Allah Menciptakan Manusia Tidak Dibiarkan Begitu Saja





MutiaraUmat.com-- Ulama Aswaja K.H. Rokhmat S. Labib menjelaskan, betapa manusia itu diciptakan oleh Allah SWT tidak dibiarkan begitu saja. 

"Manusia diciptakan oleh Allah SWT, tentu tidak dibiarkan begitu saja," tuturnya di kanal YouTube Khilafah Channel Rebon bertajuk Hidup adalah Ujian, Ahad (17 Maret 2024).

Ia membacaksn Q.S Al-Insān : 2
إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا

"Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat,".

“Sesungguhnya Kami ciptakan manusia dari nutfah yang bercampur nabtalihi kami akan mengujinya. Jadi, ayat ini mengingatkan kepada kita bahwa ketika Allah SWT menciptakan manusia tidak kemudian dibiarkan begitu saja,” ujarnya

Ia mengatakan, kalau kita kembali kepada surah sebelumnya, di akhir surah Al-qiyamah Allah SWT memberikan celaan, teguran, dan kecaman kepada orang yang menganggap bahwa ketika Allah SWT ciptakan dirinya lalu kemudian Dia dibiarkan begitu saja. 

Ayahsabul insaanu anyyatraka  sudaa. apakah manusia mengira ashabul insanu ayyudhroka sudda. Apakah manusia mengira dia akan dibiarkan begitu saja? Tidak diperintah, tidak dilarang, tidak dihisab? Tidak!! “Ayat ini seolah memberikan jawaban bahwa ketika Allah SWT menciptakan manusia tidak kemudian dibiarkan begitu saja. Makan seenaknya, tidur seenaknya, apapun dilakukan seenaknya dan sekehendaknya, bukan begitu. Nabtalihi Kami akan menguji mereka," terangnya.

Menurutnya, inilah sebenarnya hal yang sangat penting yang harus dipahami oleh manusia bahwa ketika dia hidup, maka Allah akan memberikan ibtila memberikan ujian bagi dirinya.

"Para mufasir mengatakan bahwa ibtila atau ujian yang akan diberikan kepada manusia itu adalah berupa taklif-taklif hukum. Allah SWT memberikan perintah-perintah, memberikan larangan-larangan, itulah ibtila ujian yang akan diberikan manusia sebagaimana dijelaskan para ulama bahwa ujian atau ibtila tersebut berupa takaful Ahkam taklif-taklif hukum. Taklif itu artinya perintah-perintah hukum. Ada larangan, ada perintah-perintah," jelasnya.

Maka, katanya, seperti yang dikatakan oleh  Imam Ibnu Katsir dalam ibtila ada ujian , ujiannya nanti mereka akan ada orang yang taat dan ada orang yang maksiat. Inilah sebenarnya ujian yang Allah berikan kepada kita.

"Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman alladzi khalaqal mauta Wal Hayata. Dia-lah Allah yang menciptakan kematian dan kehidupan. Liyabluwakum ayyukum ahsanu amala agar Allah SWT menguji kalian, siapa di antara mereka yang paling baik Amalnya. Perkara ini sangat lah penting untuk dipahami oleh manusia bahwa hidup ini adalah ujian," ulasnya.

Padahal, katanya, di situlah sebenarnya letak kunci hidup manusia itu. "Sesungguhnya mereka diciptakan Allah SWT untuk menjalani ujian,” tutupnya [] Titin Hanggasari

0 Komentar