Metode Pendidikan Islam yang Terbaik

MutiaraUmat.com -- Fakta bahwa di tengah masyarakat sedang berlangsung berbagai krisis multidimensional dalam segala aspek kehidupan. Kemiskinan, kebodohan, kezaliman, penindasan, ketidakadilan di segala bidang, kemerosotan moral, peningkatan tindak kriminal, dan berbagai bentuk penyakit sosial yang menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

Akibat ekonomi yang berkepanjangan 25,90 juta Badan  Pusat Statistik (BPS/Maret 2023) orang terpaksa hidup dalam kemiskinan dan sekitar 76.834 ( 13 November 2023, bps.go.id) sampai  anak putus sekolah. Hidup makin tidak mudah dijalani, sekalipun untuk kadar mencari sesuap nasi bahkan kehidupan bertambah berat seiring dengan kenaikan harga-harga akibat ekonomi yang berkepanjangan.

Dalam pendidikan yang materialistik terbukti sistem yang diterapkan sekularisasi pendidikan ini telah dimulai sejak adanya dua kurikulum pendidikan yang dikeluarkan dua departemen yang berbeda, yakni departemen agama dan departemen pendidikan.

Akar permasalahannya adalah diterapkannya sistem pendidikan yang meteristik serta di sisi kehidupan sekuler merupakan turunan dari diterapkannya sistem kehidupan demokrasi/sekularisme.

Dalam pandangan Islam menurut. Taqqiudin An-Nabhani adalah pendidikan Islam itu membentuk kepribadian Islam, karena pada saat ini belum berhasil membentuk kepribadian Islam (Syakhsiyah Islamiah) yaitu pola pikir Islam (aqliah) dan pola sikap Islam (nafsiah), dalam mendidik anak-anak dari masa pra baliq dan balig.

Belum berhasil membentuk kepribadian Islam bagaimana pandangan Taqiyuddin An-Nabhani mengenai sistem pendidikan Islam.

Kepribadian Islam, adalah adalah suatu kerangka dalam membentuk seseorang menjadi kepribadian yang akan menuju generasi unggul, mengapa demikian karena kepribadian Islam dan mencetak peserta didik menguasai ilmu pengetahuan maupun ahli sains dan teknologi.
Sangat penting untuk memahami pola sikap Nafsiah manusia dalam memahami hakikat dirinya dan potensi yang ada didalam dirinya. 

Dalam membentuk kepribadian Islam melalui sistem pendidikan Islam minimal ada tiga hal yang harus menjadi perhatian. Pertama, sinergi antara sekolah masyarakat keluarga dan negara.
Kedua, kurikulum yang terstruktur dan terprogram mulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. 
Ketiga, tidak berhenti berorientasi pada pembentukan tsaqofah Islam, kepribadian Islam, dan penguasaan terhadap ilmu teknologi.

Islam menjadikan Pendidikan sebagai tanggung jawabnegara, dalam semua aspeknya, baik fisik,  karena negara lah yang memiliki selalu otoritas yang diperlukan bagi penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, termasuk penyediaan dana yang mencukupi, sarana dan prasarana yang memadai dan SDM yang bermutu. 

Sebagaimana tampak pada kehidupan masyarakat pada jaman Islam, diterapkan dalam sebuah bingkai Kekhilafahan,  terjadi pada masa kejayaan Islam pendidikan dilaksanakan oleh negara secara cuma-cuma untuk seluruh rakyat. 

Rasulullah SAW pernah menerapkan kebijakan terhadap para tawanan perang Badar, bahwa para tawanan itu bisa bebas dengan mengajarkan 10 Islam juga memiliki kurikulum terbaik, berdasar akidah Islam, yang mampu mencetak generasi berkepribadian Islam, kuat imannya, berjiwa pemiorang penduduk Madinah dalam baca tulis. 

Demikian menjadi suatu kewajiban seorang pemimpin negara memenuhi sarana-sarana pendidikan sampai pada ungkapannya. Diwajibkan atas seorang Imam untuk menangani masalah itu dan menggaji orang orang tertentu untuk mendidik masyarakat. Wallahu ‘alam bi ashawwab.

Oleh: Kania Kurniaty 
Aktivis Muslimah Ashabul Abrar

0 Komentar