Palestina Membutuhkan Tentara Kaum Muslimin


MutiaraUmat.com -- 100 hari atau hari ke-100 genosida di Gaza, Palestina, Minggu (14/1/2024), sejak balasan Israel atas penyerangan Hamas 7 Oktober 2023, tercatat sebanyak23.843 orang warga Palestina yang tewas dan lebih dari60.317 lainnya mengalami luka-luka. Protes pro-Palestina di seluruh dunia- dari Johannesburg hingga Washington, DC- menyerukan diakhirinya serangan Israel ke Gaza. Serangan semalam oleh tentara Israel terhadap sebuah rumah di Rafah menewaskan 14 orang Palestina, termasuk seorang anak perempuan yang berusia dua tahun.(tribunpriangan.com, 14 Januari 2024)

Mahkamah Pidana Internasional (ICC) juga mengonfirmasi penyelidikan atas dugaan kejahatan terhadap jurnalis saat agresi Israel berlangsung di Jalur Gaza yang terkepung. Investigasi itu dilakukan menyusul adanya aduan dari Organisasi internasional Wartawan Tanpa Batas (journalists sans frontières RSF).

Agresi Israel yang masih berlangsung di Gaza sejauh ini telah menewaskan 106 wartawan dan pekerja media. Pada Senin (8/1/2024), Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia menyatakan keprihatinan yang mendalam mengenai tingginya jumlah jurnalis Palestina yang terbunuh di Jalur Gaza, menyusul kematian dua jurnalis yang bekerja untuk Al Jazirah biro Gaza pada 7 Januari lalu. (republika.co.id, 10 Januari 2024)

Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan agar Israel melakukan tindakan apa pun untuk tidak melakukan genosida di Gaza dalam sidang putusan sela pada Jumat (26/01/2024) terkait gugatan genosida yang diajukan Afrika Selatan terhadap Israel. Akan tetapi, ICJ tidak memerintahkan adanya gencatan senjata segera.

ICJ menyatakan bahwa Israel harus segera memastikan bahwa pasukan militernya tidak membunuh warga Palestina maupun menyebabkan cedera fisik dan internal yang serius, menghancurkan kehidupan dan mencegah kelahiran warga Palestina. Hakim JoanE. Donoghue, yang membacakan putusan, mengatakan bahwa warga Palestina di Gaza masih" sangat rentan" dan penderitaan yang mereka alami" sangat memilukan". (bbc.com, 26 Januari 2024)

Sudah lebih 100 hari kekejaman zionis belum berakhir, bahkan menunjukkan peningkatan intensitas tindak kekerasan. Kaum Muslim Palestina jelas membutuhkan bantuan, khususnya tentara Muslim yang akan membantu perjuangannya Sayangnya negeri Muslim tidak banyak yang membantu untuk melenyapkan penjajah. Dan yang dapat membantu pun mengalami keterbatarasan akibat adanya hukum-hukum internasional dan sekat nasionalisme yang menghalangi satu negara masuk negara lain.

Sudah sekejam daan sejahat ini entitas zionis melakukan genosida di tanah kaum Muslim namun umat Muslim masih belum bisa memberikan bantuan nyata yakni tentara kaum muslim karena tersekat oleh hukum internasional juga pemahaman Islam terkait cara membela umat muslim palestina dengan pasukan tentara tersebut.

Banyak yang beranggapan bahwa mengirimkan tentara akan menimbulkan perang yang akan mengacaukan dunia. Pemahaman seperti inilah yang sebenarnya membuat Negeri Muslim tidak berani mengirim tentaranya. Pemahaman ini adalah pengaruh dari penerapan sistem kapitalisme di negeri-negeri kaum Muslim, yang menjajah pemikiran umat tanpa disadari oleh umat karena jauhnya mereka dari Islam.

Tentara merupakan pasukan keamanan yang bertugas menjaga dan melindungi negara dari berbagai bahaya dari dalam ataupun dari luar. Tentara juga dibentuk dengan tujuan untuk memberikan bantuan kepada negara lain yang sedang kesulitan atau sedang diperangi. Namun, sangat disayangkan karena ini tidak berlaku untuk Palestina. Karena mereka justru tidak mengirimkan bantuan tentara untuk mengusir penjajah yang telah merampas kehidupan umat Muslim dan masyarakat di Palestina.

Tidak ada kehidupan yang layak lagi di bumi Palestina, negeri yang diberkahi kini telah hancur dan rata dengan tanah. Ribuan umat telah syahid dalam perjuangan melawan penjajah. Ribuan anak-anak terbunuh dan kehilangan orang tuanya. Mereka juga menderita kelaparan akibat perang dengan entitas penjajah, bantuan sulit masuk karena jalur masuk wilayah perang dan kamp pengungsian ditutup oleh kaum laknatullah ini.

Bantuan berupa bahan pokok tidak banyak membantu umat di sana, karena dibatasi oleh penjajah dan dihalangi untuk masuk. Maka dari itu umat disana sangat membutuhkan bantuan tentara dari negeri Muslim. Namun, sekat nasionalisme dari kapitalisme membuat sekat- sekat dalam membela Palestina, sekadar mengirimkan tentara pun banyak sekali alasan. Sedangkan dalam pandangan Islam mengirimkan tentara untuk memerangi musuh kaum Muslim adalah wajib.

Rasulullah bersabda; “Muslim itu saudara bagi muslim lainnya. Dia tidak layak menzalimi dan menyerahkan saudaranya kepada musuh." (HR. Al Bukhari dan Muslim).

Wujud pembelaan terhadap umat Muslim di palestina antara lain dengan jihad manakala negeri atau umat Muslim terzalimi oleh orang-orang kafir.

Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian.” (QS. Al Baqarah 190).

Keutamaan amalam jihad telah dinyatakan oleh Rasulullah, beliau bersabda; “Berjaga-jaga satu jam di medan jihad fii sabilillah adalah lebih baik daripada menghidupkan Lailatul Qadar di dekat Hajar Aswad.” (HR.Ibnu Hibban dan Al- Baihaqi).

Akan tetapi jihad ini sulit terlaksana karena pemahamaan dan sistem kapitalis yang diadopsi oleh negeri-negeri Muslim membuat mereka enggak untuk melakukan jihad ini. Mereka justru lebih mementingkan hubungan dengan entitas penjajah.

Palestina sangat membutuhkan adanya pergerakan dunia Islam untuk membangkitkan umat, yang mampu mewujudkan bantuan nyata dari negeri-negeri Muslim berupa pengiriman tentara. Untuk mewujudkan ini semua diperlukan persatuan umat dalam memahami Islam secara kaffah dan menerapkannya dalam kehidupan.

Solusi tuntas pendudukan Palestina hanya akan tuntas dengan kehadiran khilafah. Khilafah adalah perisai Umat sehingga khilafah akan membebaskan Palestina dengan segenap kemampuan karena menjadi kewajibannya sebagai pelindung kaum Muslim. Khilafah akan memprioritakan keselamatan umat daripada hubungan atau kerja sama dengan penjajah, yang hanya akan memperkeruh keselamatan umat. Tidak ada toleransi bagi penjajah karena telah menzalimi kaum Muslim, mereka wajib dilenyapkan dari bumi Palestina, tempat suci dan tanah kaum Muslim.

Umat harus berjuang bersama untuk menegakkan khilafah sebagai perisai hakiki umat. Apalagi khilafah adalah janji Allah yang pasti akan kembali dan menguasai dunia. Tetaplah berjuang dan menndakwahkan Islam kaffah sebagi bentuk partisipasi menegakkan Khilafah Islamiyah. []


Oleh: Sarinem
(Aktivis Muslimah)

0 Komentar