Melangkah Bersama Mengatasi Problem Kenakalan Remaja, kalau Bukan Kita Siapa Lagi?


MutiaraUmat.com -- Adik-adik perhatikan sebentar, kakak mau sampaikan beberapa berita yang membuat kita sedih. Tidak sedikit rekan-rekan remaja kita di berbagai daerah yang terkena dampak kenakalan remaja. Perkelahian, geng-gengan, anarkis, prostitusi online, bahkan kematian karena minuman alkohol oplosan sudah merasuki kehidupan para remaja.

Wah adik-adik, hal ini tentu sangat memprihatinkan karena kita sedang menghadapi permasalahan serius yang sangat mungkin bisa terjadi di daerah kita. Nah, adik-adik pernah mendengar tentang kenakalan remaja kan? Betul sekali, sebenarnya ini bukan sekadar mitos atau gosip saja, memang benar-benar ada apalagi di saat seperti sekarang ini.

Kakak berharap dan tentu menjadi keinginan kita bersama, agar adik-adik tidak hanya menjadi penonton atau sekadar pengamat, tapi tidak melakukan apa pun untuk memberikan solusi. Karena kita sebagai remaja dan generasi penerus bangsa tentu tidak ingin temen-temen remaja terus menerus menjadi pelaku kenakalan remaja, bukan?

Perlu adik-adik ingat, ustaz kita pernah menjelaskan bahwa Islam sangat memperhatikan remaja. Allah SWT mengingatkan kita sebagai manusia untuk bersyukur ketika sudah mencapai tahap remaja. Sebab pada tahap ini seseorang berada pada puncak kekuatan fisik dan mentalnya, sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS. An-Nahl: 78 yang artinya:

Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan dan hati nurani, agar kamu bersyukur.” 

Bahkan ada pertanyaan-pertanyaan khusus yang Allah SWT persiapkan untuk hari akhir. Ini tentang apa yang kita lakukan dengan masa muda kita, ya seperti adik-adik sekalian. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda dari Ibnu Mas'ud Radiyallahu Anhu dalam HR. Tirmidzi yang artinya:  

Tidaklah beranjak pijakan kaki anak Adam pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya sampai ia ditanya tentang lima hal: tentang usianya untuk apa dihabiskan, tentang usia remajanya untuk apa ia gunakan, tentang hartanya dari mana dia peroleh dan untuk apa ia belanjakan, sama tentang apa yang ia amalkan dengan ilmunya.” 

Nah, seharusnya masa remaja sudah termasuk dalam permasalahan usia, tapi masih ditanya lagi tentang usia remaja. Sepertinya kita diingatkan bahwa di usia remaja ini pun akan dimintai tanggung jawab masa depan di hadapan Allah SWT. Ini adalah argumen yang sangat jelas bahwa perhatian besar diberikan kepada masa remaja dalam Islam.

Oleh karena itu adik-adik, mari bersama kakak kita bahas bagaimana generasi muda bisa memberikan kontribusi dalam mencari solusi permasalahan kenakalan remaja. Dengan ini diharapkan daerah kita menjadi tempat yang aman dan kondusif bagi kita semua khususnya para remaja.

Pertama-tama, jelas kita perlu memahami apa saja penyebab kenakalan remaja di daerah kita. Tidak dapat dipungkiri ada faktor internal yaitu krisis jati diri dan lemahnya pengendalian diri remaja. Berikutnya faktor eksternal yaitu kurangnya pemahaman agama, kurangnya perhatian orang tua, kurangnya kasih sayang termasuk pengaruh lingkungan dan tempat pendidikan.

Saat membahas masalah seperti ini, usahakan kita tidak langsung mengkritik temen-temen remaja kita tanpa melihat gambaran yang lebih besar dan jelas lagi. Bukankah kita semua pernah mengalami dilema masa muda? Nah sekarang kita sudah memahami permasalahannya, maka saatnya kita mengambil tindakan, berteriak-teriak di media sosial atau mengeluh di kedai kopi saja tidak cukup, betul adik-adik!

Tapi bagaimana cara mengatasinya? Pertama, kita perlu memberikan temen-temen remaja pemahaman yang benar tentang Islam; kedua, menciptakan saluran komunikasi yang lebih terbuka; ketiga, memberikan contoh dan keteladanan, keempat, mengingatkan dan menasihati, kelima, memberikan pembelajaran karakter islami dan keenam, mengingatkan tanggung jawab kita kepada Allah SWT.

Wah, itu banyak sekali! Maka, harus ada prioritas! Bwtul bukan? Sesungguhnya prioritas utama kita adalah mengajak temen-temen kita untuk mengaji bersama kita agar bisa lebih mengenal dan memahami Islam. Awalnya kita perlu meningkatkan kesadaran kepedulian kita kepada temen-temen sesama remaja, jika bukan kita yang melakukannya, siapa lagi?

Kita coba membuat program pengajian untuk remaja yang tidak monoton sehingga dirasa menyenangkan dan tidak membosankan. Selanjutnya kita pilih ustaz yang kita kenal untuk membantu kita mengisi pengajian temen-temen remaja. Bersama ustaz kita saling mendukung, mendiskusikan masalah remaja yang sedang dihadapi. Selain itu trik-trik apa yang bisa kita gunakan untuk menarik minat temen-temen remaja mau ngaji bareng kita. Kita kan satu tim, betul gak adik-adik! Betul kan?!

Mulai saat ini adik-adik, janganlah kita hanya menjadi penonton saja, tetapi harus menjadi pemain aktif dalam mengatasi permasalahan kenakalan remaja yang terjadi di daerah kita. Ingat sebagai remaja generasi penerus bangsa, kita mempunyai kekuatan dan kreativitas untuk membuat perbedaan. Mari kita jadikan daerah kita lebih baik dan kondusif lagi! []


Achmad Luthfi
Pemerhati Remaja

0 Komentar