MutiaraUmat.com -- Dunia literasi sangat berpengaruh terhadap sebuah perubahan peradaban masyarakat. Apakah perubahan itu membawa kebaikan atau bahkan membawa keburukan. Tentunya kita semua berharap perubahan yang terjadi akan membawa kebaikan untuk masyarakat.
Seperti halnya generasi para pendahulu, pada saat zaman keemasan peradaban Islam. Literasinya memberikan kemanfaatan terhadap masyarakat luas, bahkan kemajuan peradaban dunia.
Faktanya saat ini dunia literasi mengalami kemunduran. Banyak tulisan yang beredar di masyarakat yang mengarah kepada keburukan dan kemerosotan moral. Literasi teknologi digital pun menjadi salah satu penyumbang semakin buruknya kondisi literasi masyarakat, seperti banyaknya penyebaran berita hoax, penyebarluasan kesesatan yang cenderung mengarah kepada kesyirikan.
Bahasa-bahasa yang tidak patut pun sudah menjadi konsumsi kaum remaja dimedia sosial mereka.
Oleh karena itu, kami ingin berkontribusi terhadap perubahan ini. Perubahan yang menuju kebaikan dengan lebih taat kepada Allah SWT, niscaya hal ini akan membawa manusia pada keselamatan dunia akhirat.
"Hendaklah ada di antara kamu segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-Imron ayat 104).
Memang tidak mudah untuk membuat suatu tulisan yang menggugah masyarakat menuju perubahan besar, tetapi bukankah semua hal yang besar diawali dari yang kecil? Dan hal yang kecil tak akan pernah muncul jika tidak segera dimulai dari sekarang?
Ya, kami akan memulai dari sekarang. Kami akan membuat hal yang kecil semakin membesar dan menjadi sebuah perubahan.
Jika perubahan besar menuju kebaikan yang kami cari, maka dibutuhkan tekad yang kuat dan keistiqomahan.
Namun dalam perjalanannya, seringkali keistiqomahan pudar, disebabkan oleh berbagai gangguan. Salah satunya adalah kesibukan. Hal ini yang selalu menggerogoti keistiqomahan, pada akhirnya menjadi lubang besar kemalasan yang menganga.
Barbagai alasanpun akan dicari, bahkan menjadi sebuah dalil pembenaran akan ketidak konsistenan dalam diri kami.
Maka dari itu kami akan berdoa kepada Allah agar selalu diberikan kekuatan untuk melawan kemalasan ini.
"Ya Allah, aku berlindung kepada-MU, dari kelemahan, kemalasan, sifat penakut, sifat kikir, serta dari pikun, dan aku berlindung kepadaMU dari fitnah kehidupan dan kematian." (HR Abu Dawud 4/353).
Dan kami mengazamkan diri akan senantiasa menggerakkan pena ini sampai ada perubahan nyata di tengah-tengah masyarakat, atau kami lebih dulu dipanggil pulang oleh Allah SWT.
Semoga apa yang kami cita-citakan, untuk sebuah perubahan menuju ketaatan kepada Allah SWT, menjadi sebuah kenyataan. Mengembalikan peradaban masyarakat terutama umat muslimin menjadi peradaban tinggi lagi mulia lewat goresan tinta kami.
Dan kami memohon kepada Allah SWT, semoga perubahan itu diamanahkan kepada kami pada generasi ini. Generasi emas pencetus literasi agung.
Aamiin.[]
Oleh: Dwi Nugroho
(Aktivis Muslim Purwasuka)
0 Komentar