Wartawan Senior asal Australia CJ Werlemen, mengatakan pembahasan tentang genosida yang terjadi di Palestina oleh Israel belum lengkap tanpa membahas negara India. 

“Pembicaraan kita tidak akan lengkap jika membahas genosida oleh Israel tanpa menyinggung tentang India. Sebab terdapat miliaran jumlah Hindu nasionalis yang telah dijadikan radikal seperti Zionis selama kepemimpinan Modi,” ujarnya dalam akun YouTube The CJ Werleman Show: Muslim Revert Terrifies India and Israel (09/02/2023). 

Saat ribuan orang secara sukarela membunuh warga Palestina, pemerintah India memuji dan mendukung kejahatan tersebut. Menurutnya, aliansi baru Hindutva-Zionis dibangun berdasarkan banyak kesamaan. Israel melakukan genosida di Palestina, sementara India mendorong umat Islam ke ambang genosida di Assam dan Kashmir.  

Baik Israel maupun India menududuki dan menjajah wilayah milik warga asli Muslim. Kedua negara tersebut mengadopsi islamoppbia sebagai senjata politik. Kedua negara juga melakukan pelanggaran HAM yang sebagian besar diabaikan oleh sekutu mereka, yaitu negara-negara Barat. Dan keduanya menuduh umat Islam sebagai ancaman demografis sehingga harus diusir secara paksa.

“Salah satu kebijakan yang mengarah pada pemusnahan kaum Muslim di India misalnya, Undang-Undang Amandemen Kewarganegaraan yang disahkan oleh Parlemen India pada tahun 2019, yang mengecualikan kewarganegaraan bagi pengungsi yang berasal negeri-negeri Muslim,” ungkapnya.

Tidak mengherankan, bahwa undang-undang Kewarganegaraan India yang disusun sedemikian rupa ternyata meniru undang-undang kewarganegaraan Israel. Khususnya undang-undang yang menolak hak-hak tujuh juta pengungsi Palestina untuk kembali ke tanah air dari negara-negara tetagga di Timur Tengah. “Negara India sendiri menyatakan tujuannya untuk mengusir paksa 200 juta warga Muslim ke negara tetangga, seperti Pakistan dan Bangladesh,” imbuhnya lanjut. 

Selain itu, beberapa jenis persenjataan, bom, dan amunisi, yang digunakan oleh Zionis Israel untuk memerangi warga Palestina, kemudian dijual ke Idnia untuk digunakan melawan Muslim di Kashmir. “Kita sedang berbicara tentang senjata $2miliar setiap tahunnya, yang menjadikan Israel sebagai pemasok senjata terbesar kedua bagi negara nasionalis Hindu,” beber Wartawan Senior itu. 

Namun dibalik semua kehebatan militer yang dimiliki kedua negara, terdapat rasa tidak aman yang mengakar, yaitu rasa tidak aman yang dipicu oleh pesatnya pertumbuhan Islam di seluruh dunia dan di kedua negara (Israel dan India) masing-masing. 

“Kita dapat melihat, pertumbuhan populasi Muslim di Israel dan dan Palestina mengancam tujuan Zionis untuk mempertahankan Israel sebagia Negara Yahudi. Sedangan pertumbuhan populasi Muslim di India, mengancam tujuan nasionalis Hindu untuk mengubah India menjadi negara Hindu,” tegasnya. 

Itulah sebabnya kata CJ Werlemen, kedua negara baik Israel maupun India, menyebut Islam sebagai bom waktu demografis. []M. Siregar

0 Komentar