100 Tahun Tanpa Khilafah, dr. Nazreen Nawaz: Perjuangan Menegakkan Kembali Khilafah Bukanlah Pilihan, Melainkan Allah


MutiaraUmat.com -- Aktivis Muslimah Intelektual asal Inggris dr. Nazreen Nawaz mengatakan bahwa memperjuangkan kembali khilafah setelah genap 100 tahun runtuh sejak 3 Maret 1924, bukanlah sebuah pilihan bagi umat Islam, melainkan kewajiban dari Allah SWT. 

“Perjuangan untuk menegakkan kembali khilafah bukanlah pilihan bagi umat Islam. Melainkan bagian dari perintah dari Allah swt,” tuturnya kepada MutiaraUmat.com, Senin (10/03/2024). 

Kata dr. Nazreen, menegakkan kembali khilafah bukan berarti hanyut dalam romantisme masa lalu, tetapi kebutuhan dunia, dan janji Allah SWT yang segera tegak. Serta satu-satunya solusi dalam menyelesaikan semua persoalan hidup manusia khususnya untuk umat Islam.

“Kembalinya khilafah bukanlah sebuah mimpi, melainkan janji dari Allah swt  melalui berita besar yang disampaikan oleh Nabi saw dalam sebuah hadist, bahwa setelah masa Khulafa Rasyidin, kemudian akan datang kepemimpinan yang menggigit, lalu kepemimpinan  jabriyyah, lalu Kekhilafahan kedua yang berdasarkan metode kenabian,” terangnya lanjut. 

Oleh karena itu, ia sangat yakin jika ingin kondisi dunia Islam yang sudah 100 tahun penuh dengan tragedi menyakitkan bisa berakhir, maka kaum Muslim harus memberikan perhatian penuh untuk perjuangan menegakkan kembali sistem yang Allah perintahkan, yaitu khilafah. 

“Jika dalam 100 tahun ini, tragedi demi tragedi di tengah-tengah umat hanya akan berakhir, jika kita ingin melindungi umat Islam di seluruh dunia kembali, jika kita ingin agama ini berada dalam posisi yang tinggi dan berkuasa di dunia ini, jadi mari kita memberikan perhatian penuh untuk menegakkan sistem yang Allah wajibkan yaitu khilafah, berdasarkan metode kenabian,” jelasnya.  

Maka cara terbaik mengembalikan khilafah kata dr. Nazreen adalah dengan dakwah, yaitu menyampaikan pesan-pesan penting tentang ajaran Islam kepada siapapun yang dikenal oleh setiap individu Muslim. Baik itu kalangan teman, keluarga.

Hingga kalangan yang meiliki pengaruh di masyarakat. Khususnya menurut Muslimah Intelektual Inggris itu adalah kepada para militer yang berada di negeri-negeri Muslim. 

“Serulah mereka (para militer di negeri-negeri Muslim) dan sampaikan agar mereka memberikan dukungan secara meteril untuk menegakkan sistem Islam,” tegas dr. Nazreen. 

Ia mengingatkan agar jangan memberikan peluang kepada para pendusta, penebar mitos untuk mendikte  kaum Muslim. Apalagi kaum yang telah menghancurkan khilafah yang sejatinya menjadi pelindung kaum Muslim, dan Islam. 

“Lihatlah mereka (penjajah Barat) yang telah menghancurkan khilafah sebagai pelindung agama kita, pelindung kita, yang jelas dalam negara ini (Barat) telah menjajah tanah kaum Muslim, kemudian menjajah pemikiran kita sehingga mengubah pandangan kita terhadap ajaran Islam dan sejarah Islam,” imbuhnya lagi. 

Serta tidak boleh ada ruang pembiaran untuk berkembangnya  klaim-klaim bahwa menegakkan khilafah adalah  lembaran episode-episode masa lalu, dan bukan tujuan yang realistis.

Selanjutnya, kaum Muslim tidak sepatutnya bertanya tentang waktu tegaknya khilafah. Karena hadirnya khilafah adalah janji Allah  swt serta izin-Nya. Tetapi harus mempertanyakan diri sendiri tentang upaya yang telah dilakukan agar dapat meraih kemenangan.

“Lalu pertanyaannya kemudian adalah, bukan kapan khilafah itu akan tegak? Karena hadirnya merupakan izin Allah swt. Tetapi pertanyaan yang tepat adalah apa bagian yang telah kita siapkan/lalkukan untuk meraih kemenangan itu ditangan kita? Apa andil kita yang luar biasa sudah kita lakukan dari kita sendiri untuk menegakkan khilafah itu?" dr. Nazreen menegaskan. 
 
Dengan demkian, dr. Nazreen mengajak kaum Muslim untuk berfikir lebih dalam lagi, melihat kondisi umat Islam yang begitu menyiksa dan terhina. Semuanya kata dr. Nazreen harus ada upaya sungguh-sungguh mengakhirinya. Dan 100 tahun kata dr. Nazreen harus sudah cukup. 

“Berapa banyak lagi tragedi yang harus kita saksikan?  Berapa banyak lagi rasa sakit yang harus ditanggung? Berapa banyak lagi penghinaan yang harus menyiksa umat, untuk kita katakan, smuanya sudah cukup. Dan 100 tahun dalam penderitaan umat tanpa khilafah, harus berakhir,” pungkasnya. []M. Siregar

0 Komentar