Asik Berbenah,Bekasi Jangan Sampai Lengah


Mutiaraumat.com -- Bekasi salah satu kota penyangga ibu kota yang punya banyak julukan. Selain dikenal sebagai kota patriot,Bekasi juga dijuluki kota Industri karena punya Cikarang yang lekat dengan icon Delta Mas-nya.Terbaru Bekasi disebut-sebut sebagai kota sejuta cluster ladangnya para investor dan banyak diminati kaum urban. 

Bahkan ayojakarta.com dalam salahsatu artikelnya pada jum'at 24 januari 2024 lalu membeberkan 13 alasan memilih tinggal di kota Bekasi, beberapa diantaranya menyebutkan karena bekasi memiliki banyak pilihan hunian dari rumah hingga apartemen, Bekasi merupakan kota Insdustri, Bekasi memiliki infrastruktur yang lengkap dan masih banyak lagi alasan lainnya.

Tingginya minat kaum urban pada hunian di Bekasi, memunculkan gagasan baru untuk membangun taman sebagai fasilitas hiburan bagi warganya. Baru-baru ini misalnya Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) telah membangun taman median jalan sepanjang 1,8 km di daerah Kalimalang (radarbekasi.com 25/01/2024). 

Tak hanya itu, melalui Dinas Budaya, Pemuda dan Olahraga (Budpura) bakal melanjutkan pembangunan lapangan squash berstandar internasional pada 2024 ini. Kabarnya pembangunan lapangan internasional ini menelan anggaran Rp15,6 miliar ( tribunnews.com 25/01/2024).

Namun, di tengah gempita Bekasi menuju kota modern metropolis muncul fakta adanya warga meninggal saat buang hajat di kali (radarbekasi.id 24/01/2024) dan sengketa lahan sekolah di Bantargebang (kompas.com 27/01/2024). Ah, sungguh sangat di sayangkan. Lagi-lagi ini akan jadi highlight bahwa Bekasi masih punya PR yang tidak kalah penting dibanding membangun branding sebagai kota metropolis.

𝐒𝐢𝐛𝐮𝐤 𝐛𝐞𝐫𝐛𝐞𝐧𝐚𝐡, 𝐁𝐞𝐤𝐚𝐬𝐢 𝐥𝐞𝐧𝐠𝐚𝐡 𝐦𝐚𝐬𝐢𝐡 𝐚𝐝𝐚 𝐰𝐚𝐫𝐠𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐥𝐞𝐦𝐚𝐡.

Dengan rancangan anggaran kisaran 40 triliun untuk merealisasikan pembangunan di tahun ini Bekasi sepertinya sangat sibuk mengelola dana dan pembangunan, sehingga lupa di tengah gempita pembangunan infrastruktur yang megah itu justru masih ada warga yang tidak memiliki MCK yang memadai bahkan cenderung primitif memilih kali sebagai tempat membuang hajat. Belum lagi potret buram dunia pendidikan di Bekasi yang masih berjibaku dengan pengadaan lahan untuk fasilitas pendidikan yang hingga kini malah jadi sengketa.

Fakta kontras yang seharusnya tidak boleh ada di tengah pembangunan kota yang gemilang. Sehingga bukan hal aneh ketika di-highlight media dan massa karena adanya fakta di atas menunjukan bahwa pembangunan infrastruktur-infrastruktur itu hanya bisa dinikmati oleh kalangan masyarakat tertentu bukan oleh kalangan masyarakat secara keseluruhan. 

Terlebih dalam sistem kapitalisasi saat ini. Kecenderungan untuk menggandeng investor swasta luar dan dalam negeri peluangnya lebih besar karena APBD tidak melulu mampu mendanai proyek pembangunan infrastruktur. Wajar, karena penguasa saat ini lebih condong ke arah kinerja instan, sedikit modal hasilnya ada dan untung banyak, akan tetapi, abai terhadap kepentingan dan keselamatan rakyat.

Benar tujuan awal dari pembangunan infrastruktur ini adalah untuk menngenjot APBD Bekasi dalam rangka memberikan kesejahteraan rakyatnya. Akan tetapi, selain mengabaikan masalah-masalah vital warga Bekasi yang sebelumnya, dengan membangun  banyak fasilitas di bidang industri, properti maupun hiburan itu juga artinya mengundang masalah baru.

Masalah-masalah baru yg dimaksud misal masalah kepadatan penduduk, masalah moda transportasi umum, masalah kemacetan, masalah sosial ekonomi antara pendatang dan warga lokal, masalah polusi dan pembuangan sampah, dan masih banyak lagi  masalah sosial,  ekonomi serta dampak lingkungan yang akan bertambah seiring dengan modernisasi kota dan tungginya urbanisasi. 

Tanpa mengurangi apresiasi untuk pemerintahan setempat atas kerja keras dan elektabilitasnya, bukan pula meragukan usaha ke depannya . Akan tetapi, yakin sudah siap mengatasi permasalahan baru di atas? Adalah hal wajar,  apabila kemudian timbul sangsi dan prasangka di kalangan masyarakat mengingat masalah fasilitas sanitasi dan lahan pendidikan yang sebelumnya pun belum tuntas diatasi. 

𝐈𝐬𝐥𝐚𝐦 𝐌𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐡𝐢 𝐝𝐚𝐧 𝐌𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐤𝐚𝐡𝐢

Bukan tidak boleh Bekasi berbenah dan bersolek,  akan tetapi melihat fakta tersebut, rasanya akan jauh lebih baik apabila pemerintahan setempat menyelesaikan masalah-masalah warga yang ada terlebih dahulu. Dengan cara mengedukasi dan membangun fasilitas sanitasi yang sesuai standar kesehatan dan fasilitas pendidikan terbaik untuk warganya terlebih dahulu.Setelah itu baru skenario pembangunan infrastruktur bisa dilaksanakan yang tentunya sesuai dengan APBD dan bisa dinikmati semua kalangan. Bukan sekedar hiburan dan prestise untuk satu golongan tapi jebakan dan bencana untuk golongan yang lainnya.

Memang tidak akan mudah untuk pemerintah setempat merancang pembangunan dengan skema sistematis yang jujur dan sesuai posedur, mengingat dinamika politik dalam negeri kondisinya tidak pernah baik-baik saja. Penuh intrik dan manipulatif karena sarat kepentingan kaum kapitalis yang diusung birokrasi di bawah naungan demokrasi. 

Bekasi punya potensi besar menuju kota high metropolis dengan daya saing yang mumpuni dengan kota-kota dalam negeri. Sehingga sayang apabila dibiarkan dikelola oleh asing dan swasta. Potensi di Bekasi hanya akan maksimal apabila diterapkan hukum syariah dalam pengelolaannya. Karena Islam dengan segala aturannya adalah satu kesatuan yang utuh. Bukan hanya sekedar mengatur ritual ibadah secara horizontal tapi mengatur semua aspek dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. 

Urusan sanitasi kesehatan akan jadi prioritas utama yang tidak sekedar mempertimbangkan kesehatan, tapi ini jauh sebelumnya sudah masuk ranah fikih dalam bab thaharah. Sementara itu, pendidikan pun masuk prioritas utama karena Islam mewajibkan menuntut ilmu hingga tutup usia. 

Penguasa, baik itu penguasa pusat maupun daerah akan berdedikasi tinggi terhadap masalah umat karena mereka faham tugas yang diemban adalah amanah, sehingga tidak akan melibatkan investor dalam pelaksanaanya. Pendanaan dalam Islam akan sangat ketat tapi flexible, menutup segala bentuk praktek ribawi sehingga berkah hasil dari pembangunannya. Dan kesemuanya itu hanya ada dalam Islam. 

Bekasi dengan segala potensi daerah yang dimilikinya bisa jadi pionir penerapan Islam dalam skala kecil yang nantinya akan diikuti oleh daerah-daerah lain sehingga pada akhirnya mendorong penerapan syariah dalam negeri bahkan dunia. InsyaAllah. Wallahu 'alam bishshawwab.

Oleh: Elis Ummu Alana
(Aktivis Muslimah)



0 Komentar