Inilah Pengaruh Kekuatan Politik Sekelompok Kecil Orang dalam Pilpres

MutiaraUmat.com -- Direktur Pamong Institute Drs. Wahyudi Al Maroky, M.Si. mengatakan sekelompok kecil orang memiliki pengaruh besar dalam politik dan ekonomi. 

"Kalau dalam Pilpres, tentu pengaruh sekelompok kecil orang yang memiliki kekuatan politik maupun kekuatan ekonomi sangat berpengaruh besar," tuturnya dalam video berjudul Jokowi 'Pasang Badan' Buat Putranya? Di kanal YouTube Khilafah News, Rabu (31/1/2024). 

Wahyudi menjelaskan bagaimana sekelompok kecil orang memiliki kekuatan politik maupun ekonomi namun sangat berpengaruh besar dalam Pilpres. "Karena pemilu dalam sistem demokrasi ini membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan membutuhkan akses dan jaringan yang luas, kalau tidak memiliki kedua variable ini saya pikir orang tidak mungkin bisa menang atau bahkan bisa melenggang lebih lanjut, oleh karenanya saya pikir faktor itu menjadi sangat penting dan faktor itulah yang dimiliki oleh berbagai macam calon," paparnya. 

Dia menjelaskan bahwa oligarki adalah sekelompok kecil orang yang mempunyai kekuatan ekonomi maupun politik untuk menentukan arah kebijakan maupun keputusan dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. 

"Kalau kita lihat dari sini, tentu kita bisa melihat Pilpres sekarang tidak jauh dari persoalan tersebut. Ada sekelompok elit politik dengan bidang ekonomi yang membiayai berbagai kontestasi tersebut. Baik proses pencalonan, proses kampanye, proses mobilisasi itu memang suka tidak suka diperlukan," urainya. 

Wahyudi melanjutkan bahwasanya oligarki ekonomi saja tidak cukup. Karena modal yang besar tetapi tidak memiliki jaringan politik dan akses bagi massa untuk melakukan aktivitas kampanye dan penggalian suara akan ada kesulitan. 

"Oleh karenanya dua kelompok kecil yang sangat penting tetapi dia sangat berpengaruh dalam hal ini disebut oligarki politik itu jelas sangat berpengaruh karena dengan kekuasaannya, kewenangannya dia bisa mempengaruhi masa, mempengaruhi para pemilih sehingga bisa mengarahkan pilihannya atau dukungannya kepada pihak-pihak calon tertentu, dalam hal ini kita bisa melihat segelintir orang itulah yang disebut oligarki baik oligarki ekonomi maupun politik, dua-duanya memiliki peran penting untuk mensukseskan seseorang yang mengikuti kontestasi dalam pesta  demokrasi ini untuk bisa maju dan bisa bertarung lebih lanjut," jelasnya. 

Peran Oligarki 

Wahyudi menjelaskan bahwasanya dalam sistem demokrasi sekular yang sangat kapitalistik, dukungan kaum kapitalis yang memiliki modal itu menjadi sangat penting, dan dalam hal ini kenapa mereka juga memerlukan dukungan politik, maupun akses politik kedepan. "Karena merekalah yang sebenarnya menguasai sumber-sumber ekonomi dan sumber-sumber daya alam yang menjadi kekayaan alam di suatu negeri itu," imbuhnya. 

Lebih lanjut, dia menjelaskan, hampir semua kekayaan alam Indonesia tidak dikuasai dan dikelola rakyat. Justru dikuasai dan dikelola segelintir kaum kapitalis yang mereka bisa mendapatkan keuntungan besar. Kekayaan itu menjadi akhirnya tidak dinikmati, tidak dimiliki oleh rakyat sebagian besar rakyat hanya segelintir saja yang menikmati. 

Wahyudi memberikan contoh Indonesia kaya minyak, tetapi minyaknya mahal. "Kita kaya minyak sawit tetapi mencari minyak goreng susah. Kita tambang emas di Freeport besar tetapi masih ada orang yang mati kelaparan karena kekurangan makan," cetusnya. 

Hal itu, kata Wahyudi menunjukkan bahwa memang sumber-sumber daya alam maupun sumber-sumber ekonomi, jaringan-jaringan ekonomi dikuasai oleh segelintir orang dalam konteks kapitalis. Mereka itu menguasai kemudian mendapatkan keuntungan yang besar. Dalam sistem demokrasi yang berbiaya mahal ini, melalui pesta demokrasi mereka menancapkan pengaruh dan kekuasaannya untuk terus bisa ada di sini sehingga mereka bisa ikut membuat kebijakan. 

"Bahkan bisa membuat para penguasa atau orang-orang yang mereka dudukan mereka biayai dalam kontestasi pesta demokrasi itu sehingga bisa jadi kekuatan tersendiri untuk menjadikan mereka sebagai pemilik modal yang berpengaruh di negeri ini," tegasnya. 

"Saya pikir mengapa mereka disebut orang-orang yang berpengaruh di negeri ini karena mereka akses ekonomi, memiliki kekuasaan terhadap sumber-sumber kekayaan alam kita. Termasuk juga ikut menentukan kebijakan bahkan bisa merancang dan membuat undang-undang yang bisa menguntungkan mereka," pungkasnya. [] Alfia Purwanti

0 Komentar