Dakwah Islam dalam Konten


Mutiaraumat.com -- Apakah anda setuju jika media sosial mempengaruhi kehidupan individu dan masyarakat? Mulai dari pola pikir hingga tingkah lakunya? Saya rasa kita sepakat menjawab iya.

Memang tak dapat dipungkiri diera digitalisasi sekarang ini, peran media sosial dengan segala konten di dalamnya cukup berpengaruh bagi kehidupan masyarakat mulai dari muda hingga ke yang tua. Bagaimana tidak sekarang ini hampir semua orang memiliki media sosial, sangat tergantung dan tiada hari tanpa mengaksesnya.

Jika kita berbicara tentang media sosial, beragam jenis konten pun ada di dalamnya dapat diakses dengan mudah lalu dapat disesuaikan dengan apa yang hobi dan minat para penggunanya.

Namun, sayangnya terkadang sering konten-konten tersebut berisikan hal yang kurang bermanfaat bahkan cenderung negatif, misalkan konten yang mempertontonkan kebodohan hingga konten berbau seksual. 

Tentu sudah selayaknyalah konten-konten yang kurang bermanfaat dan cenderung negatif itu kita lawan dengan konten-konten dakwah Islam agar mencegah umat semakin jauh dari Islam dan menjerumuskan generasi muda Islam dalam kemaksiatan.

Sekarang ini memang ada konten-konten “berdaging” yang menebar kebaikan bahkan menonjolkan perkara atau dakwah Islam guna melawan arus media sosial yang menebarkan konten-konten negatif.

Namun jangan merasa cukup dengan yang sudah ada, masih banyak ruang atau segmentasi yang masih bisa dijangkau dan belum ada membahasnya bisa jadi itu adalah tugas kita.

Jika berbicara konten-konten dakwah Islam yang terdapat di media sosial saat ini memang beragam, mulai dari yang bertema fikih, parenting, ekonomi Islam hingga masalah politik Islam.

Beragam tema tersebut dibuat dalam video singkat, ceramah atau dalam bentuk podcast diupload di tiktok, youtube, instagram, facebook dan media sosial lainnya. 

Begitu pula dengan tulisan, banyak tulisan-tulisan para Da'i, Ustaz, dan Tuan Guru yang diupload di Facebook hingga dikirim pada grup-grup whatsapp keluarga. Tentunya baik video maupun tulisan tersebut memiliki peran yang sama pentingnya untuk menyebarkan kebaikan serta dakwah Islam dan pastinya memiliki segmentasinya masing-masing.

Memang membuat konten dakwah melalui video maupun tulisan yang banyak viewersnya bukanlah perkara mudah. Namun sebagai seorang muslim hendaknya selalu berupaya mengerahkan segala kemampuannya agar turut berperan dalam kebaikan terutama bagi dakwah Islam untuk melawan arus konten negatif yang ada. Terlebih jika termasuk orang berilmu hendaknya menyampaikan apa yang mereka ketahui dan jangan hanya berdiam diri.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah pernah berkata : “Orang yang berdiam diri dari menyampaikan kebenaran (padahal ia mampu menyampaikannya) adalah Syaithon Akhros (Setan Bisu dari jenis manusia).” 

Berbicara tentang dakwah saya teringat dengan pesan menarik dari seorang Cendikiawan Muslim yaitu Ustaz Muhammad Ismail Yusanto, beliau menyampaikan "Jika kita berbicara dakwah itu cuma ada dua. Jika tidak lisan ya tulisan. Akan sangat bagus jika kita menguasai keduanya.

Lisannya tajam setajam tulisannya, tulisannya tajam setajam lisannya, tetapi jika kita tidak bisa dua-duanya jangan tidak dua-duanya. Artinya kita setidaknya punya satu dari keduanya." Pesan dari beliau ini bagi saya sungguh sangat menggugah dan menginspirasi agar berkontribusi terhadap dakwah Islam.

Maka dari itu, para pembaca sekalian mulai saat ini mari kita bersama-sama berusaha dengan segenap daya dan upaya untuk berperan serta turut berdakwah melawan konten kemaksiatan yang ada di media sosial dengan membuat konten-konten pula misalkan video ataupun tulisan.

Mari kita berkomitmen kedepan agar konsisten membuat konten-konten dakwah Islam tersebut, misalkan saja pandangan Islam tentang mengatasi masalah pendidikan, pengangguran, kemiskinan, politik dan masalah-maslaah lainnya.

Melalui konten tersebut akhirnya tak hanya sekedar melawan namun membuat umat sadar tentang Islam dan ingin hidup dalam Islam. Semoga Allah Ta'ala senantiasa memberikan kebaikan serta pertolongan atas apa yang kita niatkan. Aamiin yaa robbal'aalamiin.[]

Oleh: Ridho Riyanto
(Aktivis Muslim)

0 Komentar