Marwan Bishara: Dua Pesan Serangan Iran terhadap Pakistan

MutiaraUmat.com -- Menurut Analis Politik Senior Al-Jazeera, Marwan Bishara, jatuhnya serangan udara Iran terhadap Pakistan, setidaknya bermakna dua pesan. 

“Bagi saya, serangan ini jelas bahwa Iran ingin mengirimkan dua pesan. Pertama yaitu ke dalam negerinya sendiri dan kedua ke negara luar. Intinya sama, ingin mengatakan bahwa Anda tidak dapat mengacaukan Iran,” ujarnya dalam sebuah wawancara live dengan mengangkat topik The Stretegic and Political Calculus Behind Iran Attacks in Iraq and Pakistan:  Insight by Bishara, yang disiarkan oleh kanal YouTube Al-Jazeera English, Kamis (16/01/2024).

Ia mengatakan, Iran ingin menyampaikan bahwa dalam negeri mereka sendiri, seperti serangan terbaru yang melibatkan rakyat untuk melawan penguasa, tidak bisa diterima di Iran. Sebab Iran adalah negara yang memiliki kekuatan original. 

“Sulit bagi siapa pun untuk dapat berbaur dengannya (Iran). Karena itulah, Iran akan mengambil sikap, sekalipun keputusan-keputusan itu lumayan berisiko. Contohnya  menggertak dua negara tetangganya yang penting, yaitu Irak dan  Pakistan,” imbuhnya. 

Bishara mengatakan, dengan sikap Iran yang demikian justru menambah banyak serangan terhadap Suriah, tetapi Iran tidak memperhitungakannya. Bahkan telah menyerang kedaulatan kedua negara tetangganya sendiri, yaitu Irak dan Pakistan, yang merupakan pesan serius dari Iran. Tetapi di saat yang sama juga, Iran mencoba untuk tutup mata dari kehadiran AS dalam negaranya. 

"Sehingga, Iran benar-benar telah mengambil langkah yang tidak memperhitungkan risiko jika kedua negara tetangga, yaitu Irak dan Pakistan mengirim balasan kemarahan kepada Iran," ujarnya.

Jadi menurut Bishara, pesan pertama yang tepat untuk dikatakan itu adalah dalam negeri sendiri. Siapa pun yang ingin memprovokasi Iran, akan dipukul. Dan sudah banyak warga Iran sendiri yang mengalaminya. Apalagilah Irak dan Pakistan hanya negara luar. Meskipun pada akhirnya, sikap Iran tersebut dapat melemahkan otoritas dan pengaruh rezim Iran yang saat ini sedang berkuasa di dalam negeri maupun di Timur-Tengah.

"Karenanya, Iran merasa kuat dan selalu sigap dalam merespons kejadian bukan sebagai pencegahan, melainkan dinilia sebagai hukuman kepada siapa pun yang berani menyerang Iran. Bahkan bagi negara yang bertetangga sekalipun seperti Balochistan (Pakistan), maka Iran akan menyerang dengan dalih hanya untuk target khusus," imbuhnya.

Pesan yang kedua tutur Bishara, Iran sedang memberikan sinyal bahwa Iran tidak akan diam dan mengabaikan lagi setiap peristiwa yang terjadi di Iran. Baik itu yang menimpa warga sipil maupun miliiternya. 

“Pesan selanjutnya adalah serangan udara ini harus jadi jalan untuk menyampaikan kepada siapa pun bahwa Iran tidak mungkin hanya diam atau rebahan lagi dengan segala yang terjadi di sana. Apalagi jika sampai menyerang warga Iran (sipil) ataupun militer dijadikan target. Maka akan berhadapan dengan keamanan sekalipun harus membuat Iran membabibuta menyerang tetangganya,” bebernya.

Oleh karena itu kata Bishara, bagi Iran tidak masalah untuk menghadapi kelompok, negara, maupun wilayah yang menyembunyikan target Iran. Karena  Iran akan menyerang bahkan lebih dari serangan yang dilancarkan untuk kedua negara tetangganya itu. Tentu saja Iran tidak lagi memikirkan kepentingan antarnegara atau masa depan dengan negara yang diserang.

"Dengan demikian, jika Iran tidak akan pernah diam terhadap sesuatu yang mengganggu stabilitas keamanan negaranya. Iran akan mengirimkan serangan terhadap mereka meskipun harus menutup mata dari hubungan negara bertetangga. []M. Siregar.

0 Komentar